Hari ini, sebuah media lokal melaporkan, Irak berharap agar Indonesia dapat berbagi pengalaman soal melawan terorisme dan membantu melatih para pejabat pusat dan propinsi untuk menjalani pemerintahan yang demokrasi.
Menteri luar negeri Irak, Labeed M. Abbawi dalam kunjungannya di Indonesia mengatakan, Irak dapat belajar dari Indonesia yang sukses mengatasi konflik di teritorinya, dan berhasil mengubah negaranya menjadi negara demokrasi.
Dalam wawancaranya dengan The Jakarta Post, Abbawi mengatakan, "Konstitusi kami telah memberikan amanat bagi kami untuk memperkuat pemerintahan lokal. Diharapkannya, pada akhir tahun ini, kami bisa menyelenggarakan pemilu tingkat propinsi. Dan kami bisa belajar dari pengalaman Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para pejabat kami di tingkat pusat dan propinsi."
Amerika Serikat (AS) telah menekan Irak untuk menyelenggarakan pemilu baru tingkat propinsi yang bertujuan untuk memberikan legitimasi bagi pemerintah lokal. Dewan tingkat propinsi telah dipilih pada pemilu 2005, yang kemudian diboikot oleh kelompok Sunni dan Kurdi Akibatnya, banyak pemerintahan lokal yang tidak sepenuhnya dapat diterima oleh para pemilih.
Abbawi juga mengatakan, bahwa Irak ingin belajar dari pengalaman Indonesia dalam melawan terorisme, sebagaimana yang telah dikatakannya, bahwa sumber konflik di Irak terletak pada kelompok teroris.
"Indonesia telah sukses dalam membasmi terorisme, jadi kita perlu belajar dari mereka." kata Abbawi.
http://news.xinhuanet.com/english/2007-09/11/content_6703113.htm
|