Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-21 15:24:22    
Gunung Salju Meili

cri

Di perbatasan antara Provinsi Yunnan dan Daerah Otonom Tibet, Tiongkok barat daya ada sebuah gunung salju yang dihormat oleh etnis Tibet sebagai gunung dewa yang paling agung, yakni Gunung Meili. Gunung Meili yang terletak di Keresidenan Otonom Etnis Tibet Diqing, Provinsi Yunnan adalah "Gunung Dewa" di mata masyarakat daerah etnis Tibet, merupakan tanah suci ziarah bagi agama Buddha aliran Tibet. Ada 13 puncak dari gunung salju itu yang tinggi rata-ratanya lebih dari 6.000 m di atas permukaan laut, puncak utama Kawagebo, 6.700 m lebih di atas permukaan laut, dan merupakan sebuah puncak yang belum pernah ditakklukkan oleh manusia sejauh ini.

Berangkat dari Kabupaten Sangrila, ibukota Keresidenan Diqing, kendaraan meluncur di tengah pegunungan menyusuri Jalan Raya Yunnan-Tibet, di luar jendela adalah gunung tinggi dan awan yang melilit di antara gunung-gunung sehingga pemadangan di luar jendela sering remang-remang. Sepanjang perjalanan, panorama yang indah menawan silih berganti terhampar di depan mata, tanaman pertanian di lembah sungai, hutan cemara pegunungan tinggi dan lapangan rumput dataran tinggi bergantian melintas di depan mata. Yuan Liuwen, seorang pengemudi mobil yang sudah berpengalaman 20 tahun lebih bolak-balik di daerah ini mengatakan,"Wisatawan yang berkunjung di daerah ini kebanyakan menjadikan Gunung Salju Meili sebagai tujuannya. Jalan Yunnan-Tibet ini sudah mulai membeku pada bulan Oktober, maka bagi wisatawan yang ingin ke Tibet melalui jalan ini harus berangkat sebelum akhir Oktober."

Gunung Salju Meili mengemban kepercayaan spiritual orang Tibet. Setiap tahun banyak warga Tibet datang untuk bersembahyang dan mengikuti upacara ritual mengelilingi gunung. Pemandu wisata Dawazhuoma mengatakan,"Menurut catatan penanggalan Tibet, tahun 2003 adalah tahun siklus Dewa Kawagebo. Bagi warga Tibet, kalau dapat berziarah ke Gunung Salju Meili pada tahun itu berarti telah berziarah kepada semua dewa yang ada di daerah Tibet. Maka pada tahun 2003, warga Tibet dari berbagai pelosok Provinsi Qinghai dan Tibet berdatangan kemari untuk berziarah ke Gunung Meili."

Pagi jam 6 lebih sedikit, udara masih agak gelap, namun sudah banyak wisatawan dan warga desa Tibet di sekitar berkumpul di Kuil Feilai untuk melihat Gunung Salju Meili. Di langit yang jauh tampak pucuk sebuah gunung yang putih keperak-perakan muncul di tengah awan, seolah mengapung di langit, serta merta membangkitan perasaan suci yang khitmad di hati sanubari setiap orang yang memandangnya. Banyak wisatawan mengikuti warga Tibet menyalakan dupa atau memasang panji atribut agama warna warni untuk mohon diberkati kedamaian dan bahagia. Wisatawan dari Guangzhou Zhong Ning dengan takzim menantikan munculnya Gunung Meili.

Zhong Ning mengatakan, bahwa ia datang bersama teman-teman. Semalam mereka menginap di sana dan pagi-pagi bangun untuk melihat Gunung Meili. Untang hari itu udara cerah.

Hari semakin terang, awan yang menutupi gunung bergerak perlahan-lahan, puncak yang tertutup salju putih sebentar menampakkan diri sebentar berlindung di balik awan. Seorang warga Tibet mengatakan bahwa itulah Puncak Kawagebo, puncak utama Gunung Salju Meili.

Matahari makin tinggi, sinarnya menembus lapisan awan, awan yang tebal menyingkir makin jauh, dan pemandangan yang tadinya masih kabur menjadi terang, wajah puncak-puncak gunung Meili terkuak dengan latar langit biru, memantulkan sinar matahari yang terang kuning keemas-emasan, menghadirkan pemandangan yang agung dan megah menggetarkan hati. Hu Dongmei dari Provinsi Sichuan yang datang di sini 6 tahun lalu segera memutuskan untuk tinggal di sini dan membuka sebuah toko. Dengan demikian, sambil melayani tamu yang datang berbelanja, ia dapat sewaktu-waktu menikmati pemandangan yang menawan hati. Hu Dongmei mengatakan,"Nikmat sekali tinggal di sini sehingga saya tidak ingin kembali ke Sichuan. Warga desa di sini juga ramah dan bersahabat. Selain pemandangan alam yang indah, keamanan juga baik. Anda tidak perlu khawatir barang dicuri atau keamanan diri meski di malam hari."

Kuil Feilai adalah pos pertama untuk menyaksikan G. Meili. Untuk melihatnya lebih dekat, kita harus melanjutkan perjalanan dengan mobil ke kaki gunung. Di tengah jalan, kami berjumpa dengan wisatawan yang kembali dari gunung.

Xu Meng mengatakan bahwa mereka menginap satu malam di Kuil Feilai untuk melihat G. Meili, tapi karena gunung tertutup awan tebal, mereka lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat yang lebih dekat dengan gunung. Beruntung mereka dapat melihat wajah Puncak Kawagebo, gunung suci bagi etnis Tibet."