Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-11 16:16:44    
Cerita Pemutar Film Chen Yunlin

cri

Chen Yunlin adalah pemutar film di udara terbuka di pedesaan Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur. Chen Yunlin walau kaki kanannya cacat, selama puluhan tahun tak henti-hentinya memutar film lebih dari 4,400 kali untuk kaum tani setempat, dengan jangkauan mencapai 85 kecamatan dan dusun.

Chen Yunlin kin telah berusia 60 tahun lebih, ia telah memutar film selama 26 tahun untuk kaum tani setempat. Setiap kali Chen Yunlin datang ke desa, warga setempat jauh awal telah memenuhi lapangan terbuka untuk siap menonton. Jumlah penonton kadang-kadang mencapai ratusan orang.

Tahun 1950-an abad lalu, Chen Yunlin ketika itu masih kanak-kanak, dan pertama kali menonton pertunjukan film di udara terbuka. Pada saat itu, di pedesaan Tiongkok kondisinya sederhana, warga desa menonton film hanya di malam hari, membentangkan satu layar putih di lapangan terbuka sebagai layar film. Chen Yunlin sejauh ini masih mempunyai kesan jelas, film pertama yang ditonton ialah "Liang Shan Bo Yu Zhu Ying Tai" atau terkenal dengan nama " The Butterfly Lovers ". Sebuah film yang mengisahkan cerita percintaan orang Tiongkok kuno. Sejak itu, Chen Yunlin demam menonton film dan mengharapkan kelak sesudah menginjak usia dewasa dapat terjun ke profesi yang berkaitan dengan perfilman.

Tahun 1983, harapan Chen Yunlin akhirnya terkabul, dusun yang dihuninya membentuk Klub Kebudayaan Pedesaan dan merekrut dia sebagai pemutar film. Chen Yunlin pernah jatuh ketika kecil dan kaki kanannya menjadi cacat. Tapi sebagai seorang pemutar film, dia berupaya menanggulangi berbagai kesulitan, puluhan tahun memikul perlengkapan proyeksi film, naik gunung turun bukit dan memutar film di berbagai dusun, dengan demikian telah memperpadat acara kehidupan di waktu luang warga desa.

Chen Yunlin sebelum memutar film senantiasa mempertunjukan film ilmu dan pendidikan yang isinya memprakarsai merayakan pernikahan secara spiritual. Menerima pendidikan sebelum menonton film merupakan patokan Chen Yunlin memutar film selama beberapa tahun.

Akan tetapi, usaha pemutaran film Chen Yunlin juga pernah mengalami kemerosotan. Sejak dilaksanakannya reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar di pedesaan, taraf kehidupan rakyat Tiongkok semakin baik. Banyak keluarga mampu membeli pesawat televisi dan memasang perlengkapan kabel televisi. Dengan demikian, warga desa lebih senang menayang siaran televisi dari pada menonton film di udara terbuka. Pernah pada satu kali, Chen Yunlin memutar film dengan delapan orang penontonnya saja, hal ini merupakan suatu pengalaman yang merisaukannya.

Tak lama kemudian, sejak tahun lalu, seiring dengan digulirnya kegiatan ' film digital memasuki desa' , gejala pertunjukkan film di udara terbuka pedesaan mulai membaik.

Untuk memungkinkan pemutaran film di pedesaan dapat dikembangkan lebih lanjut, pemerintah setempat mendanai Chen Yunlin untuk membeli perlengkapan proyektor film digital. Seorang penanggung jawab bagian perkembangan usaha kebudayaan setempat bernama Huang Xiangyun mengatakan, " Pihaknya berencana memutar film 2,800 kali, kebanyakan atas biaya pemerintah. Dengan demikian, pemutar film mempunyai pasar tetap, gaji tetap dan memainkan peranan pendorong untuk memakmurkan usaha kebudayaan pedesaan.

Sehubungan dengan Chen Yunlin selama beberapa tahun terus mempertahankan memutar film di pedesaan, ia setiap tahun senantiasa dinilai sebagai pemutar film unggul. Kini Chen Yunlin tetap memikul perlengkapan proyektor film dari desa ke desa untuk mempertunjukan film kepada warga desa.