Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-02 15:20:31    
Masa Depan Perkembangan Moneter Asia Timur

cri

Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menimbulkan kegoncangan pasar modal global, dan mengakibatkan penarikan dana dari kawasan Asia dengan cepat , sehingga memukul ekonomi Asia dengan serius. 10 tahun kemudian, ekonomi Asia telah mewujudkan pertumbuhan pesat, dan telah memiliki daya pertumbuhan lebih beraneka-ragam daripada 10 tahun yang lalu. Insinyur ekonomi pertama Bank Dunia untuk Kawasan Asia Tenggara, Kazi M Matin baru-baru ini dalam wawancara khusus memaparkan pendapatnya mengenai arti realistik krisis moneter Asia dan perbaikan keamanan sistem moneter Asia Timur.

Meskipun 10 tahun telah lewat , tapi berbicara tentang krisis moneter Asia yang terjadi pada tahun 1997, tetap segar dalam ingatan Matin. Dianggapnya, bahwa kurang kuatnya kemampuan pengawasan sejumlah negara Asia terhadap lembaga ekonomi dan moneter di negaranya merupakan sebab utama yang memicu meledaknya krisis moneter Asia.

Dalam krisis moneter pada 10 tahun lalu, Matin memuji peranan Tiongkok ketika itu itu, dan menganggapnya sebagai suatu sumbangan yang bersifat pendukung.

Matin menganggap penampilan Tiongkok pada 10 tahun yang lalu sangat menyokong negara-negara Asia Tenggara. Mata uang negara-negara di sekitar Tiongkok pada waktu itu berturut-turut didevaluasi, sedangkan Tiongkok bertahan untuk tidak tidak mendevaluasi mata uangnya Rinminbi , ini sangat penting dan membantu untuk menstabilkan moneter regional. Selain itu, perkembangan ekonomi Tiongkok beberapa tahun ini juga sangat membantu bagi pemulihan moneter negara-negara di sekitarnya.'

Selain itu, Matin menganggap pula perlu meningkatkan pengawasan moneter dan pengelolaan terhadap investor biasa, lebih-lebih pinjaman berjangka pendek.

Kini, ekonomi Asia kembali memulai pertumbuhan pesat, dan telah memiliki daya pertumbuhan yang lebih beraneka-ragam daripada 10 tahun yang lalu. Dianggapnya, bahwa pemulihan ekonomi Asia Tenggara sudah cukup baik, lebih-lebih di bidang melindungi sistem moneter di negaranya supaya tidak digoncangkan krisis.

Masa depan perkembangan negara-negara Asia Timur adalah cerah, akan tetapi masih menghadapi banyak tantangan. Matin mengajukan pula usulan tentang bagaimana negara-negara Asia Timur menghadapi tantangan.

'Pertama ialah negara-negara Asia Timur hendaknya beralih ke jajaran negara berpendapatan tinggi dari berpendapatan menengah , ini jauh lebih sulit daripada beralih ke negara berpendapatan menengah dari berpendapatan rendah, dan memerlukan lebih banyak pembaharuan. Kedua, ialah tantangan urbanisasi. Bagaimana dengan efektif mewujudkan urbanisasi negara-negara Asia Timur adalah masalah yang kini perlu dibahas. Dan ketiga adalah pengelolaan. Berbicara tentang peranan Bank Dunia dalam masa selanjutnya, pertama-tama yang diperlukan tetap adalah menyediakan platform pengetahuan dan pertukaran, kedua ialah menyediakan dukungan keuangan kepada negara-negara yang berpenghasilan rendah, dan ketiga ialah mendorong kesejahteraan umum regional.'