Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-05 14:09:40    
Perubahan Makanan Warga Tiongkok

cri

Suatu pagi hari Jumat belum lama berselang, suasana di ruang kegiatan penduduk Yuquan Xili, bagian barat kota Beijing tampak sangat ramai. Lebih dari 20 pendengar ceramah yang sedang berlangsung di ruang itu adalah warga lanjut usia di kompleks penduduk tersebut. Yang termuda di antara mereka berusia 53 tahun, sedang yang paling uzur 81 tahun. Dokter klinik kompleks itu Han Rui sedang memberikan ceramah bertema Komposisi Gizi Makanan.

Dokter Han mengatakan, "Makanan yang kita konsumsi setiap hari harus seimbang komposisi asam dan basanya. Singkat kata, sesuap daging harus diimbangi dengan 4 sampai 7 suap sayuran, dan tidak boleh kurang dari 4 suap."

Di Tiongkok sekarang ini sudah semakin populer ceramah-ceramah seperti itu. Cara makan warga Tiongkok sedang berubah dari sekedar kenyang makan ke tipe bergizi dan sehat. Zhao Guilan, seorang ibu dari kompleks penduduk Yuquan Xili mengatakan,"Saya sangat tertarik mengikuti ceramah-ceramah seperti ini karena sangat praktis. Dulu kami tahunya asal kenyang makan, siplah. Tapi sekarang sudah lain, dalam kondisi sosial yang baru, kita harus tahu bagaimana hidup lebih sehat dan bermutu, lebih-lebih bagi orang lanjut usia seperti kami ini."

Tidak saja orang lanjut usia seperti Zhao Guilan, banyak orang muda kini juga mulai memperhatikan keseimbangan menu makanan.

Di toko buku Wangfujing yang terletak di pusat kota Beijing, karyawan perusahaan asing Ma Jianzhong yang berusia 30 tahun lebih sedang memilih buku tentang makanan sehat. Menjawab pertanyaan wartawan mengapa memilih jenis buku itu, Ma Jianzhong mengatakan, "Dulu waktu kuliah saya kurang memperhatikan hal-hal seperti ini. Waktu itu saya menganggap diri masih muda dan sehat. Kemudian kesehatan saya menurun sejak melanjutkan kuliah di luar negeri. Sekembali dari luar negeri, orangtua saya sangat memperhatikan menu makan saya dengan membuatkan makanan yang banyak mengandung gizi sehingga kesehatan saya cepat pulih beberapa bulan kemudian. Pengalaman ini memberi tahu saya bahwa makanan yang bergizi efektif bagi kesehatan. Maka saya ke toko buku ingin mencari buku tentang menu yang bergizi."

Jauh pada tahun 1988 Tiongkok telah menerbitkan bacaan panduan tentang menu seimbang bagi seluruh masyarakat. Tapi mengapa baru sekarang atau 20 tahun sejak itu, masyarakat Tiongkok secara merata mulai memperhatikan menu bergizi? Sekretaris Jendral Institut Nutrisi Tiongkok, Zhai Xiuying mengatakan, pada awal tahun 1980-an, kehidupan kebanyakan orang pada waktu itu hanya sekedar cukup sandang pangan, belum sampai taraf memperhatikan masalah gizi yang cukup. Tapi sejak tahun 1990-an, pemerintah mencurahkan banyak tenaga untuk melakukan penyelidikan tentang gizi dan seiring dengan kenaikan taraf hidup masyarakat, mereka juga ingin hidup lebih sehat dan perlu menambah pengetahuan tentang gizi."

Beluim lama berselang, Institut Nutrisi Tiongkok telah membantu Kementerian Kesehatan menyelesaikan penyusunan peraturan tentang perbaikan nutrisi, sebuah undang-undang tentang "cara makan" yang pertama di Tiongkok.