Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-08 16:29:26    
'Made In China' Cari Jalan Keluar untuk Ubah Citra Lama

cri

Pihak Perusahaan Otomotif Cherry, merek HaKI Tiongkok sendiri baru-baru ini dalam Ekspo Otomotif di Kota Changchun menyatakan, perusahaannya memandang Amerika Latin sebagai titik pertumbuhan penting pasarnya di luar negeri tahun ini, dan akan bersama dengan Grup Somark, Argentina membentuk perusahaan patungan di Uraguai. Cherry adalah salah satu merek Tiongkok yang mencapai hasil baik di pasar Amerika Latin beberapa bulan ini.

Di Brasil, Grup Gree Tiongkok menyediakan 2.400 set perlengkapan AC untuk kampung atlet dan media selama Pekan Olahraga Pan Amerika yang diadakan pada Juli lalu di Rio de Janeiro. Sekitar 5.600 olahragawan dan wartawan dari 42 negara dan daerah menikmati kesejukan dari AC produksi Tiongkok tersebut.

Di Venezuela, produk telekom ZTE, Shenzheng Tiongkok, karena harganya murah dan mutunya baik serta keungulannnya di bidang 3G, pada paro pertama tahun ini telah terjual satu juta telepon genggam (ponsel), dan menerobos volume penjulan tahun lalu. ZTE juga akan membangun pabrik di sana untuk memproduksi ponsel . Pelanggan ZTE di Amerika Latin termasuk perusahaan-perusahaan komunikasi di Brasil, Peru, Venezuela, Argentina dan Kolumbia, omzet ZTE tahun 2005 di kawasan Amerika Latin mencapai 400 juta dolar AS.

Di tempat-tempat lain dunia , komoditas Tiongkok juga tengah mencoba mengubah citranya sebagai 'barang murah'. Pada April lalu, Grup Haier Tiongkok yang terkenal dengan produk kulkasnya di dalam maupun luar negeri mempromosi seri kulkas berpintu dua di kiri dan kanan model Perancis, dan langsung didrop ke pasar produk canggih global. Hanya dalam waktu 2 bulan, telah memperoleh sejumlah besar pesanan dari 25 negara dan daerah termasuk Perancis, Inggris dan Israel.

Berita-berita baik tersebut pada batas-batas tertentu telah memulihkan nama baik 'Made In China'.

Mengenai hal tersebut, jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang dalam jumpa pers rutin pada tanggal 3, Juli lalu mengatakan, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan masalah kualitas dan keamanan produk ekspor Tiongkok. Dari tahun 2004 hingga 2006, tingkat keterjaminan mutu dari produk ekspor Tiongkok mencapai 99% keatas, hampir sama dengan produk AS yang mengekspor ke Tiongkok, bahkah lebih tinggi daripada produk AS.

Akan tetapi, suara-suara yang menyangsikan produk Tiongkok tersebut tetap berkemungkinan mempengaruhi publik untuk secara obyektif memperlakukan komodits Made in China dan dan merusak citra 'Made in China'.

Biro Nasional Pemeriksaan Kualitas Tiongkok dalam pengumumannya pada tanggal 11, Juli lalu melarang ekspor dan impor pasta gigi yang mengandung Diethylene glycol.

Tindakan tersebut menunjukkan upaya pemerintah Tiongkok untuk menyempurnakan standarisasi sektor usaha.

Pakar terkait mengatakan, pemerintah Tiongkok memainkan peranan yang tidak dapat digantikan dalam penyempurnaan standar teknik berbagai sektor usaha , tapi ini bukan suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu atau dua hari. Dianggapnya, Tiongkok sebaiknya dapat secepatnya meningkatkan taraf iptek, dan memproduksi produk-produk pembaharuan.