Suatu pagi yang cerah di musim rontok, di kantor RW dari sautu komunitas Distrik Dongcheng atau Distrik Timur Kota Beijing tengah diadakan rapat untuk para warga yang memperoleh jaminan hidup minimum dari pemerintah. Rapat seperti itu diadakan sekali setiap bulan, isinya selain memberikan uang jaminan untuk mereka, juga menyampaikan kepada mereka tentang sejumlah kebijakan baru dan informasi tentang lowongan kerja. RW komunitas seperti itu tercatat 80 ribu buah di kota-kota Tiongkok.
Pekerjaan utama RW tersebut ialah menangani urusan umum dan usaha amal , seperti membagi-bagikan uang jaminan hidup minimum , mendamaikan persengketaan antar tetangga, membantu pihak kepolisian memelihara ketertiban dan keamanan sosial dan lain sebagainya. Kedudukan Ketua RW umumnya dipegang oleh seorang setengah baya atau lanjut usia yang kaya dengan pengalaman hidup, mengingat mereka harus menghadapi banyak masalah yang cukup remeh temeh, dan berbagai macam orang. Berikut kami perkenalkan seorang Ketua RW yang cukup muda bernama Wang Xi . Wang Xi yang kini berusia 30 tahun sudah mempunyai pengalaman 7 tahun menjadi Ketua RW.
Musim semi tahun 2000, Wang Xi yang baru bebas dari dinas militer mendaftarkan diri untuk ikut ujian penyeleksian kader untuk komunitas yang diadakan oleh pemerintah Kota Beijing. Berkat kegiatannya Wang Xi yang baru berusia 23 tahun berhasil terpilih dari 90 orang peserta ujian lainnya menjadi Ketua RW yang termuda di Kota Beijing ketika itu.
Hingga sekarang Wang Xi masih ingat betul perasaan pada hari-hari permulaan bekerja di kantor. Segalanya terasa amat menarik dan setiap hari terasa penuh semangat, tapi tak seorang pun yang datang minta bantuan kepadanya. Tak lama kemudian suatu pengalaman membuatnya memperoleh pengertian baru terhadap pos pekerjaan sebagai ketua RW.
Komunitas Dong Si Wu Diao di Distrik Dong Cheng Kota Beijing di mana Wang Xi berbakti merupakan sebuah distrik kota lama , di mana cukup banyak jumlah keluarga yang berpendapatan rendah dan penganggurnya. Sehingga Wang Xi sering menjadi sasaran berang sejumlah warga yang kurang senang atau kurang mengerti terhadap kebijakan tertentu pemerintah. Wakil Ketua RW Si Yaping dengan mengenang mengatakan, Wang Xi menghadapi banyak kesulitan pada masa awalnya, dan keadaan di komunitanya sangat rumit. Ketika itu, ia sering menyaksikan Wang Xi setelah lepas kerja masih duduk seorang diri di kantor dan menangis, sekalipun demikian ia tetap menabahkan diri dan tidak patah semangat. Merujuk keadaan konkret di komunitasnya, Wang Xi menitikberatkan pekerjaannya pada aktif membantu warganya lepas dari kemiskinan dan menjalin hubungan tetangga yang harmonis, sehingga banyak warga yang mengalami kesulitan merasakan kehangatan dari perhatian komunitas.
Feng Liyuan adalah warga komunitas tersebut. Setelah cerai dengan suaminya, ia seorang diri menghidupi dan membiayai seorang anaknya bersekolah, sementara harus menghidupi ibunya yang sakit-sakitan, beban hidupnya sangat berat, dan ia sendiri tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Setelah mengetahui keadaan itu dalam suatu anjangsana , Wang Xi segera membantunya mengisi formulir untuk mendapatkan dana jaminan hidup minimum , sementara dengan inisiatif menghubungi organisasi pemuda setempat mengupayakan bea siswa bagi putrinya yang tengah duduk di bangku SMA. Kini dengan bantuan RW, penghidupan Feng Liyuan dan keluarganya telah terjamin pada pokoknya.
Untuk membantu penganggur di komunitasnya, Wang Xi dengan inisiatif menghubungi sejumlah perusahaan besar, mengumpulkan berbagai informasi tentang lowongan kerja, kemudian menggolongkan informasi-informasi tersebut dalam berbagai kategori dan mengumumkannya tepat waktunya agar mereka yang menganggur dapat secepatnya menghubungi perusahaan terkait bila dianggapnya cocok dengan keadaan dirinya masing-masing. Dengan demikian , Yang Hongbo , berusia 42 tahun, yang sudah lama menganggur memperoleh lagi pekerjaan yang sangat memuaskan , selain gajinya stabil disertai pula berbagai asuransi. Ia sangat berterima kasih kepada RW, hususnya Ketua RW Wang Xi.
Setelah mempunyai pekerjaan, Yang Hongpo yang semula sering mengeluh, kini kembali menemukan keyakinan dalam hidupnya. Ia dengan penuh haru mengatakan, masyarakat tidak melupakan mereka, juga tidak meninggalkan mereka. Ia sekarang merasa hidupnya terjamin.
Selain membantu warganya mengatasi kesulitan nyata, Wang Xi menganggap masih perlu dari segi mental memberi perhatian kepada mereka, agar kehidupan mereka lebih beranekaragam. Untuk itu, ia memimpin para kader RW mengorganisasi warganya mengadakan berbagai kegiatan rekreasi yang beragam dan menarik, misalnya mengorganisasi para warga melakukan senam kebugaran, mengadakan sayembara fotografi, kursus mengayam dan membawa orang lanjut usia berpesiar ke daerah pinggiran kota dan lain sebagainya, menciptakan suatu lingkungan hidup yang harmonis dan nyaman bagi warga di komunitasnya. Pekerjaan RW juga mendapat pujian para warganya.
|