Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-23 16:01:49    
Tenaga Kerja Tiongkok, Lebih Besar Penawaran Daripada Permintaan

cri

Sebuah laporan penyelidikan yang diumumkan Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Tiongkok baru-baru ini menunjukkan, dalam kurun waktu cukup panjang ke depan, penawaran tenaga kerja Tiongkok akan tetap lebih besar daripada permintaan. Ketidak-seimbangan struktural di pasar tenaga kerja sejumlah daerah Tiongkok dewasa ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan keterampilan kerja angkatan kerja dan perbaikan kondisi pemakaian tenaga kerja.

Direktur Institut Kependudukan dan Ekonomi Kerja dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Cai Fang dalam sebuah laporan penyelidikannya mengatakan, jumlah tenaga kerja lebih berusia di bawah 40 tahun di pedesaan Tiongkok dewasa ini lebih rendah daripada yang diperkirakan umumnya. Struktur penawaran tenaga kerja di Tiongkok sekarang ini sudah berubah dari kelebihan tenaga kerja menjadi seimbang bahkan kurang. Di kota-kota dan pedesaan Tiongkok akan muncul fenomena merata kekurangan tenaga kerja.

Namun laporan penyelidikan yang dipublikasikan Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial baru-baru ini mengajukan pandangan berbeda. You Jun, Direktur Ilmu Tenaga Kerja dari kementerian tersebut mengatakan, ditinjau dari jangka panjang, berhubung puncak kelahiran penduduk pada tahun 1960-an dan 1970-an, persentase jumlah penduduk usia kerja dalam jumlah total penduduk dewasa ini dan untuk 20 tahun ke depan berada pada taraf cukup tinggi yaitu di atas 65 persen. Wakil Kepala Pusat Informasi kementerian tersebut, Zai Yanli juga berpendirian sama. Ia mengatakan, ditinjau dari situasi umum Tiongkok, di pedesaan tetap terdapat sejumlah besar tenaga kerja lebih. Angkatan kerja baru di kota dan sejumlah besar penganggur membutuhkan kesempatan kerja. Diperkirakan setiap tahun terdapat sekitar 12 juta tenaga kerja lebih yang membutuhkan kesempatan kerja. Maka ditinjau secara keseluruhan, Tiongkok menghadapi situasi serius di bidang penempatan kerja.

Dikatakan oleh Zai Yanli, kurangnya tenaga kerja yang muncul di sejumlah daerah Tiongkok dewasa ini terutama bersifat struktural, di satu pihak tenaga ahli level tinggi dan tenaga trampil operasional lapangan relatif kurang, jumlah buruh teknik, teknisi dan teknisi senior berbagai tingkat tidak cukup memenuhi kebutuhan. Di lain pihak, sejumlah pekerja tidak bersedia bekerja di satuan-satuan kerja yang kondisi kerjanya buruk, kerjanya berat dan gajinya rendah.

Bersamaan dengan itu, taraf perkembangan ekonomi di daerah-daerah Tiongkok tengah dan barat terus meningkat, khususnya penghasilan penduduk desa di daerah-daerah itu telah bertambah, sedang gaji yang diberikan satuan-satuan kerja di daerah Tiongkok timur tidak banyak mengalami perubahan, sehingga mengakibatkan bertambahnya biaya kesempatan bagi tenaga kerja lebih di pedesaan untuk mencari kerja di daerah lain. Ini pula salah satu penyebab ketidak-seimbangan struktural pasar tenaga kerja di Tiongkok dewasa ini.

Cai Yanli menyatakan, mendorong penempatan kerja tetap adalah salah satu titik berat pekerjaan departemen tenaga kerja dan jaminan sosial Tiongkok untuk masa dewasa ini dan suatu masa ke depan. Perlu dilakukan penyesuaian kembali yang bersifat struktural antara lain mengembangkan sumber daya tenaga kerja dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja serta meningkatkan keterampilan kerja penduduk kerja.

Sementara itu, Undang Undang Kontrak Kerja yang akan diberlakukan 1 Januari tahun depan telah mengatur perlakuan dan mekanisme jaminan yang harus diberikan perusahaan kepada karyawannya. Hal ini juga akan menguntungkan penyelesaian masalah ketidak-seimbangan struktural pasar tenaga kerja di Tiongkok.