Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-28 15:39:28    
Ekspo Tiongkok-ASEAN Digelar di Nanning

cri

Ekspo Tiongkok-ASEAN ke-4 dan Pertemuan Puncak Perdagangan dan Investasi ke-4 hari ini mulai diselenggarakan di Kota Nanning, Daerah Otonom Zhuang Guangxi. Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Zeng Peiyan ketika menghadiri kegiatan terkait menyatakan, Tiongkok dan ASEAN kini telah membentuk hubungan mitra strategis dan terbentuk momentum baik saling menghormati di bidang politik, saling bertukar di bidang kebudayaan dan saling mendorong maju di bidang ekonomi. Kedua pihak ke depan hendaknya mencengkam peluang, memperluas lebih lanjut saling investasi, dan memperdalam kerja sama sub-regional. Pemimpin negara ASEAN yang menghadiri Ekspo kali ini juga menyatakan konfirmasi terhadap hubungan ekonomi dan dagang kedua pihak dan berharap terus memperdalam kerja sama ASEAN-Tiongkok di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. Berikut ini laporan wartawan kami.

Ekspo Tiongkok-ASEAN merupakan sebuah aksi kongkret untuk mendorong pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN. Selama 3 tahun yang lalu, Ekspo tersebut telah menyediakan sebuah platform bagi komoditi perusahaan Tiongkok-ASEAN untuk dipamerkan dan diperdagangkan, menjembatani saling investasi kedua pihak dan telah mendorong maju kerja sama kedua pihak di bidang pariwisata dan iptek. Ekspo Tiongkok-ASEAN ke-4 yang dibuka hari ini mengemukakan mekanisme negara topik dan menyelenggarakan serangkaian kegiatan promosi negara topik dan menonjolkan pendorongan proyek kerjasama Tiongkok-ASEAN di bidang titik berat.

Brunei adalah negara topik Ekspo kali ini. Putra Mahkota Brunei, Al Muhtadee Billah dalam kata sambutan di depan upacara pembukaan Ekspo mengakui sepenuhnya keuntungan sungguh-sungguh penyelenggaraan Ekspo Tiongkok-ASEAN kepada kedua pihak. Ia mengatakan,

"Ekspo Tiongkok-ASEAN kini merupakan suatu saat penting dalam kalender ASEAN. Ekspo itu sejak mulai diselenggarakan pada tahun 2004 terus bertumbuh dan selalu menyediakan platform kepada perusahaan terbaik di kawasan ASEAN dan Tiongkok, sementara juga menyediakan peluang sangat baik kepada pengusaha untuk mengadakan pembicaraan profesional dan bertukar pengalaman dan pendapat. Saya yakin, bahwa Ekspo Tiongkok-ASEAN pasti akan menjadi platform baik untuk membantu kami dengan bergandengan tangan menciptakan sebuah hari depan yang indah dan kaya kepada rakyat kami."

Kini, Tiongkok dan ASEAN telah saling menjadi mitra dagang ke-4 besar. Volume perdagangan bilateral tahun 2006 tercatat lebih dari 160 miliar dolar Amerika dan volume perdagangan bilateral tahun ini diperkirakan akan mencapai 190 miliar dolar Amerika. Pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN sedang maju menuju arah liberalisasi, kemudahan dan mekanisme perdagangan dan investasi. Pada bulan Juli lalu, persetujuan perdagangan jasa zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN mulai dilaksanakan dan kedua pihak kini sedang dengan aktif mendorong perundingan persetujuan investasi. Dalam Pertemuan Puncak Perdagangan dan Investasi sesudah itu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zeng Peiyan menyampaikan pidato. Ia menunjukkan, kedua pihak Tiongkok dan ASEAN hendaknya terus meningkatkan dialog politik investasi dan mengupayakan diakhirinya sedini mungkin perundingan persetujuan investasi zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Ia menyatakan, badan terkait kedua pihak hendaknya meningkatkan komunikasi dan konsultasi, memperbaiki lebih lanjut iklim investasi, dengan aktif membangun platform pelayanan, mendukung perusahaan, lebih-lebih perusahaan menengah dan kecil melakukan investasi dan kerja sama. Ia mengatakan,

"Sebagai daerah titik berat perusahaan Tiongkok menempuh jalan ke luar, pihak Tiongkok akan meningkatkan intensitas investasi di negara-negara ASEAN termasuk membangun beberapa daerah kerja sama ekonomi dan dagang di negara ASEAN untuk mendorong perusahaan Tiongkok melakukan bisnis lokalisasi di negara ASEAN dan dengan aktif memberikan imbalan kepada masyarakat setempat. Menurut penjelasan, terhitung sampai akhir tahun 2006, investasi langsung negara ASEAN di Tiongkok tercatat 41,9 miliar dolar Amerika. Investasi Tiongkok di ASEAN juga menunjukkan momentum pertumbuhan pesat. Semain banyak perusahaan Tiongkok memandang negara ASEAN sebagai tempat tujuan investasi utama dan sasaran kerja sama utama proyek dan teknologi.

Tema Pertemuan Puncak Perdagangan dan Investasi Tiongkok-ASEAN ke-4 ialah inovasi dan kerjasama ? percepat peningkatan daya pertumbuhan regional. Berkisar pada tema itu, Zeng Peiyan dalam pidatonya mengatakan, Tiongkok dan negara terkait ASEAN pada bulan Juni tahun lalu telah mengemukakan konsep peningkatan kerja sama ekonomi di Teluk Beibu dan dikemukakan dan pelaksanaan konsep tersebut akan menguntungkan munculnya titik pertumbuhan ekonomi baru di kawasannya. Ia mengatakan,

"Kedua pihak seharusnya menjajaki secara mendalam masalah terkait mengenai kerja sama ekonomi Pan-Teluk Beibu, membentuk mekanisme koordinasi pemerintah dan tim pakar, meneliti dan menetapkan bersama rancangan kerja sama, meningkatkan pembangunan infrastruktur, memperbaiki sistem dan lingkungan seperti keluar masuk pabean, pemeriksaan dan karantina dan visa bisnis supaya kerja sama sub-regional menjadi sebuah titik terang baru kerja sama ekonomi dan dagang Tiongkok-ASEAN."

Kerja sama ekonomi Pan-Teluk Beibu merujuk pada kerja sama ekonomi kawasan laut Tiongkok-ASEAN yang berkisar pada Teluk Beibu dan Laut Tiongkok Selatan yang berkoordinasi dengan kerja sama ekonomi regional di daerah darat Sungai Mekong Raya.

Pidato Zeng Peiyan disetujui pemimpin negara-negara ASEAN. Perdana Menteri Laos Bouasone Bouphavanh dalam sambutannya menyatakan, Laos menantikan mendorong lebih lanjut kerja sama multi-arah dengan Tiongkok. Ia mengatakan,

"Dari sudut kami, kami mencurahkan tenaga dalam mendorong lebih lanjut hubungan kerja sama dengan Tiongkok, termasuk hubungan kerja sama antar pemerintah, hubungan kerja sama antar badan publik dan swasta, kerja sama di bidang kalangan rakyat serta bentuk kerja sama lainnya."

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dalam pidatonya menyatakan harapannya agar Tiongkok dan ASEAN secepatnya mengakhiri perundingan mengenai Zona Perdagangan Bebas dan secepat mungkin menandatangani persetujuan. Ia mengatakan,

"Dengan demikian, kami dapat mengadakan lebih lanjut liberalisasi perdagangan, baik di bidang jasa maupun di bidang investasi, kami kedua pihak telah membuat komitmen. Kami tidak saja dapat memudahkan investor kedua pihak, juga dapat memungkinkan kawasannya menjadi sebuah titik terang yang menarik investasi dari kawasan lainnya."