Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-03 12:42:43    
Pesona Kota Kuno Lijiang Yang Mencuri Hati

cri

Saudara pendengar, Xue Ruiqing adalah orang Mongolia Dalam dan ia sudah menetap di Lijiang selama 7 tahun. Baginya, Lijiang adalah kampung halaman keduanya. Apakah alasan yang mendorong seorang Tiongkok Utara datang ke Lijiang dan rela bersusah-susah mengarungi perjalanan sejauh 3 ribu kilometer lebih untuk menetap di Lijiang. Dalam acara hari ini kami akan mengangkat sosok Xue Ruiqing yang jatuh cinta dengan kota Lijiang sebagai topik kita hari ini.

Ekspo Dunia Kunming pada tahun 1999 bertujuan agar masyarakat seluruh dunia mulai mengarahkan pandangannya ke Yunnan. Ketika itu, Xue Ruiqing baru tahu keberadaan Lijiang, kota kuno tersebut. Pada tahun 2000, dia bersama suaminya bertamasya ke Yunnan. Namun yang memberi kesan paling mendalam adalah kota Lijiang. Dikatakannya:

"Kota kuno ini cukup menarik. Ketika saya pertama kali ke Lijiang, saya seolah-olah kembali ke zaman dulu. Melihat etnis Naxi mengenakan pakaian tradisional dan melangkah di atas jalan berbatu sambil mendengar suara yang berasal dari sebuah toko perak. "

Pada Liburan Tahun Baru Imlek tahun 2001, Xue Ruiqing bersama suaminya datang lagi ke Lijiang, dan tinggal di sana selama satu bulan.

Dikatakannya:

"Suamiku bekerja di bidang desain, sehingga ia sangat tertarik dengan bangunan kuno. Ia sangat menyukai kota kuno dan suasana kehidupan etnis minoritas. Ia adalah etnis minoritas Perancis. Menurutnya, orang Naxi dan etnis Lijiang mempunyai adat istiadat yang mirip, misalnya unsur air dan api sangat dihormati oleh kedua etnis ini. Bahkan keduanya memiliki tarian yang mirip. Maka setelah tiba di Lijiang, ia langsung jatuh cinta dengan tempat ini."

Banyak orang menyukai Lijiang, selain karena Lijiang adalah kota kuno, mereka juga menyukai kehidupan di Lijiang yang polos. Dikatakannya:

"Hidup di Lijiang terbilang cukup santai. Setiap hari saya bisa tidur dan bangun pada waktu yang saya mau bangun. Lalu berjalan-jalan, minum teh atau berjemur di bawah sinar matahari. Kemudian pada malam hari, saya bisa melewati waktu luang dengan pergi ke bar. Di sini, orang cukup tenteram dan tidak ada tekanan hidup seperti di metropolitan yang orang-orangnya memiliki hubungan satu sama lain yang rumit. Karena itu kami putuskan untuk hidup di Lijiang."

Xue Ruiqing bersama suaminya kemudian menyewa sebuah rumah di Lijiang, dan mulai mengelola bar mereka yang bernama Paris Kecil. Kini 7 tahun telah berlalu dan Lijiang pun kini lebih banyak diperhatikan oleh orang luar. Mengenai pelindungan dan eksploitasi terhadap kota kuno Lijiang, terdapat pendapat yang berbeda-beda. Mengenai hal tersebut, Xue Ruiqing mempunyai pandangannya sendiri. Dikatakannya:

"Kota Kuno tentu saja harus dilindungi. Tidak adanya perlindungan, maka perkembangan pun tidak bisa dibicarakan. Namun kota kuno pun harus dieksploitasi, karena ini merupakan hasil yang berkembang sewajarnya. Karena orang-orang yang berwisata ke Lijiang, pasti akan makan, menginap, dan bermain. Kota kuno meskipun kuno, tapi orang-orang yang ke sini adalah orang modern, karena itu, Lijiang juga harus memenuhi kebutuhan mereka."

Pemerintah Lijiang pun menyadari pentingnya perlindungan atas kota kuno. Pada tahun 2006, Peraturan Perlindungan Atas Kota Kuno Lijiang diumumkan.

Selama 7 tahun hidup di Lijiang, Xue Ruiqing bersama suaminya sangat menyukai tempat ini. Karena orang di sini bersahabat, lugu, mencintai kehidupan, dan dapat mempertahankan tradisi namun juga mentoleransi kebudayaan lain. Dikatakannya:

"Saya sudah berpergian ke banyak tempat, tapi hanya Lijiang yang memberi kesan paling mendalam bagiku. Saya memandangnya sebagai kampung halaman keduaku. Di sini banyak hal menarik. Asal bisa menikmati, orang pasti tertarik dengan pesona kota Lijiang."