Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-09 17:29:12    
Alasan Pengaturan Ulang Liburan Nasional Tiongkok

cri

Tim Peneliti Pengaturan Ulang Liburan Nasional Tiongkok secara terbuka melakukan polling suara terhadap rancangan pengaturan liburan nasional Tiongkok. Dalam rancangan tersebut dinyatakan bahwa liburan nasional Tiongkok akan bertambah dari 10 hari menjadi 11 hari. Jatah liburan Hari Nasional dan Liburan Tahun Baru Imlek tetap sama. Sedangkan jatah liburan Hari Buruh Internasional dikurangi satu hari, tapi tiga hari raya tradisional Tiongkok, yaitu Hari Cengbeng, Hari Raya Pecun, dan Hari Raya Rembulan dijadikan liburan nasional. Lalu apa alasan di balik pengaturan ulang liburan nasional Tiongkok? Penanggung jawab terkait Dewan Negara Tiongkok mengatakan, pada tahun 1999 Tiongkok mengatur liburan nasional agar liburan Hari Buruh Internasional bertambah dari satu hari menjadi tiga hari. Sedangkan liburan Hari Nasional dari dua hari menjadi tiga hari. Setelah pengaturan tersebut, jatah liburan setiap hari raya ditambah dengan libur akhir pekan, sehingga Tiga Pekan Emas yaitu Hari Buruh Internasional, Hari nasional dan Tahun Baru Imlek memiliki jatah libur sebanyak tujuh hari. Pengaturan ini memberi lebih banyak waktu luang kepada rakyat biasa, dan juga memberikan sumbangan dalam meningkatkan kebutuhan domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun seiring dengan berkembangnya kehidupan sosial ekonomi, sistem ini pun mempunyai sejumlah kelemahan. Pertama, berkurangnya ciri khas kebudayaan tradisional. Kedua, liburan menjadi terlalu terpusat, sehingga mengakibatkan orang dalam jumlah besar serentak bertamasya di waktu bersamaan yang akhirnya berujung pada kemacetan lalu lintas dan meningkatnya bahaya keamanan di objek wisata. Ketiga, sistem liburan pun tidak dilaksanakan. Tiongkok saat ini belum mendirikan sistem liburan dengan sistem gaji secara menyeluruh. Meskipun sejumlah perusahaan mempunyai sistem tersebut, namun karena pekerjaan tertentu yang berat, sejumlah karyawan jadi sering tidak bisa libur. Tahun-tahun terakhir ini, sejumlah wakil KRN Tiongkok dan MPPR berkali-kali menghimbau agar pemerintah Tiongkok mengatur kembali liburan nasional.

Hari liburan nasional merupakan manifestasi penting sistem politik, ekonomi dan kebudayaan negara. Karena itu, banyak bidang lain yang terlibat, memiliki hubungan erat dengan kepentingan massa secara luas. Perubahan atau pengaturan ulang liburan nasional harus dilakukan dengan hati-hati dan perlu diteliti luas dengan mendengarkan opini berbagai pihak.

Untuk meneliti dan memperbaiki sistem liburan nasional Tiongkok, badan terkait Tiongkok melakukan banyak hal. Pertama mengadakan penelitian khusus, kedua mengadakan temu wicara untuk mendengar opini sejumlah wakil KRN Tiongkok, MPPR, lembaga sosial, pakar dan pengusaha. Ketiga melakukan survei secara luas. Melalui penelitian selama satu tahun lebih, rancangan pengaturan hari nasional Tiongkok baru disusun.

Rancangan baru tersebut lebih menghormati hak tenaga kerja. Selain waktu istirahat yang bertambah, gajinya pun dinaikkan.