Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-15 15:19:18    
Bank Modal Asing Masuki Pasar Moneter Desa Tiongkok

cri

Bank HSBC atau The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, adalah badan moneter modal asing di Tiongkok yang pertama dibuka di Suizhou, propinsi Hubei. Bank modal asing lain seperti Citibank, Standard Chartered Bank berturut-turut telah menyatakan ketertarikannya untuk membuka cabang di desa Tiongkok.

Mengapa pasar moneter desa Tiongkok menarik bank modal asing? Sejak tahun ini, bank modal asing memanifestasikan minatnya ke pasar moneter desa Tiongkok. Penanggung jawab HSBC menyatakan, Bank Pedesaan HSBC akan segera dibuka dengan enam hingga sepuluh cabang di desa pada tahun 2008. Pakar Du Xiaoshan mengatakan, potensi besar pasar moneter di pedesaan Tiongkok merupakan sebab utama menarik bank modal asing. Seiring dengan perkembangan pesat ekonomi Tiongkok, pasar moneter di desa pasti juga akan berkembang pesat. Pada waktu itu bank modal asing berpeluang luas memasuki pasar tersebut.

Kini moneter di desa Tiongkok masih terbilang lemah. Sebuah laporan penelitian menunjukkan, dewasa ini terdapat 120 juta petani yang mempunyai kebutuhan kredit di desa Tiongkok. Namun hanya 60% yang dapat dipenuhi. Du Xiaoshan mengatakan, badan moneter di desa dinilai kurang, dan infrakstruktur pun tidak bagus. Situasi demikian, dimanfaatkan bank modal asing dengan membuka cabang di desa untuk menghindari persaingan yang ketat dan memperoleh proporsi pasar yang lebih besar daripada di kota.

Bank Pedesaan HSBC segera akan dibuka dengan modal hanya sebesar 10 juta Renminbi. Sasaran yang ingin dibidik adalah petani yang memiliki pabrik kecil atau yang menyediakan produk pertanian. Juru bicara Bank tersebut, Zhang Dandan menyatakan, HSBC telah mengembangkan model moneter pedesaan di Brasil, India, Indonesia, Filipina dan Meksiko. Walaupun karyawannya hanya ada 25orang, tapi karena mempunyai banyak pengalaman, Zhang yakin HSBC mampu mencapai prestasi gemilang.

Guo Tianyong, direktur Pusat Penelitian Sektor Bank Tiongkok berpendapat, bank modal asing yang menanam modal di desa Tiongkok, boleh meningkatkan imejnya. Hal itu merupakan strategi jangka panjang dan belum tentu dapat memperoleh keuntungan dalam jangka pendek, bahkan sudah harus siap menghadapi kerugian.

Sejumlah pakar berpendapat, dengan masuknya bank modal asing ke pasar pedesaan, dikhawatirkan akan memberi tekanan kepada badan modal Tiongkok. Untuk mencegah hal demikian, bidang moneter desa Tiongkok tetap didominasi oleh badan moneter modal Tiongkok. Tentu saja, hal itu juga mengakibatkan persaingan yang lebih ketat. Namun begitu, hal ini juga ada manfaatnya bagi bank modal Tiongkok untuk mendorong mereka agar lebih berupaya dalam soal pembaharuan produk dan perbaikan jasa untuk meningkatkan daya saingnya sekaligus bersama-sama mendorong perkembangan moneter desa.