Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-12 15:31:12    
Yunnan Tiongkok Pentingkan Perlindungan dan Pengembangan Kebudayaan Etnis

cri

Provinsi Yunnan terletak di bagian barat daya Tiongkok, selain etnis Han, penduduknya terdiri pula dari 25 etnis minoritas, maka, Provinsi Yunnan mempunyai kebudayaan etnis yang paling berciri khas di dunia. Provinsi Yunnan sangat mementingkan perlindungan dan pengembangan kebudayaan etnis, dengan mencapai hasil yang posisif. Berikut laporan wartawan kami dari Yunnan.

Saudara pendengar, lagu yang Anda dengar ini adalah petikan pertunjukan tari dan nyanyi etnis skala besar " Kesan Yunnan" yang mendapat sambutan baik masyarakat di Tiongkok. Wakil Direktur Pusat Perlindungan Kebudayaan Non-material Provinsi Yunnan, Ni Jinkui dalam penjelasannya mengatakan, bentuk kesenian etnis minoritas dalam pertunjukkan tari dan nyanyi etnis skala besar itu justru adalah manifestasi penting hasil perlindungan kebudayaan etnis Provinsi Yunnan. Bersamaan dengan upaya melindungi kebudayaan etnis, Provinsi Yunnan juga aktif mengembangkan industri kebudayaan etnis, dengan menampilkan tari dan nyanyi " Kesan Yunnan " ke panggung komersial, memadukan perlindungan kebudayaan etnis dengan pengembangan ekonomi setempat, sementara mengembangkan ekonomi dan menggerakkan perlindungan kebudayaan etnis juga merupakan suatu bentuk sangat baik. Dikatakannya,

" Perlindungan kebudayaan etnis Provinsi Yunnan adalah perlindungan dalam bentuk hidup dan berkembang, sesuai dengan hukum kemajuan sosial, tidak seharusnya dilindungi dalam bentuk yang kaku. Kalau perlundingan itu dilakukan dalam bentuk kaku, maka itu dapat dikatakan sebagai melindungi keterbelakangan dan melindungi hal yang tidak sesuai dengan perkembangan sosial. Tujuan perlindungan yalah dengan lebih baik mengembangkan kebudayaan etnis."

Ni Jinkui dalam penjelasannya mengatakan, pemerintah Provinsi Yunnan mengeluarkan serentetan kebijakan mengenai perlindungan kebudayaan etnis, dalam rangka menggali sumber daya kebudayaan etnis yang bersejarah, mewarisi, melindungi dan mengembangkan kebudayaan etnis. Melalui serentetan kebijakan itu, pekerjaan perlindungan kebudayaan etnis Provinsi Yunnan telah mencapai hasil yang memuaskan.

Kota kuno Lijiang sudah bersejarah 800 tahun. Sejak dicantumkannya dalam Daftar Warisan Kebudayaan Dunia pada tahun 1997, pemerintah berbagai tingkat dan berbagai kalangan masyarakat telah mengalokasi dana sekitar 500 juta yuan RMB untuk pelestarian dan pengelolaan kota kuno tersebut, di antaranya hampir 300 juta yuan RMB langsung digunakan untuk renovasi. Hasil guna ekonomi paling langsung dari investasi itu telah mendorong perkembangan industri pariwisata Lijiang. Selama hampir sepuluh tahun, di bawah dorongan indutri pariwisata dan kebudayaan, perkembangan ekonomi dan sosial Lijiang mencapai hasil yang menonjol. Direktur Biro Pelestarian dan Pengelolaan Kota Kuno Lijiang, He Shiyong mengatakan, menangani dengan baik hubungan antara perlindungan kebudayaan etnis dan perkembangan ekonomi dan sosial merupakan kunci apakah Lijiang dapat berkembang dengan cepat. Dikatakannya,

" Kami selalu menaati prinsip mengutamakan perlindungan, untuk selanjutnya mengembangkan dan memanfaatkan dengan rasional. Mendatangkan hasil guna dalam proses perkembangan, dengan demikian telah mendatangkan imbalan bagi usaha perlindungan warisan dan membentuk interaksi yang kondusif. Pakar PBB berpendapat bahwa usaha perlindungan benda budaya dan industri pariwisata Lijiang selama beberapa tahun ini mencapai perkembangan selaras. Dalam proses pelestarian ke depan, kami selain harus berdasarkan peraturan dan hukum terkait di bidang perlindungan warisan budaya untuk membakukan pengelolaannya, juga akan bekerja keras di bidang riset ilmiah dan perbaikan pelayanan."

Dewasa ini, untuk mengembangkan industri kebudayaan etnis, pemerintah Provinsi Yunnan aktif mendorong grup industri budaya mengadakan bisnis trans daerah dan trans sektor usaha, menyerap dana non-pemerintah dalam jumlah besar di bidang kebudayaan. Sejak tahun 2003, sejumlah industri kebudayaan swasta mulai memainkan peranan penting di arena budaya Yunnan.

Kota kuno Heshun yang dijuluki sebagai "Kota Kuno Pesona Pertama Tiongkok " justru dikembangkan dengan investasi industri budaya swasta. Manajer Umum Perseroan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Bolian dan Heshun Yunnan, Wang Dasan mengatakan, kebudayaan Kota Kuno Heshun mendapat perlindungan dan pengembangan, yang mendapat manfaat tidak saja kota tersebut. Dia mengatakan,

" Selama empat tahun ini, pemerintah memanfaatkan investasi di Heshun, sehingga lapangan kerja dan pemungutan pajak di kota itu bertambah. Sejak Heshun mendapat julukan " Kota Kuno Pesona Pertama Tiongkok ", dan setelah industri dan kebudayaan Heshun berkembang, warga desa setempat juga bertambah nyata."