Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-08 13:18:56    
Cuti Bergaji Bakal Dorong Pertumbuhan Cepat Pariwisata Tiongkok

cri

Pemerintah Tiongkok sedang secara luas meminta pendapat berbagai kalangan masyarakat dan berencana mengemukakan peraturan cuti bergaji buruh dan karyawan. Tokoh-tokoh terkait berpendapat, pariwisata Tiongkok tak lama lagi akan memasuki cuti bergaji dan Tiongkok sedang maju menuju negara kuat pariwisata di dunia.

Wakil Direktur Jawatan Pariwisata Negara Tiongkok, Wang Zhifa hari Selasa lalu di depan rapat pengembangan industri pariwisata ke-2 Provinsi Guizhou yang dibuka di Kota Guiyang mengatakan, disesuaikan kembalinya sistem cuti itu akan secara langsung memainkan peranan pendorongan bagi pertumbuhan cepat putaran baru industri pariwisata Tiongkok. Diperkirakan, sampai tahun 2015, jumlah objek wisata baru di seluruh negeri akan mencapai sekitar 10 ribu dan jenis resort merupakan sekitar 50%.

Wang Zhifa mengatakan, selama hampir 30 tahun ini, industri pariwisata Tiongkok memperoleh perkembangan yang tak ada taranya sebelumnya dan Tiongkok telah berkembang menjadi negara besar pariwisata dunia dari negara besar sumber daya pariwisata, dan dengan cepat menuju target negara kuat pariwisata dunia. Dewan Negara menyesuaikan kembali sistem cuti kali ini dengan menitik-beratkan penambahan hari libur tradisional, menerapkan sistem cuti bergaji, ditambah ekonomi Tiongkok makmur, pemerintah stabil dan masyarakat tenteram, kesemua ini akan memungkinkan perkembangan industri pariwisata Tiongkok memiliki berbagai syarat kondusif.

Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (WTO), sampai tahun 2015, Tiongkok akan menjadi negara penerima wisatawan asing terbesar dan negeri sumber wisatawan ke luar wilayah ke-4 besarnya di dunia.

Menurut rancangan, GDP perkapita Tiongkok pada tahun 2020 berharapan mencapai 3,500 dolar AS. Berdasarkan pengalaman negara maju pariwisata, kalau GDP perkapita suatu negara melampaui 3 ribu dolar Amerika, konsumsi pariwisata akan memasuki suatu masa pertumbuhan eksplosif. Menurut ramalan Jawatan Pariwisata Negara Tiongkok, sampai tahun 2015, jumlah konsumsi wisatawan Tiongkok ke luar wilayah akan mencapai 100 miliar dolar Amerika yang berarti akan mengurangi surplus perdagangan internasional sejumlah 100 miliar dolar Amerika.

Dapat diramalkan, cuti bergaji akan memungkinkan dikembangkannya sepenuhnya fungsi komprehensif industri pariwisata dan akan lebih kentara sumbangannya bagi pembangunan masyarakat yang cukup sejahtera di Tiongkok. Wang Zhifa mengatakan, sampai tahun 2015, nilai tambahan industri pariwisata Tiongkok akan mencapai 2 triliun yuan RMB yang merupakan 4,8% GDP dan angka sumbangan terhadap pertumbuhan GDP akan mencapai satu poin. Industri pariwisata merupakan merupakan 11% nilai tambahan industri jasa dan angka sumbangannya terhadap pertumbuhan industri jasa mencapai 2 poin. Jumlah total lowongan kerja langsung dan tak langsung sektor pariwisata akan mencapai 100 juta orang dan angka sumbangannya terhadap pertumbuhan lapangan kerja dapat mencapai 2 poin.

Direktur Cagar Alam Tingkat Nasional Maolan, Ran Jingcheng menyatakan dengan penuh perasaan terhadap membludaknya pengunjung semasa "pekan emas". Ia mengatakan, sistem "pekan emas" yang terpusat dengan 100 juta orang memungkinkan sumber daya pariwisata di berbagai objek wisata tak sanggup menahan bebannya dan diterapkannya sistem cuti bergaji itu sementara dapat mengatur tekanan kerja dan memperbaiki kondisi fisik, juga menguntungkan kebutuhan konsumsi perorangan yang semakin nyata, menguntungkan pemanfaatan sumber daya sosial secara rasional agar berbagai objek wisata memperoleh rehabilitasi dan masalah sulit "pekan emas" belakangan ini juga dapat diselesaikan.