Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-07-25 17:56:04    
Man Tian Guo Hai

cri

Siasat pertama dari Seni Perang Sun Tzu yakni "Man Tian Guo Hai" secara harfiah bisa diartikan sebagai "mengarungi lautan dengan mengelabui langit". "Langit" di sini mempunyai konotasi budaya tradisional Tiongkok yang mendalam. Orang zaman kuno di Tiongkok berpendapat bahwa apa pun yang dilakukan manusia di bumi selalu diawasi oleh para dewa di "langit" dengan mata sakti, ada pepatah yang mengatakan bahwa "Langit punya mata". Maka, di bawah kolong langit ini, untuk menyeberangi lautan yang luas harus lebih dulu menutupi mata ' langit'. Makna luas dari kata 'Man Tian Guo Hai' ialah dalam keadaan diawasi dan dalam situasi yang tidak menguntungkan, mengambil siasat untuk mengelabui pengawas dan bertindak secara diam-diam untuk mencapai tujuannya sendiri.

Mengenai asal usul siasat atau taktik 'Man Tian Guo Hai' itu, konon ada kaitannya dengan Kaisar Tang Tai Zong, kaisar generasi kedua Dinasti Tang pada abad ke tujuh. Konon Kaisar Tang Tai Zong pada waktu itu berniat memperluas wilayahnya, tapi takut berperang dengan menyeberangi laut. Ketika tentaranya tiba di tepi laut, Kaisar Tang Taizong melihat gelombang laut yang tinggi dan laut yang luas tak bertepi, hatinya menjadi kecut. Ia lalu menanyakan hal itu kepada para penasehatnya bagaimana caranya menyeberangi laut, tapi semua tidak tahu bagaimana harus berbuat. Pada saat itu, ada seorang kaya yang tinggal di dekat laut mohon menghadap kaisar, dan menyatakan sudah mempersiapkan perbekalan bagi tentara untuk menyeberangi laut. Kaisar Taizong sangat gembira mendengarnya dan memimpin pasukan bergerak maju mengikuti orang kaya itu. Tidak jauh mereka berjalan di tepi laut, tapi tahu-tahu laut lenyap seketika. Di depan mata kaisar hanya tampak puluhan ribu rumah yang tertutup oleh tirai berwarna. Si kaya itu lalu mengundang Kaisar Taizong menaiki undak-undakan dan masuk ke sebuah rumah yang mewah, di tembok rumah itu tergantung tirai yang indah, sedangkan lantainya tertutup permadani yang mahal. Di rumah inilah Kaisar Taizong siap dijamu makan. Kaisar sangat senang dan duduk menikmati hidangan-hidangan yang lezat. Tak lama kemudian, terdengar suara ribut tirai dalam rumah ditiup angin kencang, sedang di luar terdengar debur ombak yang keras, dan barang-barang di dalam rumah berjatuhan. Kaisar sangat terkejut dan segera menanyakan apa yang terjadi. Lalu dijawab oleh orang kaya itu bahwa mereka sebenarnya sedang berada di atas kapal dan sedang mengarungi lautan di tengah angin kencang. Bahwasanya, ini adalah akal atau siasat para menteri agar kaisar dapat menyeberangi laut tanpa rasa takut atau khawatir. Inilah asal usul ' Man Tian Guo Hai'. Tapi yang disebut ' langit' di sini tidak lain ialah kaisar yang maha agung.

Padahal, jauh sebelum itu, siasat serupa itu sudah banyak digunakan di Tiongkok zaman kuno. Misalnya pada zaman para pangeran saling berperang untuk memperebutkan hegemoni pada abad ke-4 sebelum Masehi, tentara negara Qin mengepung ibukota negara Zhao. Adik Raja Zhao berbesan dengan adik Raja Wei, pada saat kritis itu, Raja Zhao terus menerus mengirim surat kepada Raja Wei agar membantunya. Raja Wei meski telah mengirim seratus ribu pasukan ke dekat ibukota negara Zhao, tapi ia takut pada kekuatan negara Qin, dan tidak berani melancarkan serangan. Adik Raja Wei yang bernama Xin Ling Jun menjadi tak sabar, tapi tak bisa berbuat apa-apa karena ia tidak mempunyai wewenang mengomando tentara. Pada saat itu, seorang penasehatnya mengajukan siasat dengan mengatakan, Raja Wei paling mencintai selir yang bernama Ru Ji, ayahnya dibunuh oleh orang lain dan Xin Ling Jun-lah yang menangkap pembunuh itu dan membalaskan dendam Ru Ji. Kalau pada saat ini Xin Ling Zun minta bantuan kepada Ru Ji agar mencuri piagam tentara yang disimpan Raja Wei, pasti Ru Ji tak akan menolaknya. Begitu piagam tersebut sampai di tangan Xin Ling Jun, maka 100 ribu pasukan Weo akan dapat dikomando. Siasat ini diterima oleh Xin Ling Jun, dan benar seperti yang dikatakan oleh penasehat itu, Ru Ji berhasil mencuri piagam tentara dan menyerahkannya kepada Xin Ling Jun sebagai balas budi. Begitu mendapat piagam, Xin Ling Jun segera berangkat ke garis depan dan memimpin pasukan menyerbu perkemahan tentara Qin sehingga negara Zhao dapat lepas dari bahaya. Di sini, siasat yang dikemukakan penasehat Xin Ling Jun juga ' Man Tian Guo Hai'.

Siasat ' Man Tian Guo Hai' belum tentu langsung mengancam atau merugikan mereka yang dikelabui, dan sifatnya juga berbeda dengan penipuan jahat yang bertujuan merugikan kepentingan orang lain.