Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-09-11 14:39:56    
Kenaikan Harga Saham Besar-besaran di Bursa Daratan Tiongkok Undang Perhatian Luas

cri

Indeks harga saham di bursa efek daratan Tiongkok terus melonjak selama dua tahun ini. Kenaikan harga saham secara kontinyu itu telah mengundang perhatian luas dalam dan luar negeri. Apalagi kondisi bullish itu sama sekali tidak mereda biarpun Bank Senteral Tiongkok berturut-turut untuk empat kali menaikkan suku bunga, dan untuk ke-7 kalinya menaikkan LDR yakni rasio kredit terhadap simpanan lembaga moneter serta terjadinya fluktuasi moneter global. Menanggapi bursa saham yang lagi bullish itu, sejumlah pakar menyatakan optimistis atas prospeknya pada masa selanjutnya, sedang pakar lainnya mengeluarkan peringatan atas resiko yang mungkin terjadi. Berikut laporan wartawan kami.

Sejak tanggal 6 Juni tahun 2005, indeks harga di bursa saham Shanghai dan Shenzhen memelihara memontum kenaikan selama 26 bulan secara berturut-turut. Indeks harga saham di Bursa Shanghai melonjak sampai 5.400 poin dari 998 poin, sedang indeks harga saham di Bursa Shenzhen naik dari 2.590 poin sampai 18.000 poin. Nilai saham di kedua bursa itu secara akumulatif meningkat kurang lebih 8 kali lipat dalam waktu dua tahun yang lalu, dengan menerobos 24 trilyun yuan renminbi.

Perusahaan-perusahaan terbuka (TBK) yang membidangi iptek tinggi adalah unsur utama yang menyerap dana dalam jumlah besar ke bursa saham. Dewasa ini, jumlah pelanggan di Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Shenzhen bertambah hampir 60% dibanding masa awal tahun lalu, dengan jumlahnya telah melampaui 100 juta. Selain itu, sejak Maret lalu, tingkat pertumbuhan tabungan penduduk Tiongkok mulai menurun. Laporan Bank Seneral mengatakan, sebagian dana simpanan penduduk telah secara langsung atau tidak langsung mengalir ke bursa saham. Menyinggung kekuatan yang ikut mendorong bergairahnya bursa di daratan Tiongkok, Profesor Zhao Xinjun dari Institut Penelitian Moneter dan Sekuritas Universitas Rakyat Tiongkok mengatakan:

"Kekuatan itu adalah majemuk, misalnya dukungan perkembangan ekonomi makro, terus tercapainya prestasi baik oleh perusahaan terbuka, dan pengaruh positif dirampungkannya reformasi pembagian hak kepemilikan saham, kesemuanya itu telah mendorong munculnya kondisi bergairah bursa saham, sehingga sangat merangsang keyakinan para investor dan menarik semakin banyak dana masuk ke bursa saham."

Zhao Xijun mengatakan, oleh karena suku bunga Tiongkok berada pada taraf yang cukup rendah dalam jangka panjang, dan skala investasi pada tahun-tahun belakangan ini selalu memelihara laju pertumbuhan yang relatif pesat, maka para investor umumnya bersikap optimistis terhadap perusahaan-perusahaan terbuka untuk mencapai prestasi yang memuaskan. Dengan sikap itulah, para investor tidak terlalu peka terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah, antara lain menaikkan suku bunga dan membatasi skala pemberian kredit oleh bank, yang mungkin menimbulkan dampak terhadap kinerja perusahaan terbuka. Selain itu, oleh karena pasar modal Tiongkok masih belum terbuka sepenuhnya, dan jumlah perusahaan yang menanam modal di luar negeri masih sedikit, apalagi dana investasi juga tidak banyak, maka fluktuasi di pasar moneter internasional sulit menimbulkan pengaruh hakiki terhadap kondisi bursa saham Tiongkok yang lagi bullish.

Mengenai keadaan sekarang dan arah perkembangan bursa saham daratan Tiongkok, kini terdapat penilaian dan komenter yang berbeda. Ada yang berpendapat, bahwa membaiknya secara besar-besaran kinerja perusahaan terbuka dan ekspetasi optimistis terhadap prospek perkembangan ekonomi Tiongkok akan mendorong bursa saham Tiongkok terus bergairah. Pandangan itu umumnya didukung oleh para investor, khususnya investor menengah dan kecil di bursa saham Tiongkok.

"Saya merasa indeks harga umumnya berjalan mantap."

"Indeks harga saham akan terus naik setelah menerobos 5.000 poin asal indeks itu dapat dipelihara untuk beberapa hari, dan biarpun anjlok, itu juga tidak apa-apa, karena momentum kenaikannya akan diteruskan."

Akan tetapi ada juga ahli yang menunjukkan, dilihat dari keadaan sekarang bursa saham daratan Tiongkok, kekuatan utama yang menunjang naiknya indeks harga saham sedang beralih dari analisa terhadap ekonomi makro dan kinerja perusahaan terbuka menjadi jumlah dana yang memasuki bursa saham.

Profesor Zhao Xijun dari Universitas Rakyat Tiongkok mengatakan, keadaan bursa saham sekarang agak mirip dengan keadaan operasional ekonomi Tiongkok, yakni berada pada titik singgung antara "agak panas" dan "terlalu panas".

"Sekarang kenaikan harga saham lebih cepat daripada laju pertumbuhan ekonomi makro dan laju membaiknya kinerja perusahaan terbuka, sehingga dukungan kedua unsur itu terhadap bursa saham semakin melemah."

Perkembangan bursa Tiongkok dewasa ini berada di bawah pengawasan cerman badan terakit pemerintah. Ketua Komisi Pengawasan Sekuritas Tiongkok, Shang Fulin baru-baru ini menyatakan, Tiongkok akan meningkatkan lebih lanjut pembangunan perundang-undangan dan peraturan, meningkatkan intensitas penegakan hukum, dan mengintensifkan pengawasan dan pengelolaan pasar. Sementara itu terus memperluas pasar modal secara horizontal dan vertikal, agar dapat memenuhi kebutuhan pendanaan yang aneka ragam. Selain itu pihak terkait hendaknya meningkatkan penerangan kepada para investor supaya menyadari resiko bursa saham. Analis berpendapat, pemerintah Tiongkok sedang mengintensifkan penelitian tentang peningkatan fungsi investasi dan pendanaan bursa saham, agar bursa saham benar-benar menjadi barameter perkembangan ekonomi Tiongkok.