Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-09-03 10:51:54    
Perdagangan Perbatasan Tiongkok-Nepal

cri

Sekitar 700 kilometer dari sebelah barat Lhasa yang merupakan daerah otonomi Tibet Tiongkok, dan di antara pegunungan Himalaya yang berliku-liku, terdapat lembah Zhangmu yang merupakan pos terbuka terbesar Tiongkok di sub daratan Asia Selatan. Bagian timur, selatan dan barat Zhangmu berbatasan dengan Nepal. Perdagangan impor ekspor tercatat 100 juta dolar setiap tahun di kabupaten yang luasnya hanya 70 kilometer persegi.

Setiap hari jalan raya di kabupaten ini, yang lebarnya tidak sampai 10 meter, cukup ramai dilalui ratusan truk pengangkut barang. Menurut Wakil Direktur Komisi Pengelolaan Pos Zhangmu, sejak tahun 1792, rakyat Tiongkok dan Nepal sudah mengadakan perdagangan perbatasan di Zhangmu. Kemudian, pada tahun 1983, Tiongkok secara resmi mendirikan pos perdagangan. Kini, di antara seluruh daerah otonom Tibet, nilai perdagangan ekspor-impor pos Zhangmu mencapai lebih dari 90%.

Komoditi ekspor utama Zhangmu adalah pakaian jadi, sepatu, buah-buahan, kain berwarna-warni, serta alat-alat eletronik untuk rumah tangga. Sedangkan komoditi impor utama adalah beras dan minyak goreng.

Karena karakteristik kehidupan penduduk di Zhangmu yang bersandar pada perdagangan, maka tanah garapan di Zhangmu tidaklah banyak, sehingga hasil pertanian menjadi komoditi impor utama mereka Pada tahun 2006, pendapatan kapasitas seluruh kebupaten tercatat 6700 Renminbi. Bahkan ada pedagang yang tiap tahunnya bisa memperoleh 200 sampai 300 ribu Yuan Renminbi.

Sepanjang pinggir jalan di Zhangmu terdapat sejumlah bangunan berlantai dua atau tiga. Bangunan ini biasanya dijadikan toko, tempat penginapan, dan restoran. Namgyal, seorang pedagang dari Nepal yang memiliki toko di Zhangmu, memberi tahu wartawan, bahwa waktu yang dia habiskan di Zhangmu, lebih panjang dibandingkan di rumahnya sendiri.

Namgyal mengatakan, barang dagangannya yang sangat digemari orang ? orang ialah makanan Nepal. Dia mengatakan, karena bergaul dengan banyak orang Tibet, maka bahasa Tibetnya cukup mahir dan lancar. Saat ini, dia juga berupaya untuk belajar bahasa Mandarin, karena sekarang orang daratan pedalaman yang berpariwisata atau berbisnis ke Zhangmu semakin banyak.

Delapan kilometer dari Zhangmu terdapat "jembatan persahabatan" yang merupakan tempat perbatasan Tiongkok-Nepal. Tempat ini lebih ramai dibandingkan Zhangmu. Seorang pedagang Tibet mengatakan, barang dagangannya kebanyakan diimpor dari Nepal, dan para pembeli biasanya adalah wisatawan dari Lhasa dan daratan pedalaman.

Mulai April, wisatawan akan mulai berdatangan dan bisnisnya pun akan semakin baik. Dikatakannya, sekarang pendapatannya setiap tahun bisa mencapai 200 ribu Renminbi.