Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-12 15:44:36    
CRI Laksanakan Strategi Media Baru

cri

Wakil Kepala Redaktur CRI merangkap Direktur Bagian Media Baru, Ma Weigong mengatakan:"Sejalan dengan perkembangan iptek, khususnya dengan munculnya internet dan banyak media baru lainnya, kami menyadari bahwa bila kami tidak mengikuti arus perkembangan media baru, maka perkembangan bahkan kehadiran radio kami akan mengalami kesulitasan serius. Sampai sekarang, kami sudah berkiprah di bidang-bidang internet, radio online, siaran ponsel, televisi ponsel dan sebagainya, dan telah mencapai hasil tahap awal."

Eksplorasi CRI di bidang media baru berkembang pesat. Pada tahun 2002, CRI Online meluncurkan siaran radio internet dalam 43 bahasa, dan pada akhir tahun 2003, siaran maupun artikel dalam semua 38 bahasa asing dapat diakses di internet. Tidak sampai satu tahun berikutnya, CRI melakukan promosi situs web dalam 39 bahasa ke luar negeri dengan menggunakan teknologi CDN, sehingga sangat meningkatkan laju akses ke situs web CRI. Tahun 2005 CRI meluncurkan radio online multibahasa, dan pada tahun berikutnya meluncurkan pula Podcast audio dan video (audio video blog) multibahasa yang menyediakan ruang personal bagi para pelanggan untuk memuat podcastnya sendiri. Maret tahun ini, siaran televisi melalui internet CRI diresmikan. Pada bulan April siaran radio dan televisi ke pengguna ponsel juga diresmikan.

Seiring dengan penerapan teknologi baru, daya pengaruh CRI jauh lebih melampaui pengaruhnya ketika ia hanya menyediakan layanan siaran gelombang pendek. Menurut statistik, tingkat kunjungan (hit rate) radio online CRI setiap hari mencapai 600.000 kali. Direktur CRI Wang Gengnian menyatakan, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan teknologi baru, dan terus mengembangkan sumber media baru. Tapi tak peduli media apa yang diterapkannya, isi selalu adalah inti sari siaran. Ia mengatakan:"Media baru, misalnya jaringan jagad jembar, adalah media yang tanpa batas. Pengakses internet bisa secara bebas memilih situs mana untuk berkunjung. Hanya barisan kolektif yang profesional dapat dikatakan sebagai yang paling kuat. CRI memiliki satu barisan penyelenggaraan situs web yang terdiri dari hampir 2.000 tenaga ahli. Mereka didukung tenaga-tenaga ahli yang mahir 43 bahasa. Dengan barisan inilah, kami bisa menyediakan isi apa pun untuk mengakomodasi media mana pun."

Wang Gengnian menandaskan perlunya mengadakan kerja sama multilateral pada era media baru, agar isi media semakin semarak. Dikatakannya:"Masa perkembangan pesat internet adalah masa yang menuntut informasi yang lebih majemuk. Untuk itu, bagi sesuatu media, kita harus bisa menyediakan layanan yang lebih mudah diakses. Sementara penyelenggaraannya seharusnya lebih terbuka. Platform itu bukan hanya akan dimilikinya sendiri, melainkan butuh kerja sama, maka harus lebih terbuka. Dengan platform itu, kami akan melakukan kerja sama yang lebih luas dengan media-media lainnya. Sementara itu, kami juga berbagi platform dengan setiap pengguna, agar hasil setiap pengguna dapat diperagakan melalui paltform ini."

Ide Wang Gengnian tentang pembinaan media baru dan pembinaan isi juga adalah kesadaran bersama karyawan CRI. Wakil Kepala Bagian Redaksi Pusat Acara Media Baru CRI, Direktur Umum Bagian Video, Liu Shen mengatakan:"Saya berpendapat kekuatan untuk menghadapi tantangan berasal dari teknologi canggih dan teori penyelenggaraan usaha. Kekuatan juga lebih-lebih berasal dari isi yang hendak disampaikannya. Dan inilah daya pendorong perkembangan usaha media baru."

CRI selama bertahun-tahun ini terus memainkan peranan sebagai wahana pertukaran Tiongkok dan luar negeri. CRI merupakan jendela penting bagi rakyat dunia untuk mengenal Tiongkok, sekaligus jendela rakyat Tiongkok untuk melepaskan pandangan ke dunia. Wang Gengnian berpendapat, strategi pengembangan media baru yang diusahakan CRI akan mendorong penyebarluasan kebudayaan Tionghoa di dunia. Strategi ini bermanfaat bagi peningkatan pengertian dunia terhadap Tiongkok. Ia mengatakan:"Tuntutan kebudayaan kami adalah baik, jujur dan estetis, yaitu selalu mengejar kebijaksanaan dan estetisme yang sempurna. Kebudayaan Tionghoa mempunyai daya hidup yang dinamis. Kebudayaan ini merupakan khazanah umat manusia. Dulu dengan terbatasnya teknologi, pengaruh CRI di dunia juga terbatas. Sekarang sejalan dengan dilengkapinya CRI dengan alat penyebaran yang modern, saya pikir kebudayaan Tionghoa pasti dapat diterima oleh lebih banyak orang, dan pasti akan mendorong hidup berdampingan yang harmonis antar umat manusia."


1 2