Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-13 15:39:14    
Memasuki Kampung Halaman Kesenian Muqam

cri

 

Saudara pendengar, sebagaimana diketahui umum, Daerah Otonom Uigur Xinjiang yang terletak di bagian barat laut Tiongkok ialah pusat pemukiman etnis minoritas Tiongkok. Kaum etnis minoritas yang bermukim di sana sangat pandai menyanyi dan menari. Di antaranya terdapat kesenian Muqam dari etnis Uigur. Nah, dalam acara kali ini akan saya perkenalkan kampung halaman kesenian Muqam, yaitu Kabupaten Shache daerah Cashi, Xinjiang.

Saudara pendengar, yang Anda dengar tadi ialahh pertunjukan Muqam dari etnis Uigur Xinjiang Tiongkok. Kesenian Muqam etnis Uigur adalah sebutan umum bagi berbagai jenis Muqam di Daerah Otonom Uigur Xinjiang, Tiongkok. Muqam dan merupakan bentuk kesenian konprehensif berskala besar yang menyatukan lagu, puisi, musik, tarian, dan nyanyian. Pada tanggal 25 November 2005, 'Muqam Uigur Xinjiang Tiongkok' telah dicantumkan sebagai Warisan Budaya Lisan Dan Non-Materi Umat Manusia oleh UNESCO PBB.

Muqam Uigur merupakan suatu mutiara cemerlang dalam kesenian etnis Uigur. Diwakili oleh '12 Muqam,' ia juga adalah budaya berharga bangsa Tionghoa. Kabupaten Shache di daerah Cash Xinjiang disebut kampung halaman '12 Muqam.' Tempat ini juga adalah ibukota Kerajaan Yarkand yang makmur dalam sejarah. Konon, waktu itu permaisuri Kerajaan Yarkand, Amannisahan adalah seorang penyair dan musisi yang terkenal. Kontribusinya yang paling berharga seumur hidupnya adalah penelitian dan penyusunan Muqam. Karena kerja kerasnya, Muqam yang waktu itu sangat kacau akhirnya disusun menjadi 12 siklus. Inilah yang menjadi '12 Muqam' sekarang.

Akan tetapi, karena dalam waktu panjang, Muqam diwariskan secara lisan. Ditambah dengan kompleksnya mekanisme Muqam, maka sebelum Tiongkok merdeka, kesenian tersebut pernah hampir lenyap. Ketua rombongan kesenian Kabupaten Sha Che, Ilham yang meneliti kesenian Muqam memperkenalkan,

'Pada waktu itu, keadaannya sangat kurang baik. Yang bisa memainkan musik Muqm sangat sedikit. Yang bisa pun juga hanya bisa memainkan sebagian kecil saja. Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Perdana Menteri Zhou Enlai mengirim pakar ke sini, merekam musik Muqam, dan menuliskan musiknya serta kata-katanya. Karena waktu itu yang bisa menyanyikan dan memainkan musiknya semuanya sudah tua, hanya beberapa orang saja, maka pemerintah pusat segera membantu mereka. Dapat dikatakan, nasib kami berhubungan erat dengan nasib Partai Komunis Tiongkok.'

Demi menyelamatkan kesenian berharga yang hampir lenyap, Kementerian Kebudayaan Tiongkok pernah mengirim banyak musisi ke Xinjiang untuk mengkoleksi dan menyusun kembali Muqam. Pada tahun 1980an berturut-turut dibentuklah Kantor Penelitian Muqam Daerah Otonom Uigur Xinjiang dan Rombongan Kesenian Muqam Xinjiang. Kesemua itu telah meletakkan dasar kukuh untuk mendaftarkan Muqam sebagai warisan budaya berikutnya yang masuk daftar UNESCO. Sejak tahun 2002, selama dua tahun, Jawatan Kebudayaan Daerah Otonom Uigur Xinjiang mulai mempersiapkan permohonan agar warisan Muqam dicantumkan di daftar warisan budaya dunia UNESCO. Pada bulan September tahun 2004, pemerintah Tiongkok secara resmi mengajukan pendaftaran Muqam sebagai warisan budaya dunia secara tertulis kepada UNESCO PBB. Pada tanggal 25 November tahun 2005, 'Muqam' Uigur Xinjiang Tiongkok akhirnya dicantumkan sebagai Warisan Budaya Lisan dan Non-Materi Umat Manusia'.

Setelah permohonan tersebut sukses, seniman rakyat di Kabupaten Sha Che, Memet Tursun bukan main senangnya. Sejak dari kakeknya, Memet Tursun telah menjadi seniman Muqam generasi ketiga di keluarganya. Dikatakannya, Muqam bagi mereka adalah semacam kebanggaan yang diwariskan. Partai di pusat dan negara telah memohon dicantumkannya Muqam sebagai warisan budaya dunia, dan menciptakan jembatan baik untuk seniman rakyat, juga menyediakan jaminan sepenuhnya terhadap kelestarian Muqam. Dikatakannya,

'Kami sudah tua. Pada suatu hari, kami akan meninggal dunia, maka kami harus mewariskan Muqam agar Muqam semakin cemerlang.'

Seniman Muqam, Yusup Tohti adalah seorang anggota tim pertunjukan Muqam. Ia sejak kecil belajar kesenian Muqam dari ayahnya. Kini, ia telah menjadi seniman Muqam yang satu-satunya bisa menguasai semua 12 siklus Muqam di Kabupaten Sha Che. Ia pernah mengadakan pertunjukan di Suzhou, Beijing, Jepang, Inggris dan Pakistan, dan sangat digemari penonton setempat. Dikatakannya,

'Sekarang Muqam telah mendunia. Di Inggris, Jerman, Jepang dan Perancis Muqam dapat terdengar. Tetapi kesenian Muqam yang paling sempurna pemeliharaannya dan paling asli tetap ada di Sha Che.'

Bagi orang Sha Che sekarang, Muqam telah menjadi sebagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan mereka. Seperti apa yang dikatakan oleh Ilham, bahwa mereka harus punya udara, makanan, dan juga harus punya Muqam.

Dulu, bibit Muqam tertanam di Sha Che. Sekarang, dengan perawatan Partai Komunis Tiongkok dan Pemerintah Tiongkok yang teliti, bibit ini telah bersemi, bertumbuh, dan telah berkembang.