Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-18 13:52:43    
Budaya dan Adat Etnis di Mongolia Dalam

cri

Daerah Otonom Mongolia Dalam yang terletak di perbatasan utara wilayah Tiongkok mempunyai padang rumput yang luas, banyak danau dan patilasan sejarah.

Di Daerah Otonom Mongolia Dalam bermukim 49 etnis antara lain Mongol, Han, Hui dan Man, di antaranya jumlah penduduk etnis Mongol mencapai lebih 4 juta orang. Bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah otonom ini, padang rumput adalah tempat tujuan yang pasti dikunjungi. Padang-padang rumput yang luas seperti Xilinkhol, Hulunboir dan Korjin, sudah termasyur sejak dulu. Wisatawan dari Beijing, Wang Yi mengatakan,"Senang sekali berwisata ke padang rumput di Mongolia Dalam, pemandangan dan ekologi di sini sangat bagus, budaya dan adat penduduk di sini juga sangat menarik."

Yang paling berkesan bagi Wang Yi adalah keindahan padang rumput dan keramahan masyarakat etnis Mongol. Ketika bertamu ke rumah penggembala, tuan rumah selalu menyambut kedatangan tamu dengan tradisi etnis Mongol dengan menghidangkan teh susu dan masakan daging kambing. Waktu bersantap, tuan rumah tentu mengajak para tamu minum arak susu sesuai dengan tatakrama etnis untuk menghormat tamu.

Kawanan doma yang putih, kawanan sapi warna kuning dan kawanan unta warna kuning keemas-emasan yang tersebar di padang rumput luas tak bertepi, di sana sini rumah-rumah tenda Mongol warna putih, itulah gambaran padang rumput Mongolia Dalam. Bagi orang-orang yang tinggal di kota, adalah suatu pengalaman yang unik apabila sempat berkunjung ke padang rumput Mongolia Dalam serta menyaksikan budaya dan adat istiadat etnis Mongol. Wakil Direktur Biro Pariwisata Daerah Otonom Mongolia Dalam, Yun Daping mengatakan,"Jarak antara Beijing dan Hohot, ibukota Mongolia Dalam tidak jauh, 45 minit dengan pesawat terbang, atau 4 setengah jam dengan mobil di jalan bebas hambatan, dan dengan kereta api 11 jam. Jalan menuju padang rumput juga sangat mulus."

Padang rumput Gongbolak, Xilinkohl, Mongolia Dalam hanya tiga jam lebih perjalanan dengan mobil dari Beijing. Ratusan tahun yang lalu, padang rumput alami yang indah ini adalah lapangan pemelihara kuda kaisar-kaisar Dinasti Qing, dan tempat khusus yang menyediakan kuda serta daging kambing dan sapi untuk keluarga kaisar. Kini, para wisatawan dapat menginap di rumah penggembala untuk menyelami penghidupan mereka. Lindorji, seorang penggembala mempunyai lima rumah kemah untuk penginapan wisatawan. Ia mengatakan,"Padang rumput di sini sangat indah. Wisatawan dapat ikut menggembalakan ternak atau memerah susu di padang rumput, juga dapat belajar membuat tahu susu atau semacam keju, serta berbagai macam makanan dari susu. Hidangan daging kambing dan sapi di sini sangat terkenal."

Masyarakat etnis Mongol sangat ramah. Tamu yang datang selalu disambut ramah dengan hidangan dan tatakrama khas etnis Mongol.

Langit yang biru, awan putih, padang rumput dan kawanan domba, ini jauh daripada seluruh pemandangan di Daerah Otonom Mongolia Dalam. Alasan sebagai kampung unta dan Dataran Tinggi Erdos terkenal dengan gurun gobi dan padang pasirnya yang sangat luas. Adalah pengalaman yang menarik menunggang unta di padang pasir sambil menyaksikan pemandangan padang pasir yang sunyi dan luas tak bertepi.

Namun untuk mengenal budaya etnis Mongol, kita dapat menyaksikan adat istiadat mereka dalam upacara sembahyang yang terasa agak misterius. Makam Jengis Khan, pahlawan besar etnis Mongol dijaga turun temurun oleh orang Tarhut, sebuah cabang etnis Mongol. Upacara sembahyang besar-besaran diselenggarakan setiap musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Kegiatan sembahyang rutin setiap hari berlangsung sangat sakral dan khitmad.

Yang paling dapat merefleksikan kehidupan budaya etnis Mongol adalah Festival Nadam yang diselenggarakan setiap tahun di berbagai tempat seluruh Mongolia Dalam. Festival yang bersifat hiburan ini digelar di padang rumput antara musim panas dan musim gugur setiap tahun. Dalam festival itu, dilangsungkan kegiatan-kegiatan pacuan kuda, gulat, lomba panahan dan lain-lain yang erat kaitannya dengan tradisi etnis Mongol di padang rumput selama ribuan tahun.

Pada musim panas tahun 2007 diselenggarakan perayaan meriah genap 60 tahun berdirinya Daerah Otonom Mongolia Dalam dengan menggelar lebih 70 acara yang menarik di berbagai tempat daerah otonom tersebut. Sehubungan dengan itu, Wakil Direktur Biro Pariwisata Mongolia Dalam, Yun Daping mengatakan,"Pada kesempatan itu akan digelar Festival Budaya Padang Rumput Internasional ke-4, Lomba Paduan Suara Nyanyian Gembala Padang Rumput Tiongkok yang pertama, Festival Nadam, Festival seni busana dan aksesori etnis Mongol, pameran benda budaya Hongshan dll."