Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-18 11:52:45    
Kualitas Penting dalam Pertumbuhan Pariwisata Tiongkok

Kantor Berita Xinhua
http://news.xinhuanet.com/english/2007-07/18/content_6391939.htm

BEIJING, 18 Juli. Pasar pariwisata yang terus memanas di Tiongkok tidak saja menciptakan kesempatan-kesempatan bisnis untuk pihak-pihak yang berhubungan dengan pariwisata, tetapi juga meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan sumber daya untuk melayani wisatawan dengan lebih baik lagi.

Berjalan-jalan di Tiongkok bukan lagi tren atau kemewahan seperti 10 atau 20 tahun yang lalu. Traveling telah menjadi bagian dari hidup.

Penduduk kota, berapapun umurnya, yang terlibat di pekerjaan apapun juga, memiliki kecintaan akan traveling. Ini bukan hanya karena waktu atau uang, tetapi karena keinginan menikmati hidup.

Di tahun-tahun terakhir ini, pariwisata Tiongkok telah menjadi sektor yang amat menarik bagi ekonomi negara. Sektor ini juga menciptakan banyak tenaga kerja, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar tujuh persen.

Pada tahun 2006 sendiri, Tiongkok memiliki 129 juta turis yang ke luar negeri dan 1,3 milyar turis yang datang ke Tiongkok. Mereka mendatangkan pendapatan sekitar 893,5 milyar yuan dan menyediakan sekitar 10 juta pekerjaan.

Di dekade berikutnya, pertumbuhan tahunan industri diperkirakan akan mencapai 10,4 persen. Pendapatan dari pariwisata individu diperkirakan akan menikmati tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 9,8 persen, dengan pariwisata kelompok diperkirakan akan berkembang 10,9 persen.

Pada tahun 2010, sektor ini akan menghasilkan kontribusi lebih besar lagi kepada ekonomi negara. Pariwisata di tahun 2010 diperkirakan akan menjadi sumber delapan produk domestic bruto, dibandingkan 5,44 persen saat ini. Pada tahun 2020, Tiongkok diperkirakan akan menjadi tujuan turis terbesar dunia, dan menjadi sumber turis keempat dunia.

Meskipun demikian, pasar yang sepertinya menggiurkan ini belum tentu akan berubah menjadi angka-angka bisnis yang gemuk untuk para pemain industri bila mereka tidak dengan tepat meraup kesempatan.

Mengapa? Syarat-syarat untuk kualitas produk dan layanan dari wisatawan Tiongkok semakin sulit untuk sektor ini, termasuk hotel, agen travel, dan operator tujuan wisata. Syarat tersebut adalah kepuasan pengunjung.

Sebagai suatu cara untuk rileks dan untuk memberi hadiah kepada mereka setelah bekerja keras sekian lama, warga Tiongkok lebih sering melewatkan liburan atau akhir pekan di resor atau tempat wisata. Mereka telah semakin cerdas dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta lebih mengandalkan alasan dalam pilihan-pilihan mereka.

Mereka tidak suka lagi membayar satu sen demi harga yang murah, tetapi rute wisatanya tidak terancang dengan baik atau tempat wisata yang kotor dan tidak amat. Tetapi mereka mulai royal membayar mahal tetapi produk dan layanannya bisa dipercaya.

Kebiasaan membeli mereka telah berubah jauh dari cepat-cepat melihat tempat wisata kemudian menuju ke kios-kios untuk membeli oleh-oleh dibawa pulang ke rumah. Mereka peduli apakah mereka secara psikologis tergugah dan puas dan bisa bersantai.

Tetapi bagaimana dengan situasi sekarang dan penampilan pemain-pemain Tiongkok yang berkaitan dengan pariwisata? Sungguh jauh dari sempurna.

Jangankan berkompetisi dengan hotel-hotel berantai internasional, hanya ada sedikit hotel domestik berantai yang operasinya memenuhi standar perhotelan internasional, seperti Mariott, Hilton, dan Hyatt.

Kebanyakan operator tempat wisata lebih memilih untuk meraup keuntungan dari harga tiket yang semakin naik daripada meningkatkan pengelolaan tempat wisata.

Kinerja operator tur adalah bagian yang terburuk dari sektor ini. Ada ratusan pemain di Tiongkok, tetapi pengelolaan mereka tidak rapid an mereka tidak berkompetisi di level internasional.

Mereka akan menghancurkan reputasi mereka dan tersingkir dari permainan dengan kompetisi tajam dari pemain internasional bila mereka tidak mengayunkan langkah yang tepat segera untuk membuat diri mereka pilihan menarik bagi consumer.

Cara keluar yang paling mudah cukup sederhana: branding. Mereka hendaknya membangun sebuah merek pariwisata yang bisa dipercaya dengan menawarkan kepada konsumer pengalaman traveling yang mudah diingat dan menciptakan suatu ikatan yang tidak nampak serta kelekatan emosional dengan para konsumernya.

Ada banyak cara untuk mewujudkannya.

Suatu posisi di target pasar dan ide yang jelas tentang layanan dan produk apa yang harus ditawarkan adalah faktor yang paling penting.

Mereka harus yakin pasar spefisik macam apa yang ingin mereka layani. Mereka juga harus tahu fokus tertentu untuk mendesain produk yang baik serta layanan yang memuaskan kelompok tertentu.

Tetapi kemitraan yang baik juga memiliki bobot tersendiri sebagai salah satu cara untuk membangun reputasi merek, karena suatu pengalaman wisata juga memperhatikan kinerja tidak hanya hotel, tetapi juga operator tur, restoran, dan lain-lainnya.

Mereka harus dengan hati-hati memilih partner untuk menjamin bahwa penyedia layanan lainnya tidak akan menodai reputasi yang telah dengan susah payah mereka bangun. Di pihak lain, dampak bersama kerja sama ini bila positif, akan lebih besar daripada dampak dari masing-masing layanan.

Pemerintah lokal juga memainkan suatu peranan yang tidak bisa diabaikan dalam membantu pemain-pemain turisme untuk melakukan tugas yang lebih baik.

Praktek-praktek internasional telah secara berulang-ulang menunjukkan pentingnya tugas pemerintah. Pasar-pasar yang terbangun selalu memiliki tim pariwisata yang kuat, yang tujuannya adalah meningkatkan pariwisata lokal melalui kebijakan preferensial, pengumpulan dana, dan berbagai kampanye promosi.

Di Tiongkok, pemerintah lokal juga bisa mengulurkan bantuan untuk para pemain di bidang pariwisata; misalnya dengan memperkecil pengeluaran atau menghapus tiket masuk. Hal-hal ini bisa dipraktekkan.

(Sumber: China Daily).