Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-05 15:04:55    
Wakil Wanita Tiongkok-Rusia Bahas Topik Perkembangan Sosial

cri

Forum Wanita Tiongkok-Rusia ke-2 kemarin digelar di Moskwa. Pada kesempatan itu, para wakil wanita dari Tiongkok dan Rusia dengan ramai membahas topik-topik, antara lain perkembangan, pendidikan dan pengobatan wanita dan anak-anak, serta kependudukan. Mereka sebulat pendapat bahwa keadaan aktual Tiongkok-Rusia berbeda, tapi terdapat banyak kemiripan, dalam menyangkut masalah perkembangan wanita, kedua pihak perlu mengintensifkan pertukaran dan saling menimba pengalaman.

Anggota parlemen Rusia mengatakan, selama beberapa tahun ini, status wanita Rusia terus ditingkatkan, dan muncul tidak sedikit wanita unggul di berbagai kalangan politik dan bisnis. Dewasa ini, sekitar 500,000 wanita Rusia bergerak dalam pekerjaan yang berkaitan dengan politik. Di bidang perlindungan dan perkembangan hak dan kepentingan wanita dan anak-anak, Rusia telah menyusun 200 lebih undang-undang dan peraturan.

Pejabat Kantor Komite Pekerjaan Wanita Dan Anak-anak Dewan Negara Tiongkok, Zhang Liming mengatakan, mendorong kesetaraan gender dan perkembangan harmonis adalah isi penting Tiongkok membangun masyarakat harmonis dan mendorong usaha sosial. Tiongkok telah mengumumkan dan melaksanakan dua program perkembangan wanita, susul menyusul merumuskan dan merevisi sekitar 100 undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan penjaminan hak dan kepentingan wanita. Status wanita Tiongkok terus meningkat di bidang-bidang politik, ekonomi dan kebudayaan,

Dewasa ini, proporsi pegawai negeri wanita Tiongkok telah mencapai 38 persen, dan persentasi pengusaha wanita telah mencapai 21 persen. Proporsi kader wanita dalam pos pimpinan tingkat provinsi dan kementerian menempati sekitar 1 persen.

Wilayah Rusia sangat luas, tapi terdapat masalah menurunnya jumlah populasi, misalnya jumlah populasi perempuan lebih banyak daripada lelaki. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Federal Rusia dan pemerintah daerah telah menyusun serentetan langkah. Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam amanat negara yang disampaikan tahun lalu dan tahun ini telah menitik-beratkan masalah kependudukan, mengajukan perangsangan rencana pertumbuhan penduduk melalui pendorongan dan pemberian hadiah berupa materi.

Wakil Gubernur Moskwa mengatakan, untuk meningkatkan status wanita dan mutu kehidupan keluarga, Moskwa mengambil langkah terkait yang bertujuan mengurangi kemiskinan, meningkatkan rata-rata usia harapan manusia dan mendorong pertumbuhan populasi. Pejabat terkait Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan bahwa dari tahun 2007 hingga 2010, pemerintah Rusia akan mengalokasi dana sejumlah 170 Rubel untuk usaha wanita dan anak-anak, mendorong keluarga muda ambil bagian dalam kegiatan sosial termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Masalah-masalah mengenai perlindungan anak-anak serta mempedulikan pertumbuhan kawula muda telah menjadi fokus yang diperhatikan bersama oleh kaum wanita Tiongkok-Rusia. Dikatakannya, Rusia menghadapi masalah-masalah baru, antara lain anak muda meninggalkan rumah, menyalahgunakan dan menjualbeli narkoba dan bergerak di bidang kegiatan porno. Rusia telah menbentuk mekanisme kerja sama lintas lembaga yang diketuai oleh menteri dalam negeri, secara khusus menangani urusan perlindungan hak dan kepentingan sah wanita dan anak-anak dalam rangka mencegah kejahatan pemuda. Pemerintah Rusia mengambil pula langkah, antara lain membangun pos kantor kepolisian di kampus, memberi pengobatan secara paksa terhadap anak muda yang ketagihan arak dan membantu pemuda yang miskin untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.

Pakar terkenal Tiongkok, Jiang Yue'e dalam penjelasannya mengatakan, jumlah anak yang belum dewasa di Tiongkok mencapai 367 juta. Kelangsungan hidup dan perkembangan mereka sama terdapat sejumlah masalah yang menonjol. Misalnya, ketagihan main game internet, melalaikan pelajarannya, gangguan psikologis, bahkan kawula muda yang menempuh jalan tindak pidana bertambah banyak. Dikatakannya, " Tiongkok mengharapkan bersama sahabat Rusia meningkatkan pertukaran, berbagi informasi, agar anak-anak Tiongkok-Rusia dapat tumbuh sehat dan gembira dalam lingkungan yang setara, dihormati dan disayangi.