Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-16 15:22:21    
Masyarakat Tiongkok Perhatikan Kongres Nasional Ke-17 PKT

cri

Kongres Nasional ke-17 Partai Komunis Tiongkok (PKT) kini sedang berlangsung di Beijing. Ini adalah suatu pertemuan sangat penting yang diselenggarakan PKT sebagai partai berkuasa pada saat reformasi dan pembangunan Tiongkok memasuki tahap krusial. Penyelenggaraan pertemuan ini mengundang perhatian luas berbagai kalangan masyarakat. Bagaimana masyarakat Tiongkok melihat pertemuan itu?

Kongres Nasional ke-17 PKT dibuka di Beijing kemarin. Du Wenfang, seorang lanjut usia di Kompleks Caiyuan Beili bagian selatan kota Beijing sejak pagi-pagi sudah menyalakan pesawat televisi untuk mengikuti siaran langsung upacara pembukaan kongres tersebut.

Laporan Sekretaris Jendral Komite Sentral PKT kepada kongres itu sepanjang lebih dua jam, dan selama itu pula Du Wenfang dengan penuh konsentrasi mengikutinya di depan pesawat televisi. Ketika mendengar Hu Jintao mengemukakan prestasi yang dicapai Tiongkok sejak melaksanakan reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar, Du Wenfang yang berusia hampir 80 tahun itu mengatakan,"Gaji kami pada tahun 1974 hanya 40 yuan per bulan, tapi sejak reformasi dan keterbukaan pada tahun 1978, gaji kami dinaikkan dari tahun ke tahun. Sekarang saya setiap bulan menerima uang pensiun lebih dari 1.000 yuan. Hitung saja, berapa kali lipat peningkatan taraf hidup kami?"

Sebelum pensiun, Du Wenfang adalah seorang buruh yang gajinya tidak terhitung tinggi di Beijing, kota besar yang biaya hidupnya terus naik. Namun ia tidak perlu khawatir mengenai kehidupan di hari tuanya.

Du Wenfang mengatakan, kondisi kesehatan saya kurang baik dan sering sakit, tapi saya tidak perlu khawatir akan hari tua saya, karena saya mempunyai jaminan sosial, biaya pengobatan bisa diselesaikan. Saya puas dengan kehidupan sekarang ini."

Cucu Du Wenfang bernama Ni Juan hari itu tidak menemani neneknya menonton siaran langsung televisi. Mahasiswi Universitas Ekonomi dan Perdagangan Ibukota ini mengetahui isi laporan Hu Jintao dari internet selepas kuliah. Dari laporan itu, ia tertarik pada masalah penempatan kerja mahasiswa. Ni Juan mengatakan,"Sekarang mahasiswa sulit mencari pekerjaan. Hal ini kini juga telah disadari oleh pemerintah. Hu Jintao dalam laporannya mengajukan bahwa pemerintah akan aktif melakukan dengan baik penempatan kerja bagi mahasiswa. Meski ini keputusan yang relatif makro, namun saya akan terus memperhatikan langkah-langkah konkret yang akan digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Personalia di masa depan."

Padahal, yang memperhatikan masalah penempatan kerja dalam keluarga Ni bukan hanya Ni Juan seorang saja, ayahnya Ni Yangang juga menaruh perhatian besar pada kebijakan yang akan diambil pemerintah dalam menangani masalah tersebut. Ni Yangang tadinya bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan negara. 10 tahun lalu ia kena PHK dan beralih profesi bekerja di bagian pemasaran, tapi seiring dengan bertambahnya usia, ia khawatir akan kehilangan lagi pekerjaannya. Ni Yangang mengatakan,"Begitu menginjak usia 50 tahun, banyak pekerjaan tidak cocok lagi bagi orang seusia itu, maka mungkin sekali ia akan kehilangan pekerjaannya, dan sangat sulit untuk mencari lagi pekerjaan baru. Saya berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah ini dan mengambil langkah untuk menjamin kehidupan pokok orang-orang tersebut."

Ni Yangang yakin masalah ini akan dapat diselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama ke depan, karena Hu Jintao dalam laporannya dengan tegas mengajukan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan sosial yang menitik beratkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, agar seluruh rakyat bisa menerima pendidikan, mempunyai pekerjaan, memiliki jaminan sosial dan temapt tinggal, khusus menekankan penempatan kerja sebagai pokok kesejaheraan rakyat.

Di Tiongkok, Kongres Nasional ke-17 PKT mengundang perhatian luas seperti keluarga Ni itu. Mereka ingin mengetahui konsep partai berkuasa dalam menyelenggarakan negara dari laporan Hu Jintao itu dan melihat pengaruhnya terhadap kehidupan di masa depan. Masyarakat merasa lega karena Hu Jintao dalam laporannya beberapa kali menyinggung rencana pemerintah untuk memperbaiki kehidupan rakyat.

Hal ini juga diperhatikan oleh para wakil ke kongres tersebut. Song Xuantao dari Provinsi Henan yang menghadiri kongres itu mengatakan,"PKT dan pemerintah menempatkan masalah kesejahteraan rakyat pada posisi terpenting partai dan negara. Mengupayakan lebih banyak kesejahteraan bagi rakyat telah menjadi konsep dasar PKT sebagai partai berkuasa dalam mengabdi kepada rakyat dan mengedepankan kepentingan rakyat."

Hu Jintao dalam laporannya mengajukan tujuan baru pembangunan Tiongkok sampai tahun 2020, antara lain melipat-empatkan produk domestik bruto per kapita dibanding tahun 2000, mendirikan sistem jaminan sosial yang melingkupi penduduk kota dan desa, menanggulangi pada pokoknya gejala kemiskinan mutlak, setiap orang memiliki layanan kesehatan pokok, membangun struktur industri, pola pertumbuhan dan pola konsumsi yang hemat energi dan sumber daya serta ramah lingkungan. Masyarakat di Tiongkok merasa bahwa sejalan dengan perkembangan negara, kehidupan mereka juga akan menjadi semakin baik.