Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-11-22 13:24:17    
Ningxia Aktif Lindungi Warisan Budaya Nonbendawi

cri

Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia di bagian barat laut Tiongkok adalah salah satu dari lima daerah otonom etnis minoritas Tiongkok. Walaupun ekonomi Ningxia cukup terbelakang jika dibandingkan dengan propinsi-propinsi di pantai timur, namun daerah ini kaya akan kebudayaan tradisional. Baru-baru ini, Ningxia mengumumkan daftar warisan budaya non-material kelompok pertama dari daerahnya. Berikut kami sampaikan laporan selengkapnya.

Yang Anda dengar sekarang adalah penggalan lagu rakyat Bunga yang sangat populer di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia.

Ningxia terletak di daerah aliran Sungai Kuning, tempat kelahiran kebudayaan Tiongkok. Mayoritas daerah ini dipadati oleh rakyat etnis Hui yang menganut agama Islam. Pada abad ke-11, daerah ini dikuasai oleh Kerajaan Xia Barat, yang untuk sementara waktu menyatukan daerah bagian barat laut Tiongkok. Kini di Ningxia terdapat peninggalan kebudayaan Xia Barat. Di sana juga terdapat kebudayaan etnis Hui yang unik, misalnya lagu rakyat Bunga, adat istiadat etnis Hui serta alat musik, pakaian tradisional etnis Hui dan seni guntingan kertas. Banyak di antaranya telah tercantum dalam daftar warisan budaya non-material Ningxia. Direktur Pusat Perlindungan Warisan Budaya Nonbendawi Ningxia, Qin Zongwei memperkenalkan kepada wartawan tentang standar pemilihan warisan budaya non-bendawi. Ia mengatakan:"Warisan budaya nonbendawi itu memiliki sebuah kesinambungan sejarah. Kedua, warisan ini harus berpengaruh pada kehidupan dan kelangsungan hidup rakyat. Ketiga, warisan itu harus pula 'hidup', yakni masih tersebar di kalangan rakyat. Itulah syarat utama yang kami terapkan ketika memilih warisan budaya yang akan dicantumkan dalam daftar. Etnis Hui adalah etnis utama di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, maka kami juga terutama melakukan survei dan mendaftarkan warisan budaya di seputar rakyat etnis Hui."

Qin Zongwei mengatakan, warisan budaya nonmaterial di Ningxia terbagi dalam 7 kategori yang mengandung 100 jenis. Pewarisnya hampir mencapai 150.000 orang. Daftar Warisan Budaya Nonbendawi kelompok pertama mencantumkan 31 warisan. Di antaranya, Kabupaten Delong di bagian selatan Ningxia menempati urutan pertama dengan 8 warisan, antara lain, lukisan rakyat, guntingan kertas, sulaman, ukiran batu, patung tanah, dan adat istiadat upacara ritual. Sarjana Muda Pusat Kebudayaan Kabupaten Delong, Nyonya Wang Lianxi mengatakan, untuk melindungi dan melestarikan seni rupa rakyat tradisional setempat, pihaknya khusus menggulirkan program pembangunan "kabupaten kesenian", program "kabupaten sulam", program "kabupaten guntingan kertas" dan program "kabupaten patung tanah." Program-program ini menarik banyak seniman rakyat untuk ambil bagian dalamnya. Ia mengatakan:"Selain menunjang para seniman, kami juga merekomendasikan karya-karya mereka kepada dunia luar. Sementara itu kami berusaha pula memupuk barisan seniman muda untuk mendorong perkembangan industri ketiga."

Silat tradisional Ningxia "Hejiagun" atau "Tongkat Marga He" juga tercantum dalam Daftar Warisan Budaya Nonbendawi kelompok pertama. Hejiagun sudah bersejarah 180 tahun lebih, dan telah diwariskan ke lima generasi. Pewaris Silat Hejiagun, He Jian'gong menyatakan harapannya untuk menyemarakkan silat itu dengan tunjangan dan dukungan pemerintah. Ia mengatakan: "Kalau kami gagal mewariskan kebudayaan tradisional secara turun-temurun, maka kami akan malu hati kepada nenek moyang maupun generasi kemudian. Akan tetapi, untuk mewariskan kebudayaan, tidak cukup hanya mengandalkan pewaris. Kami juga harus memasyarakatkannya. Idealnya ialah memasyarakatkan silat Hejiagun ke sekolah, agar setiap murid dan siswa menggemarinya."

Untuk dengan efektif melindungi warisan budaya non fisik yang berharga, jauh pada tahun 1990-an, Ningxia sudah menyusun peraturan daerah tentang kesenian rakyat. Pada tahun 2005, Ningxia khusus mendirikan Pusat Perlindungan Warisan Budaya Non-bendawi. Tahun 2006 Ningxia memberlakukan Peraturan Perlindungan Warisan Budaya Nonbendawi. Direktur Pusat Perlindungan Warisan Budaya Nonbendawi Ningxia, Qin Zongwei mengatakan:"Konsep kami untuk melindungi warisan budaya non-bendawi adalah sebagai berikut. Pertama, menunjang kondisi pelestarian kesenian rakyat. Kedua, melakukan pendidikan dan penerangan tentang warisan budaya. Ini dicapai antara lain dengan mengadakan mata kuliah budaya tradisional dan kelompok hobi budaya yang diikuti oleh siswa. Untuk itu, sekolah akan mengundang perajin dan seniman rakyat untuk masuk ke sekolah-sekolah dalam rangka mewariskan budaya non-bendawi kepada para siswa. Ketiga, semua lembaga kebudayaan di daerah ini menerjunkan diri dalam kegiatan melindungi warisan budaya non-bendawi."

Menurut keterangan Qin Zongwei, badan kebudayaan Ningxia berencana menyelesaikan survei tentang warisan budaya non-bendawi di seluruh daerah Ningxia sebelum tahun depan. Dengan dasar hasil survei, badan kebudayaan Ningxia akan mendirikan bank data dan arsip, serta menerbitkan buku Catatan Survei Warisan Budaya Nonbendawi Ningxia. Sementara itu, mereka akan secara bertahap mendirikan cagar kebudayaan, membina mekanisme pendaftaran warisan budaya, pemeriksaan dan penamaan kabupaten kesenian dan kebudayaan rakyat. Sampai tahun 2020, semua warisan budaya nonbendawi yang paling berharga di Ningxia akan tercantum dalam lingkup perlindungan yang menyeluruh dan efektif.