Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-20 13:30:05    
Pan Du Dan Rumah Anak-anaknya

cri

Saudara pendengar, di desa Shuangtaigou, Dalian, Tiongkok Timur Laut terdapat rumah anak-anak yang bernama "Cinta Di Pantai Laut." Rumah ini didirikan oleh Pan Du khusus untuk anak-anak yang bapak ibunya masih berada di lembaga permasyarakatan. Dalam acara ini akan kami perkenalkan Pan Du serta keluarga besar ini.

Di Gedung Tingkat Dua di desa Shuanggoutai, wartawan kami menemui Pan Du. Empat tahun yang lalu, Pan Du yang berumur 38 tahun menonton film catatan yang mencerminkan relawan Hongkong yang membantu pemuda-pemudi yang salah langkah. Setelah menonton film ini, Pan Du ingin tahu apakah ada pemuda-pemudi yang perlu dibantu. Oleh karena itu, ia mengunjungi beberapa lembaga permasyarakatan di Liaoning. Ia terharu oleh kisah-kisah dari lembaga pemasyarakatan. Dikatakannya

"Mereka bercerita, karena sepasang suami isteri mencuri, maka dimasukkan penjara. Tetapi keesokan harinya mereka menemukan seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki di depan pintu. Terpaksa mereka bergiliran menjaga kedua anak tersebut."

Pan Du berpendapat, anak-anak tersebut seharusnya menikmati masa kanak-kanak seperti anak-anak lain. Mereka membutuhkan keluarga yang hangat. Maka timbul satu ide dalam benaknya, yaitu mendirikan desa anak-anak untuk memberi tempat kepada anak-anak penjahat yang ditahan.

Pada musim gugur tahun 2003, Pan Du meninggalkan pekerjaannya dan bersama dua temannya dengan 50 ribu Yuan Renminbi menyewa gedung tingkat dua di desa Shuangtaigou, Dalian. Di sana ia mendirikan Desa Anak yang bernama Cinta Di Pantai Laut. Mereka datang ke beberapa penjara di sekitar Dalian, menandangani persetujuan dengan orang yang sedang ditahun agar anak mereka diterima desa anak-anak. Setelah anak-anak datang ke rumah itu, mereka akan disekolahkan di sekolah sekitar. Biaya mereka dipikul desa anak.

Anak-anak itu kekurangan kasih sayang dari sanak keluarga, dan kebanyakan mempunyai pengalaman yang penuh petualangan. Dibandingkan dengan anak-anak yang hidup di keluarga normal, sifat mereka mempunyai banyak kekurangan. Yang Mei, ibu di desa anak itu mengatakan:

"Anak-anak yang baru datang selalu bersikap siaga. Kalau Anda mengambil barang mereka, mereka akan sangat marah. Mereka mengatakan, ini adalah barang ini milik mereka, jangan diambil."

Yang Mei yang berumur 28 tahun yang belum menikah, tapi ia telah mengalami semua pengalaman menjadi seorang ibu asuh selama tiga tahun. Menghadapi sifat anak-anak yang gampang marah, Yang Mei selalu bersikap toleran. Ia mencuci muka dan kaki anak-anak tersebut. Ia mendampingi mereka tidur, dan bercerita untuk mereka. Kalau ada anak yang jatuh sakit, ia akan menemani anak tersebut.

Kini, anak-anak tumbuh dengan kasih sayang ibu-ibu asuh. Keluarga besar ini diciptakan agar mereka mengetahui bagaimana perasaan punya keluarga, agar mereka mengenal bagaimana memperhatikan orang lain. Di bawah bimbingan ibu-ibu asuh mereka, anak-anak mulai mempunyai pengenalan baru terhadap hal-hal yang terjadi. Mereka lalu tahu bagaimana memandang bapak ibu mereka dengan sepadan. Perasaan mereka pun beralih dari benci menjadi cinta. Perubahan sikap anak-anak merupakan hal yang paling menyenangkan bagi para ibu asuh di desa anak-anak. Hal lain yang menyenangkan ialah bahwa anak-anak tersebut berangsur-angsur diperhatikan oleh masyarakat. Maka meskipun desa anak-anak masih tidak kaya, namun Pan Du sangat lega hati. Dikatakanya:

"Saya melihat dunia di mana kami berada, dan melihat dunia di luar kami berada. Saya memperhatikan kelompok yang perlu diperhatikan. Saya pikir cinta lebih masuk akal daripada benci. Yang hilang lebih bahagian daripada yang terima. Orang yang memberi kasih sayang kepada orang lain, pasti akan memperoleh kasih sayang juga."

Pan Du mengatakan, Cinta Di Pantai Laut artinya adalah supaya anak-anak di desa itu dapat seperti air laut, menghilangkan kenangan yang sedih, dan dengan sikap yang luas seperti laut menerima anak-anak itu, agar mereka menikmati masa bahagia.