Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-20 13:35:22    
Perusahaan Tiongkok Mulai Laksanakan Tanggung jawab Sosial

cri

Pernahkan Anda berpikir, seberapa besar tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan yang semakin menarik perhatian berbagai kalangan Tiongkok selama beberapa tahun ini? Pada awal tahun ini, sejumlah perusahaan BUMN dan perusahaan swasta yang besar, masing-masing mengumumkan laporan tanggung jawab sosial tahunannya. Mereka berkomitmen untuk lebih memperhatikan tanggung jawab sosialnya supaya dapat memberikan sumbangan dalam pembangunan masyarakat yang harmonis. Karena itulah, tanggung jawab sosial perusahaan menjadi fokus perhatian masyarakat Tiongkok.

Sebuah perusahaan harus menghasilkan keuntungan dan bertanggung jawab pada keuntungan pemegang saham. Perusahaan juga harus memikul tanggung jawab sosial terhadap staf, ,masyarakat dan lingkungannya, termasuk menaati moral bisnis, menjaga keamanan produksi dan kesehatan profesi, melindungi hak dan kepentingan tenaga kerja, serta menghemat pemakaian energi.

Memasuki abad ke-21, dengan disponsori PBB, sejumlah perusahaan transnasional terkemuka sangat memperhatikan pelaksanaan tanggung jawab sosialnya. Misalnya, perusahaan Intel, Nike dan Wal-mart secara periodik mengumumkan laporan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Melalui laporan tersebut, perusahaan ? perusahaan itu mengungkapkan peranan tanggung jawab sosialnya. Tahun ini, di antara sejumlah perusahaan transnasional yang mengeluarkan laporan tanggung jawab sosial, terdapat perusahaan Tiongkok, yakni Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok.

Sebagai perusahaan energi internasional di antara 500 perusahaan Fortune, Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok untuk pertama kalinya, pada tanggal 28 Februari mengeluarkan laporan tanggung jawab sosial perusahaannya. Menyinggung maksud perusahaan tersebut mengeluarkan laporan tanggung jawab sosialnya, juru bicara Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok, Li Run mengatakan: "Sebagai perusahaan minyak bumi nasional Tiongkok, sifat dan kedudukan perusahaan mendorong kami tidak saja untuk menciptakan harga agar nilai aset milik negara dilindungi dan bertambah, tapi juga untuk mewujudkan perkembangan berkelanjutan perusahaan, sehingga pemegang saham, staf dan masyarakat dapat bersama-sama menikmati hasil perkembangan tersebut.

Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok bukannya pertama kali menjadi berita utama karena mengeluarkan laporan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, pada tahun 2005, salah satu pabrik kimia yang dipimpinnya meledak. Akibatnya, limbah kimia dalam jumlah besar mencemari Sungai Songhua, Tiongkok Timur Laut, sehingga air sungai terkena polusi serius. Peristiwa tersebut membuat citra Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok rusak. Namun, insiden itu mendorong mereka untuk lebih memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan. Perubahan sikap Perusahaan Perseroan Terbatas Grup Gas Alam Minyak Bumi Tiongkok dari yang dulunya meremehkan dan sekarang lebih bertanggungjawab, dapat dilihat melalui tindakannya memberikan laporan tanggung jawab sosial secara periodik. Hal ini menunjukkan, perusahaan-perusahaan Tiongkok berangsur-angsur mulai memahami dan melaksanakan ide tanggung jawab sosial perusahaan.

Pada masa dulu, orientasi dari banyak perusahaan Tiongkok hanyalah mengejar laba, namun tidak memperhatikan tanggung jawab sosialnya. Penyelidikan menunjukkan, sejumlah perusahaan Tiongkok telah melanggar hak dan kepentingan sah tenaga kerja, memboroskan sumber daya, mencemari lingkungan, bahkan ada yang membuat dan memasarkan produk palsu, serta melanggar hak atas kekayaan intelektual (HaKI). Hal-hal tersebut tidak saja membuat massa dan konsumen yang berkaitan erat dengan kepentingan perusahaan, mengalami kerugian serius, tapi juga membuat perusahaan itu sendiri mengalami kerugian ekonomi dalam jumlah besar dan citra umumnya pun rusak.

Berbagai alasan menyebabkan sejumlah perusahaan Tiongkok meremehkan pelaksanaan tanggung jawab sosialnya. Tapi yang paling utama adalah karena pemimpin perusahaan belum menyadari bahwa selain memperoleh keuntungan, perusahaan ikut memikul tanggung jawab sosial. Mereka berpendapat, daya saing perusahaan akan menurun apabila memperhatikan tanggang jawab sosial.

Seorang pakar mengatakan, pelaksanaan tanggung jawab sosial memungkinkan biaya perusahaan meningkat, tapi juga dapat menyerap sumber daya ekstern yang lebih rendah biayanya, namun nilainya lebih tinggi. Selanjutnya, perusahaan perlu memadukan sumber daya tersebut dengan sumber daya sendiri sehingga terbentuk daya saing yang lebih kuat. Profesor ekonomi Universitas Rakyat Tiongkok, Li Yiping mengatakan: "Perusahaan manapun yang mengutamakan tanggung jawab sosial perusahaan , pasti akan dapat membentuk citra yang sangat kuat sehingga bisa memperoleh keuntungan sosial yang besar."

Isi tanggung jawab sosial perusahaan sangatlah luas, meliputi konsumen, staf, pemegang saham, aksi amal, lingkungan dan lain-lain. Editor Utama Saluran Keuangan dan Ekonomi situs web Sohu Tiongkok, Wang Zihui menyatakan, dewasa ini dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, perusahaan-perusahaan Tiongkok harus berupaya menitikberatkan kualitas produk dan pelayanan yang unggul kepada para konsumen. Dikatakannya: "Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab antara perusahaan dan pihak yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Konsumen adalah pihak yang paling penting di antara pihak-pihak yang berkaitan, dalam perkembangan perusahaan. Apabila hubungan dengan konsumen diremehkan, perkembangan perusahaan mungkin akan mengalami kerusakan yang bisa menghancurkan. Konsumen harus dinomorsatukan dalam perkembangan perusahaan."

Pakar menyatakan, sekarang semakin banyak perusahaan berkualitas di Tiongkok yang aktif melaksanakan tanggung jawab sosial. Boleh dikatakan, ini merupakan revolusi gagasan pengelolaan perusahaan. Revolusi ini menandakan, persaingan antar perusahaan Tiongkok akan memasuki era kompetisi di seluruh bidang, termasuk dari segi kualitas, lingkungan dan tanggung jawab sosial.