Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-30 15:15:59    
Tiongkok Umumkan " Pedoman tentang Perusahaan Membudidayakan Hutan Berkelanjutan di Luar Wilayah "

cri

" Pedoman Tentang Perusahaan Tiongkok Membudidayakan Hutan Berkelanjutan di Luar Wilayah " diumumkan secara resmi baru-baru ini. Pedoman tersebut merupakan peraturan pertama mengenai pembakuan pengelolaan dan teknik dalam kegiatan perusahaan Tiongkok untuk membudidayakan hutan di luar wilayah. Dalam wawancaranya dengan wartawan CRI, Direktur Jawatan Kehutanan Negara Jia Zhibang menyatakan, diumumkannya pedoman tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengarahan kepada perusahaan Tiongkok meningkatkan perhatian terhadap keanekaragaman hayati dan pelestarian ekologi ketika melakukan pembudidayaan dan pembangunan hutan di luar wilayah, dalam rangka menyumbangkan amalnya kepada keamanan ekologi global.

Diberitakan, pedoman itu telah menyerap ide maju perkembangan berkelanjutan yang diprakarsai di dunia internasional, menaruh perhatian dan aktif mendorong perusahaan Tiongkok di luar negeri melakukan kegiatan pembudidayaan hutan dengan mengambil " pola perkembangan berkelanjutan ", " pola perlindungan keanekaragaman hayati " dan " pola pendorongan perkembangan komunitas. " Pedoman menuntut perusahaan Tiongkok menaati konvensi internasional, merancangkan konsep pengelolaan berkelanjutan yang ilmiah dan rasional dengan bertolak dari kondisi negara setempat, dan mengajukan pendapat bersifat pengarahan mengenai pembuatan hutan, pelestarian ekologi, pengelolaan lingkungan, perkembangan komunitas dan pengelolaan sumber daya hutan.

Direktur Jawatan Kehutanan Negara Jia Zhibang menyatakan, pedoman tersebut akan membimbing perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk membantu negara dan daerah yang mengalami kesulitan dalam pemulihan hutan mempercepat proses pembudidayaan hutan, meningkatkan lebih lanjut kehidupan rakyat setempat dengan melalui pembudidayaan hutan. Dia mengatakan, Tiongkok selalu memperhatikan sepenuhnya pelestarian, pemulihan dan pembudidayaan vegetasi hutan. Area hutan Tiongkok kini sudah mencapai 175 juta hektar, tingkat lingkup hutan mencapai 18,21 persen, sumber daya hutan bertambah berkelanjutan dengan menghirup karbon dioksida dalam jumlah besar, sehingga memberi sumbangan penting untuk memperbaiki ekologi Tiongkok bahkan seluruh dunia, sementara meredakan menghangatnya iklim. Sementara itu, Tiongkok menaruh perhatian dan aktif mendorong pelestarian dan pembudidayaan sumber hutan global. Kini, Tiongkok aktif ambil bagian dalam kegiatan " penanaman pengganti dengan pelarangan narkoba " yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) di Asia Tenggara, dengan mengalokasikan dana sebesar 500 juta yuan RMB, dalam rangka membantu penduduk setempat membangun hutan seluas 40 ribu hektar dan tumbuh-tumbuhan pertanian. Upaya itu tidak saja menambah dan memulihkan vegetasi hutan setempat, juga telah memperluas lowongan penempatan tenaga kerja, dan mendorong perkembangan ekonomi komunitas.

Menurut pedoman tersebut, selama melakukan kegiatan pembudidayaan hutan di luar negeri, perusahaan Tiongkok dituntut dengan ketat menaati undang-undang dan peraturan negara setempat, melindungi hutan dan lahan sesuai dengan hukum dan peraturan, dilarang keras secara ilegal mengubah kegunaan hutan dan lahan. Perusahaan Tiongkok dituntut pula melakukan penyelidikan dan evaluasi ilmiah terhadap kondisi sumber daya setempat sesuai dengan perancangan jangka panjang pengembangan hutan yang disusun oleh pemerintah setempat, menetapkan spesies fauna dan flora langka yang terancam punah beserta habitatnya, tanah dan sumber daya air yang perlu dilindungi dalam lingkup zona operasi pembudidayaan hutan, merumuskan dan menerapkan konsep pembudidayaan hutan yang ilmiah dan dapat terlaksana dengan memadukan unsur-unsur permintaan dominan dalam perkembangan ekonomi dan sosial dengan kondisi kehidupan massa setempat.

Direktur Jawatan Kehutanan Negara Jia Zhibang menyatakan, setelah diumumkannya pedoman itu, badan terkait Tiongkok akan mengambil langkah untuk mendorong pelaksanaannya. Dikatakannya, dalam proses perkembangan, Tiongkok menghadapi pula peluang dan tantangan sama seperti sebagian besar negara berkembang. Pemerintah Tiongkok bersedia dengan aktif bekerja sama dengan pemerintah negara di mana perusahaan Tiongkok berada, bersama dengan perusahaan Tiongkok melakukan pengelolaan ketat terhadap kegiatan pembudidayaan hutan. Tindakan itu tidak saja bermanfaat bagi perkembangan ekonomi dan sosial negara itu, tetapi juga sesuai dengan strategi perkembangan jangka panjang perusahaan Tiongkok.