Dalam laporan Kongres Nasional ke-17 PKT Tiongkok, istilah Cara Pertumbuhan Ekonomi diganti dengan istilah Cara Perkembangan Ekonomi. Meskipun hanya sebuah kata saja yang diganti, namun makna yang terkandung di dalamnya berubah total. Yang diperhatikan dalam pertumbuhan ekonomi ialah peningkatan kecepatan dan peluasan nilai total ekonomi. Sedangkan yang diperhatikan dalam perkembangan ekonomi ialah koordinasi berbagai hubungan.

Tahun depan ialah genap 30 tahun dilaksanakannya reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Selama masa itu, ekonomi Tiongkok mencapai prestasi namun juga menghadapi sejumlah permasalahan, seperti tegangnya penyediaan energi dan besarnya tekanan sumber lingkungan.

Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Tiongkok, Ma Kai mengatakan bahwa cara pertumbuhan ekonomi Tiongkok agak kasar, dan ganti rugi untuk mewujudkan pertumbuhan pesat ekonomi pun terlalu besar. Sedangkan tujuan perkembangan ekonomi sosial ialah untuk memenuhi kebutuhan massa, baik kebutuhan rohani maupun jasmani. Kebutuhan ini tidak hanya menyangkut peningkatan pendapatan untuk memperoleh lebih banyak produk dan jasa, namun juga untuk memperoleh air bersih, udara segar dan lahan hijau.

Kini terdapat banyak tindakan eksploitasi di sejumlah daerah Tiongkok yang tidak mempertimbangkan hukum alam. Hal ini mengakibatkan fungsi keseluruhan sistem ekologi mundur, dan semakin banyak tempat tidak memenuhi standar hunian manusia. Selain itu, eksploitasi yang melampaui kemampuan muatan sumber daya juga mengakibatkan bertambahnya polusi lingkungan, dan kurangnya air dan lahan hijau.

Masalah-masalah itu pada skala tertentu menghambat pertumbuhan ekonomi dan taraf kehidupan yang didatangkan oleh peningkatan pendapatan. Karena itu, cara pertumbuhan ini harus diubah.

Dalam program lima tahun ke-9, Tiongkok telah meningkatkan perubahan cara pertumbuhan ekonomi dengan lebih memperhatikan peningkatan efisiensi dan mutu. Selama puluhan tahun ini, dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain, Tiongkok sudah mencapai hasil tertentu. Perubahan efisiensi dan mutu Tiongkok dinilai cukup nyata. Tapi bila dibandingkan dengan negara-negara maju, tentu Tiongkok masih tertinggal. .

Perwujudan perubahaan istilah, dari pertumbuhan ke perkembangan merupakan sebuah proyek sistematis yang masih memerlukan serangkaian perubahan kebijakan dalam prosesnya.

Pertama, fungsi pemerintah hendaknya diubah, reformasi terhadap sistem pengelolaan administrasi dipercepat, dan sistem penilaian ilmiah semakin disempurnakan.

Kedua, sistem pengelolaan investasi harus diperdalam, cara pengelolaan investasi diubah, pemberian izin indeks ekonomi mikro dikurangi, dan ketentuan terhadap indeks sosial ditingkatkan.

Ketiga, sistem perpajakan dan kebijakan keuangan harus diubah dan disempurnakan.