Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-19 18:45:02    
Tkatik "Shun Shou Qian Yang" atau " Sambil Lalu Menuntun Kambing Orang Lain "

cri

Shun Shou Qian Yang adalah taktik ke-12 dalam " 36 taktik " yang tercatat dalam buku kemiliteran dalam sejarah Tiongkok. Artinya " sambil lalu menuntun kambing orang lain " atau " sambil lalu mengambil kepunyaan orang lain ". Taktik itu biasanya diumpamakan sebagai memperoleh sesuatu keuntungan di luar dugaan atau secara mudah memperoleh sesuatu yang biasanya didapat dengan upaya besar. Pada umumnya peribahasa itu dianggap mengandung arti menghina. Di bidang militer, taktik tersebut berarti mencapai hasil di luar dugaan dengan menuruti perkembangan situasi. Banyak contoh perang seperti itu di dunia, ambillah satu contoh perang yang terjadi pada Perang Dunia Kedua.

Pada masa Perang Dunia Kedua, pemimpin Fasis Italia Mussolini bermimpi untuk memulihkan Imperium Roma, dan menjadikan Laut Tengah sebagai danau dalam wilayahnya. Setelah meletusnya Perang Dunia Kedua, dia kira tibalah saatnya. Tapi, dia menyadari pula bahwa Italia tidak mampu secara sendirian melawan Inggris yang dominan di Laut Tengah, maka terpaksa dia menglihkan perhatiannya ke negara-negara lemah dan kecil di pesisir Laut Tengah, mencoba dengan kekuatan militer Italita menaklukkan negara-negara tersebut. Sasarannya jatuh pada Yunani. Dia berpendapat, Yunani, negara kecil dan tentaranya lemah. Maka dia memutuskan menyerbu Yunani.

Pada tanggal 28 Oktober tahun 1940, duta besar Italia untuk Yunani menyampaikan nota kepada perdana menteri Yunani atas perintah Mussolini, menuntut Yunani menyediakan kubuh tetap untuk tentara Italia, agar Yunani tetap netral. Perdana Menteri Yunani dengan tegas menolak nota Italia, sementara segera memobilisasi seluruh negeranya untuk melawan agresi tentara Italia. Walau pihak militer Italia berpendapat, tentaranya tidak mampu mengalahkan pasukan Yunani dalam wakut singkat, tapi Mussolini bersikeras memerintahkan tentaranya segera menyerang Yunani. Ternyata, beberapa hari saja setelah melancarkan serang, pasukan Italia yang terdiri dari dua divisi mengalami perlawanan keras dari Yunani, walau bertempur sengit selama beberapa hari, tentara Italia gagal mencapai kemenangan apapun dan mengalami kerugian berat. Satu minggu kemudian, bala bantuan Yunani turun ke medan perang, tentara Italia terpaksa mundur dan kembali ke posisi semula. Tentara Yunani bangkit menyerang tentara Italia dan berhasil memperebut kubu strategis di garis belakang tentara Italia. Untuk terhindar dari pengepungan, Mussolini terpaksa meminta pertolongan kepada Hitler, pemimpin fasis Jerman. Dengan mengandalkan bantuan orang Jerman, Italia baru dapat memelihara sisa-sisa pasukannya. Dengan kesempatan memberikan bantuan kepada pasukan Italia, Jerman " sambil lalu menuntun kambing orang lain ", berhasil menduduki wilayah Yunani, atau disebut sebagai sambil lalu menuntun kambing yang dulu diincar oleh Italia. Tentu saja ini adalah perang yang tidak adil.

Orang kuno Tiongkok pernah mengatakan, " orang yang pandai berperang, harus tak ragu-ragu memanfaatkan peluang untuk mencapai kemenangan ". Itu boleh dianggap sebagai penjelasan bagi taktik " Shun Shou Qian Yang " atau " sambil lalu menuntun kambing orang ". Dalam perang nyata, taktik itu berarti: dengan cermat menangkap kekeliruan dan kelemahan musuh dalam operasi, di luar dugaan melancarkan serangan untuk memperoleh kemenangan yang lebih besar. Dalam taktik itu, " menuntun kambing orang " pada gejalanya merupakan semacam tindakan mendadak yang tak disengaja dan bersifat " sambil lalu ". Pada kenyataan, kadang-kadang diperlukan taktik yang khusus dirancang untuk menuntun " kambing ", agar musuh dapat memperlihatkan kelemahannya dalam operasi militernya. Apa yang disebut sebagai " sambil lalu " justru adalah hasil pertimbangan yang matang. Maka, " sambil lalu menuntun kambing orang " adalah satu taktik yang sulit dipraktekkan.