Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-01 14:16:01    
Ketua IPC Philip Craven Menantikan Sukses Paralimpik Beijing

cri

Bagi mayoritas orang zaman sekarang masih belum begitu mengenal jelas wajah Paralimpik. Akan tetapi, nilai olahraga Paralimpik mutlak sama pentingnya dibandingkan dengan olahraga Olimpiade. Dalam arti tertentu, para partisipan Paralimpik lebih patut mendapat kehormatan. Paralimpik ke-1diselenggarakan di Roma Italia pada tahun 1960. Mulai dari tahun 1988, Paralimpik mulai diselenggarakan bersama dengan Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) beberapa tahun yang lalu juga mengambil keputusan bahwa kota yang sukses memohon menjadi tuan rumah Olimpiade wajib menyelenggarakan Paralimpik. Beijing yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas ke-29 dan juga Paralimpik Musim Panas ke-13 mengemukakan semboyan "Olimpiade dan Paralimpik sama menarik", ini justru harapan Ketua Komite Paralimpik Internasional warga Inggeris Philip Craven.

Penjualan tiket Olimpiade Beijing bulan ini akan memasuki tahap kedua. Tiket Paralimpik Beijing juga akan mulai dijual. Tiket Upacara Pembukaan dan Penutupan Paralimpik juga akan tampil di depan umum akhir bulan ini. Ketua Komite Paralimpik Internasional Craven yang tengah berkunjung di Beijing menghimbau lebih banyak penonton Tiongkok mendatangi lapangan untuk menyaksikan pertandingan Paralimpik. Ia mengatakan,

"Harga tiket sangat, sangat murah dan bagi siswa masih ada diskon. Ketika penyelenggaraan Olimpiade Athena, saya pernah dikritik. Kenapa harus membiarkan siswa memadati gedung olahraga? Tapi saya mau mengatakan, untuk mengubah pandangan umum, harus dimulai dari kanak-kanak. Kami tentu saja mengharapkan orang yang berbeda usianya datang menonton pertandingan, maka harga tiket harus mempertimbangkan daya tahan penonton yang berbeda usia."

Selain harga tiket yang murah yang cukup menarik lebih banyak penonton merasakan suasana meriah Paralimpik, Craven menekankan pula, banyak nomor pertandingan Paralimpik sangat kompetitif dan mempesona, juga merupakan pertandingan olahraga yang paling tinggi tarafnya di dunia seperti Olimpiade. Ia mengumpamakan, seorang atlet penyandang cacat dengan tangan dan kaki palsu dapat lari 200 meter dengan prestasi 22 detik dan ini cukup menunjukkan tarafnya yang cukup tinggi Paralimpik. Selain itu, banyak nomor pertandingan Paralimpik sangat menarik dan patut diperhatikan. Ia mengatakan,

"Saya masih ingin merekomendasi sepak bola dengan bola berbunyi yang terdiri dari 5 atlet tunanetra. Nomor pertandingan itu sebagai berikut: setiap tim terdiri atas 5 orang dan di dalam bola ada sebuah bel. Para atlet mengontrol bola melalui instruksi bunyi bel itu. Di lapangan hanya ada satu orang yang matanya normal yaitu kiper. Saya selalu merasakan itu sangat fantastis ketika saya menyaksikan pertandingan itu. Ketua IOC, Jacque Rogge juga mengemukakan pendapat yang sama. Dalam Olimpiade Athena tahun 2004, sepak bola dengan bola berbunyi sistem 5 orang menjadi nomor pertandingan Paralimpik.

Paralimpik sama menarik seperti halnya Olimpiade karena semangat berjuang ulet para atlet penyandang cacat. Craven menunjukkan, semangat itu akan menarik para penonton ke lapangan dan para penonton akan memberi semangat kepada orang yang selalu berjuang terus.

Akan tetapi, untuk menjamin Olimpiade dan Paralimpik sama menarik, pekerjaan penyelenggara adalah fundamental. Mengenai persiapan Paralimpik Beijing dalam 6 tahun yang lalu, Craven atas nama Komite Paralimpik Internasional menyampaikan pujian kepada Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing yang mengemban tugas persiapan. Ia mengatakan,

"Pada bulan April lalu, kami mengunjungi sebuah asrama kampung atlet Paralimpik, itu boleh dikatakan bertaraf kaliber dunia. Fasilitas kampung atlet itu juga adalah yang terbaik. Di satu flat apartemen ada 8 ranjang dan 3 kamar mandi. Di salahsatu kamar mandi diberi tanda "kursi roda". Sebenarnya 3 kamar mandi yang lain juga cocok untuk atlet yang memakai kursi roda. Ini menunjukkan kesetaraan dan ketelitian para perancang".

Sementara menyatakan pujian, Craven juga menunjukkan, masih masih ada 10 bulan menjelang pembukaan Paralimpik. Penyelenggara masih perlu melakukan pekerjaan di berbagai bidang. Saat ini, rincian segala pekerjaan menentukan sukses atau tidaknya Paralimpik.

"Sekarang masih tinggal 10 bulan. Saya berpendapat, yang paling perlu diperhatikan dalam persiapan ialah berbagai masalah rinci. Kami akan bekerja sama dengan erat dengan Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing untuk memecahkan masalah rinci itu. Menjamin atlet memperoleh kesan yang indah di Beijing karena pengalaman dan penampilan atlet adalah prestasi terpenting Paralimpik. Kami masih perlu menempuh jalan yang panjang dan targetnya masih belum dicapai."