Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-09-04 18:11:53    
Tim Atletik Tiongkok Siapkan Olimpiade Beijing Dengan Memanfaatkan Turnamen Kejuaraan

cri

Turnamen Kejuaraan Atletik Dunia Ke-11 kemarin ditutup di Osaka, Jepang. Tim Tiongkok akhirnya menempati urutan ke-10 pada urutan perolehan medali dengan prestasi 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu. Apakah prestasi tersebut telah mencapai target, dan apakah manfaatnya turnamen kejuaraan kali ini terhadap persiapan tim atletik Tiongkok untuk Olimpiade Beijing tahun 2008?

Nomor atletik selalu menjadi nomor yang jumlah medali emas terbanyak dalam Olimpiade, turnamen kejuaraan dunia kali ini merupakan peluang terakhir sebelum Olimpiade Beijing, untuk memeriksa dan melatih tim atletik secara keseluruhan. Oleh karena itu, para atlet andalan di dunia pada umumnya mengikuti turnamen kali ini. Dikabarkan, turnamen kali ini diikuti oleh 203 negara atau daeerah, jumlah atlet mencapai 2003 orang, suatu angka yang paling tinggi dalam turnamen sebelumnya, tim atletik Tiongkok telah mengirim 57 atlet untuk mengikuti 25 nomor.

Dilihat dari prestasi yang dicapai oleh atlet Tiongkok, yang paling menggembirakan ialah Liu Xiang merebut juara dalam lomba lari gawang 110 meter, ini merupakan medali emas pertama yang diperoleh atlet Tiongkok dalam kejuaraan dunia selama 8 tahun, dan juga adalah satu-satunya medali emas yang diperoleh atlet Asia dalam turnamen kali ini.

Turnamen di Osaka kali ini adalah ke-4 kalinya Liu Xiang ikut kejuaraan dunia, dia akhirnya mewujudkan impiannya menjadi juara turnamen dunia. Setelah merebut juara Olimpiade, juara turnamen kejuaraan dunia dan pemegang rekor dunia, target Liu Xiang selanjutnya adalah berupaya mempertahankan juara dalam Olimpiade Beijing. Tentang Olimpiade Beijing, Liu Xiang mengatakan,

"Bagi setiap atlet, sempat mengikuti Olimpiade merupakan suatu keuntungan, kami juga mempunyai perasaan yang sama, dapat menyelami Olimpiade di kampung halaman, saya merasa sangat untung. Saya akan melangkah satu tahap demi satu tahap, dan saya yakin bahwa saya akan tampil pada perlombaan final. "

Bagi Olimpiade tahun 2008, pelatih Liu Xiang, Sun Haiping mengakui tekanannya sangat besar untuk merebut medali, dia akan berupaya menjaga keunggulan atlet Tiongkok dalam nomor lari gawang 110 meter putra dengan cara yang lebih ilmiah dan lebih cermat.

Dalam turnamen kejuaraan dunia atletik kali ini, tim Tiongkok meraih satu-satunya medali perak dari nomor Marathon putri. Tim Tiongkok mempunyai daya saing kuat dalam nomor Marathon putrid, setelah merebut medali perak, Zhou Chunxiu menyatakan ketidak-puasannya terhadap prestasinya di Osaka. Dikatakannya,

" Saya gagal meraih medali emas hari ini adanya sejumlah sebab, misalnya bekas luka-luka dan cuaca yang mempengaruhi penampilan saya. Karena sejumlah atlet Marathon andalan kali ini tidak tampil di Marathon Osaka, maka walau berhasil menempati nomor kedua, saya pun merasa perlu berupaya lebih keas."

Selain itu, atlet Tiongkok Zhang Wenxiu berhasil merebut medali perunggu dalam nomor lontar martil putri, yang merupakan medali pertama yang diperoleh tim Tiongkok dalam kejuaraan dunia. Tentang hasil yang dicapai dalam turnamen kali ini, pelatih umum tim atletik Tiongkok Feng Shuyong mengatakan,

"Keberhasilan paling besar yang dicapai kali ini adalah kepercayaan diri, kita akan mencapai hasil yang memuaskan apabila kami berupaya keras. Hasil yang kedua ialah dengan adanya turnamen dunia seperti ini menjelang Olimpiade, khususnya di Osaka di mana selisih waktu, iklim dan suasana kehidupannya hampir sama dengan di Beijing, sehingga kami menemukan sejumlah kekurangan dan kelemahan diri sendiri, yang merupakan suatu peringatan dini."

Sementara itu, turnamen kali ini juga mengungkapkan kekurangan-kekurangan dari atletik Tiongkok, misalnya lomba jalan cepat putra dan putri, lompat galah putri, lompat jangkit putra yang sebelumnya sangat favorit, tapi prestasi yang dicapainya jauh lebih rendah dari pada taraf selama latihan, karena kelemahannya yang sulit menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Lari jarak mengengah dan jarak panjang putri yang sebetulnya merupakan nomor keunggulan tim Tiongkok, namun dalam turnamen kali ini tak tampak seorang pun atlet Tiongkok yang ikut serta. Tentang kekurangan tim Tiongkok, Feng Shuyong mengatakan,

"Meskipun kami telah merebut 3 buah medali, angka total beregu juga lebih tinggi dari pada turnamen yang lalu, namun kami sama sekali tak beralasan untuk merasa puas, tugas kami yang utama ialah, setiap atlet maupun pelatih perlu mencari kelemahannya tak peduli dia nomor satu, nomor kedua, atau pun yang terakhir. Dilihat dari keadaan sekarang, jaminan teknik kami masih terdapat kekurangan walaupun sejumlah atlet bertekad untuk berjuang dan dalam kondisi bersemangat penuh."