Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-12 15:59:36    
Perbatasan Jilin, Tempat Bertemunya Dua Generasi Yang Terpisah

Kantor Berita Xinhua
Tanggal 29 Oktober 2007, seorang wartawan Radio Linyungang, Propinsi Jiangsu, Meng Xianzhu, dengan ditemani pemimpin pasukan perbatasan Jilin, datang ke kabupaten Baihe, propinsi Jilin. Kedatangannya adalah untuk bertemu kembali dengan pamannya, Meng Zhaoqin yang telah terpisah selama 50 tahun lebih. Dua sosok dari dua generasi berbeda itu akhirnya dapat berpelukan, setelah melewati waktu selama 66 tahun, dan jarak sepanjang seribu kilometer lebih.

Di masa penjajahan Jepang, Meng Zhaoqin saat itu berusia sekitar 16 tahun bersama ayah Meng Xianzhu ditangkap oleh orang Jepang, dan dikirim ke Jilin sebagai buruh tambang. Karena sangat merindukan sanak keluarga dan tidak tahan lagi dengan kekejaman orang Jepang, 50 lebih buruh termasuk ayah Meng Xianzhu melarikan diri. Tapi karena Meng Zhaoqin saat itu masih kecil, ia tertangkap lagi. Sedangkan ayah Meng Xianzhu beserta buruh lain yang totalnya 12 orang, berhasil kembali ke Jiangsu dengan menyusuri jalan kereta api.

Setelah kembali ke Jiangsu, ayah Meng Xianzhu terus berharap mendapatkan kabar dari Meng Zhaoqin. Pernah suatu hari, Meng Zhaoqin mengirim satu pucuk surat yang memberitahukan, bahwa ia menjadi kader di sebuah pabrik kayu di kabupaten Helong, propinsi Jilin. Karena saat itu keluarga mereka masih miskin, maka Meng Zhaoqin diminta untuk jangan kembali dulu. Setelah itu, tidak ada kabar lagi dari Meng Zhaoqin.

Setelah ayah Meng Xianzhu meninggal dunia, Meng Xianzhu selalu teringat keinginan ayahnya. Karena itu, ia tidak pernah berhenti melacak keberadaan pamannya.

Meng Xianzhu yang telah berumur 50 tahun mengungkapkan, bahwa ayahnya sering mengatakan, di Jilin ada adiknya. Karena itu, bila Meng Xianzhu sedang mengadakan wawancara dengan bagian keamanan umum, ia selalu mencari informasi di situs web mereka. Kalau bertemu dengan wartwan lain dari Jilin, ia selalu minta bantuan mereka untuk mencari pamannya.

Pada akhir Agustus 2007 lalu, saat pertemuan "cinta rakyat di perbatasan" diadakan di Lianyungang, Jiangsu, Meng Xianzhu menemui kepala tim perbatasan Jilin, Xu Wenshan untuk meminta bantuannya. Kemudian, Xu Wenshan mengirim anak buahnya ke perbatasan untuk mencari Meng Zhaoqin, dan mereka berhasil menemukannya. Ketika itu, Meng Zhaoqin telah berumur 81 tahun.

Tangis bahagia tak terbendung lagi ketika Meng Zhaoqin bertemu dengan Meng Xianzhu. Ia tidak pernah berhenti menantikan terjadinya momen seperti ini. Untuk Meng Xianzhu, reuni dengan pamannya berarti terpenuhinya mandat dari sang ayah. Karena itu, ia sangat berterima kasih atas bantuan pasukan perbatasan Jilin.