Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-09-07 13:33:36    
Pemanfaatan Gas Metana Di Pedesaan Tiongkok

cri

Walaupun sebagian besar petani Tiongkok tidak tahu apa-apa tentang peradaban ekologis, namun banyak petani Tiongkok telah memanfaatkan gas metana dan menikmati peradaban ekologis.

Seorang warga di desa pegunungan suku Yao yang terletak di daerah terpencil Tiongkok, Li Qingshuang menyatakan, dirinya senang dengan adanya gas metana, karena sekarang dia memasak dengan gas metana, lampu penerangannya adalah lampu gas metana, dan pupuk yang digunakan ialah limbah gas metana.

Daerah Otonomi Etnis Zhuang Guangxi adalah propinsi yang paling banyak menggunakan gas metana di Tiongkok, yaitu sekitar 36%. Direktur Kantor Energi propinsi tersebut Xiaochao mengatakan, kolam gas metana dibangun agar dapur, toilet dan tempat ternak binatang di banyak desa dapat berubah, dari yang dulu biasanya kotor, kacau dan berbau, sekarang menjadi lebih bersih.

Xiaochao mengatakan, hingga akhir tahun ini, di Guangxi terdapat 2930 ribu kolam gas metana. Setiap tahun, kolam gas metana bisa mensuplai 1170 juta meter kubik bahan bakar untuk para petani. Dengan demikian, mereka bisa menghemat penebangan kayu sebanyak 5,86 juta ton, yaitu seluas 488,3 ribu hektar hutan yang dilindungi. Selain itu, kolam gas metana juga bisa mensuplai pupuk organik sebanyak 8042 ton, yang berarti menghemat biaya sekitar 5,2 milyar Rmb untuk para petani.

Statistik menunjukkan, pemanfaatan kolam gas metana telah mendorong perlindungan kelestarian hutan. Seperti diketahui, angka lingkup hutan Guangxi telah naik dari 48.22% hingga 52,71% pada tahun 2000.

Xiao Chao mengatakan, dewasa ini nilai gas metana telah melebihi 2 milyar Yuan. Karena itu, gas metana telah menjadi industri ekologis terbesar di Guangxi.

Laporan penyelidikan terakhir dari Kementerian Pertanian Tiongkok menunjukkan, dewasa ini desa-desa di Tiongkok memiliki kamar kecil sederhana sejumlah 200 juta buah. Sedangkan industri ternak mempunyai kotoran ternak sebanyak 3 milyar ton. Mengembangkan gas metana di desa melalui pemrosesan kotoran secara tertutup, merupakan tindakan penting untuk mencegah terjangkitnya penyakit menular.

Di desa-desa Tiongkok terdapat 22,6 juta keluarga petani yang menggunakan gas metana. Menurut Kementerian Pertanian Tiongkok, pemanfaatan gas metana sama saja dengan perlindungan terhadap 4.75 juta hektar hutan dan pengurangan emisi sebesar 55,2 juta ton. Jadi, keuntungan langsung maupun tidak langsung pemanfaatan gas metana melebihi 90 milyar Rmb.

Kementerian Pertanian Tiongkok menjelaskan, 57,5% kondisi desa-desa Tiongkok cocok untuk mengembangkan gas metana. Karena itu, mereka terus berupaya agar lebih banyak petani dapat menikmati peradaban ekologis yang dihasilkan oleh pemanfaatan gas metana.