Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-15 13:01:02    
Tanda Geografis Lindungi dan Dorong Perkembangan Ekonomi Pertanian Tiongkok

cri

Tanda geografis merupakan tanda yang ada hubungannya dengan sumber geografis khusus, kualitas dan reputasi tempat produksi komoditas terkait. Atau boleh dijelaskan juga, bahwa tanda geografis terdiri dari nama tempat hasil komoditas. Karena, tanda geografis dapat menunjukkan ciri khas dan sifat khusus produk yang berbeda dengan produk lain. Selain itu, tanda geografis juga berguna dalam meningkatkan daya saing produk. Karena itu, selama beberapa tahun ini, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan perlindungan tanda geografis untuk mendorong perkembangan pertanian yang berciri khas.

Apabila menyebut soal arloji, Anda pasti menyinggung kata Swiss. Arloji Swiss adalah yang termasyur di seluruh dunia karena designnya yang indah sekali, tepat dan halus buatannya. Demikian halnya dengan arloji Swiss yang tidak saja menunjukkan tempat hasil produk, tapi juga merek yang berkualitas, begitu juga dengan tanda geografis lainnya seperti beras wangi Thailand, biji kafe Yamaika dan lain-lain. Semuanya adalah tanda geografis yang terkenal di seluruh dunia.

Di Tiongkok terdapat pula banyak tanda geografis, misalnya Pir Wangi Korla, Cuka Zhenjiang dan sebagainya. Selama beberapa tahun ini, Tiongkok sangat mementingkan perlindungan tanda geografis. Selain itu sejumlah perusahaan di Tiongkok juga semakin menyadari pentingnya tanda geografis. Dilaporkan, terhitung sampai akhir bulan Mei lalu, Tiongkok telah menangani lebih dari 700 permohonan tanda geografis. 251 di antaranya telah terdaftar dan kebanyakan adalah produk pertanian.

Pir Wangi Korla dari Daerah Otonom Etnis Uigur Xinjiang, Tiongkok barat laut merupakan produk pertama yang terdaftar sebagai produk tanda geografis. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pir Wangi Korla Xinjiang, Guo Qiuzhi mengatakan, Pir Wangi Korla berhasil terdaftar sebagai produk tanda geografis sehingga kegiatan aktif kaum tani menanam pir wangi menjadi meningkat, begitu juga dengan reputasi namanya. Karena itu, saat ini permintaan terhadap produk Korla meningkat, dan harganya juga ikut melambung.

Pendaftaran tanda geografis tidak saja membantu kaum tani meningkatkan pendapatannya, tapi juga mendorong peningkatan ekspor. Guo Qiuzhi mengatakan, sebelum terdaftar sebagai tanda geografis, perundingan antara pihaknya dengan pembeli grosir asing biasanya susah dilakukan, karena pembeli grosir asing meragukan kualitas produk, sehingga perundingan yang sudah dilaksanakan sewaktu-waktu bisa gugur. Tapi keadaan sekarang sudah berubah sama sekali.

Guo Qiuzhi mengatakan, tahun lalu, pembeli grosir dari Peru dan Argentina menemukan bahwa Pir Wangi Korla telah terdaftar sebagai tanda geografis dan merupakan merek terkenal Tiongkok, selanjutnya mereka segera menandatangani kontrak dengan kami.

Sementara itu, Cuka Zhenjiang yang merupakan produk khas di bagian timur Propinsi Jiangsu telah diekspor ke luar negeri pada awal abad lalu, dan tingkat ekspornya juga menunjukkan momemtum baik. Jiang Min dari Asosiasi Industri Cuka Kota Zhenjiang mengatakan, selain mendorong ekspor, pendaftaran "Cuka Zhenjiang" juga memainkan peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam melindungi haknya.

Jiang Min mengatakan, "Kami menemukan bahwa "Cuka Zhenjiang" telah didaftar di Hong Kong. Setelah terdaftar sebagai produk tanda geografis, cuka yang hanya dihasilkan di Zhenjiang baru bisa disebut sebagai Cuka Zhenjiang. Karena itu, kami kini boleh melakukan upaya untuk melindungi hak kami".

Menurut ketentuan yang terkait dengan hak atas kekayaan intelektual (HaKI), setelah sebuah tanda geografis terdaftar, produk sejenis yang dihasilkan di tempat lain tidak diperkenankan menggunakan tanda geografis itu untuk melindungi pemegang tanda geografis.

Pada hakekatnya, upaya pemerintah Tiongkok untuk melindungi tanda geografis dan hasil yang dicapainya telah menarik perhatian umum. Pada Konferensi Tanda Geografis Sedunia yang digelar pada akhir bulan Juni, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Wu Yi menyatakan, Tiongkok memanfaatkan tanda geografis untuk melindungi dan mengembangkan produk pertanian, mendorong penambahan nilai produk pertanian, dan melakukan pengelolaan berskala. Dengan begitu, penambahan produksi kaum tani dan perkembangan pedesaan dapat dilakukan dengan efektif..

Deputi Sekretaris Jenderal Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektural Dunia, Wang Bingyin pada Konferensi Tanda Geografis Sedunia yang digelar pada akhir bulan Juni itu sepenuhnya memuji pekerjan perlindungan tanda geografis Tiongkok selama beberapa tahun ini.

Wang Bingyin mengatakan: "Kami sangat senang menyaksikan, bahwa selama beberapa tahun ini, pemerintah Tiongkok sangat mementingkan perlindungan tanda geografis, dan telah mencapai hasil nyata, sehingga dapat mendorong perkembangan pertanian dan penambahan pendapatan kaum tani. Ini merupakan tanda jelas. Kami menantikan pemerintah Tiongkok ke depannya dapat melakukan pekerjaan yang lebih efektif dan mencapai hasil yang lebih besar."

Pada 11 Juli lalu, Tiongkok dan Uni Eropa (UE) secara resmi melakukan pertukaran dokumen yang memohon pihak lain melindungi 10 produk tanda geografisnya. Apabila dokumen-dokumen tersebut dapat diterima baik oleh UE, produk-produk tanda geografis Tiongkok itu akan menikmati perlindungan khusus setingkat dengan produk tanda geografis setempat. Maka, kami yakin, perlindungan tanda geografis Tiongkok akan disempurnakan, dan peranan dalam mendorong pertanian Tiongkok akan semakin nyata.