Lu Qiyao, seorang petani Lengzongtun, Kabupaten Suolong, Guangxi memperlihatkan tanaman Huaishan hasil bimbingan Ban Ailian. Tanaman ini adalah semacam tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan membuat obat tradisional Tiongkok. Hasil pendapatannya dari tanaman ini dapat mencapai beberapa ribu Yuan. Di samping Huaishan, ia juga menanam jagung manis, sehingga pendapatannya lebih besar lagi.

Seperti petani-petani di Lengzongtun, Lu Qiyao pun suka memanggil Ban Ailian dengan sebutan "Si Ban Kecil". Ia datang dari Kantor Asuransi Pengangguran Jawatan Tenaga Kerja Kabupaten dan dikirim ke Lengzongtun untuk menjadi pembimbing di desa tersebut. Lu Qiyao mengatakan, sebelum Ban Ailian datang, mereka tidak tahu apa-apa soal pembangkitan pertanian dengan menggunakan iptek. Tapi setelah Ban Ailian datang ke Lengzongtun, mereka berangsur-angsur mengetahui kebijakan baru pemerintah pusat dan mampu memenuhi harapan yang ingin dicapai.

Petani Ma Zhiying mengatakan, pada masa lalu mereka hanya menanam jagung untuk mencukupi kehidupan mereka. Namun, setelah Ban Ailian datang, ia mengajari mereka cara mengatur struktur industri untuk menanam jagung manis sehingga sekarang mereka mampu memperoleh pendapatan yang lebih besar. Kini Ban Ailian memimpin mereka membangun jalan setapak di pegunungan sepanjang tiga kilometer dan juga berencana untuk membimbing mereka menanam jagung manis, rumput ternak, dan tanaman Huaishan pada tahun depan. Ia juga akan mendirikan lapangan ternak sapi, agar pendapatan kapita pertahunnya mencapai 3 ribu Yuan.

Lengzongtun terletak di daerah perbatasan Tiongkok-Vietnam dengan ekonomi yang terbelakang dan pendapatan petani lokal yang sangat kecil. Pendapatan perkapitanya pada tahun 2006 hanya 1850 Yuan Renminbi.

Petani Zhao Xuerong mengatakan, awalnya mereka tidak mempercayai bahwa Ban Ailian bisa membantu mereka memberantas kemiskinan dan memperoleh penghasilan yang lebih besar. Tapi setelah ban Ailian meyakinkannya dengan memberikan contoh, mereka baru menyadari bahwa ia sungguh-sungguh mempunyai kemampuan untuk membantu mereka mendapat keuntungan yang lebih besar.

Soal rencana selanjutnya, Ban Ailian mengatakan ia telah memperoleh informasi terkait dan mengadakan penelitian. Ia berencana agar petani lokal mengumpulkan dana untuk mendirikan lapangan ternak sapi. Karena Lengzongtun adalah desa miskin, maka ia juga mencari bantuan dari badan terkait dan Kantor Pemberantasan Kemiskinan Kabupaten. Dan mereka pun setuju untuk memberikan pinjaman. Proyek ini diharapkan dapat dilaksanakan pada bulan Maret tahun depan.

Diperkirakan setiap keluarga berternak dua sapi dan diharapkan beberapa tahun kemudian, jumlah ini bertambah menjadi 15 ekor.