Setelah selesainya putaran kedua pertandingan regu Piala Asia, keempat regu masing-masing menghadapi hari depan yang tak menentu, karena pertandingan putaran kedua dianggap sebagai " kompetisi kunci ", penampilan berbagai regu sangat memuaskan.

Kemarin, penampilan kesebelasan Tiongkok yang favorit dengan kesebelasan Iran dianggap sebagai pertandingan yang paling menarik. Kesebelasan Tiongkok yang sudah siap sepenuhnya bermain seri dengan lawannya, sehingga berhasil masuk ke pertandingan berikutnya. Yang paling di luar dugaan adalah kesebelasan tuan rumah--Malaysia yang lumpuh keseluruhan. Setelah ditundukkan oleh kesebelasan Tiongkok, kesebelasan Malaysia " dibantai " lagi oleh kesebelasan Uzbekistan dengan score 0:5, dukungan para penonton tidak dapat membangkitkan semangat para pemain tuan rumah, akibatnya Malaysia menjadi kesebelasan tuan rumah yang pertama tersisih.

Regu A dapat dikatakan sebagai regu " kuda hitam ", kesebelasan tuan rumah--Thailand baik sekali penampilannya, menyarangkan dua gol dan langsung mengalahkan kesebelasan Oman?runner up Piala Teluk tahun ini. Para pemain timnas Thailand bermain hebat di kandang sendiri, mendominasi sepenuhnya, tidak memberikan kesempatan kepada kesebelasan Oman biar sedikitpun. Kemudian muncul lagi " kuda hitam " yang lebih mengejutkan ialah kesebelasan Irak, yang negaranya kenyang menderita kekacauan perang, dengan semangat berkobar-kobar dalam situasi pasif berhasil menggilas kesebelasan Australia yang favorit.

Kesebelasan Jepang yang terbagi dalam regu B memperagakan penampilan yang bagus sebagai kesebelasan Asia. Kesebelasan Jepang dalam pertandingan pertama bermain seri dengan kesebelasan Qatar, namun pesepakbola Jepang mencengkam erat nasibnya sendiri dan berhasil meredam kesebelasan Uni Emirat Arab--juara Piala Teluk, memperlihatkan sepenuhnya kematangan dan kesabarannya sebagai juara bertahan dan kesebelasan yang favorit untuk meraih juara. Kesebelasan tuan rumah Vietnam juga menampilkan permainannya yang bagus, bermain seri dengan Qatar--kesebelasan andalan Asia Barat, Qatar dengan tenang menerima kenyataan tersebut, bagaimana pun juga mereka selanjutnya akan berhadapan dengan kesebelasan Uni Emirat Arab yang sudah tersisih.

Dalam regu D, muncul juga " kuda hitam ", kesebelasan Indonesia memperagakan suatu pertandingan yang sangat menarik di bawah sorak sorai 100 ribu penonton, dengan menyulitkan kesebelasan Arab Saudi. Penampilan kesebelasan Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah kesebelasan kuat tradisional yang luar biasa, para pesepakbola tidak saja aktif berlari, taktiknya pun juga tak kalah dari pada para pemain Arab Saudi. Namun, pertandingan itu sungguh di luar dugaan, kesebelasan Indonesia pada menit terakhir mengalami pukulan yang mematikan dari kesebelasan Arab Saudi, sehingga segala upayanya sia-sia belaka.

Kemarin, kesebelasan Korea Selatan yang berupaya meraih juara malah ditundukkan oleh kesebelasan baru Asia Bahrain. Situasi regu D tiba-tiba menjadi kacau balau karena munculnya " kuda hitam " tersebut.

Berbagai kesebelasan dalam pertandingan putaran kedua memperlihatkan taraf yang relatif tinggi. Persoalan yang paling besar sesudah putaran kedua ialah nasib keempat tuan rumah. Pertandingan terakhir bagi kesebelasan Thailand adalah bertarung dengan Australia, Vietnam berhadapan dengan Jepang, Indonesia melawan Korea Selatan, pertandingan-pertandingan tersebut boleh dianggap sebagai " perang kunci ", apakah akan muncul lagi " kuda hitam " di antara kesebelasan tuan rumah atau tetap favorit bagi kesebelasan andalan? Sedangkan kesebelasan Malaysia akan meninggalkan suatu pertanyaan kepada umum: berapa gol yang akan disarangkan oleh kesebelasan Iran?