Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-06 10:20:28    
Tiongkok Akan Tekan Ekonomi Yang Panas dan Inflasi

cri

Konferensi pekerjaan ekonomi pusat yang diadakan sekali setiap tahun berlangsung di Beijing dari tanggl 3 sampai 5 Desember lalu dengan membahas dan merumuskan kebijakan ekonomi makro tahun depan. Dalam konferensi itu dikemukakan bahwa tugas terpenting pengontrolan makro Tiongkok tahun depan adalah mencegah ekonomi terlalu panas dan inflasi. Untuk itu, pemerintah akan mengambil kebijakan moneter ketat, dan meninggalkan kebijakan fiskal mantap yang telah dilaksanakan selama 4 tahun.

Ekonomi Tiongkok tahun 2007 terus mencatat pertumbuhan pesat, diperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh sekitar 11,5 persen. Namun, masalah-masalah seperti laju pertumbuhan investasi aset tetap terlalu cepat, pemberian kredit terlalu banyak dan surplus perdagangan terlalu besar masih sangat menonjol, dan situasi penghematan energi dan pengurangan emisi masih tetap serius. Khususnya tekanan inflasi di Tiongkok tahun ini menjadi lebih besar, sampai bulan Oktober, indeks harga konsumsi penduduk sudah tiga bulan beruntun naik 6 persen lebih daripada masa sama tahun lalu.

Menghadapi kontradiksi dan masalah dalam operasional ekonomi itu, konferensi pekerjaan ekonomi pusat mengemukakan perlunya menjadikan pencegahan pertumbuhan ekonomi yang cenderung terlalu cepat menjadi terlalu panas, dan pencegahan kenaikan harga barang dari struktural menjadi inflasi nyata sebagai tugas terpenting pengontrolan makro dewasa ini, melakukan dengan baik pengontrolan makro berdasarkan irama dasar pengontrolan agregat PDB, penstabilan harga barang, restrukturisasi ekonomi dan mendorong keseimbangan perdagangan luar negeri.

Konferensi memutuskan, mulai tahun depan Tiongkok akan melaksanakan kebijakan fiskal yang mantap dan kebijakan moneter ketat. Ini berarti kebijakan pengontrolan makro Tiongkok pertama kali mengalami perubahan penting sejak dilaksanakannya kebijakan fiskal dan moneter mantap pada tahun 2004. Konferensi menunjukkan, peran penting kebijakan moneter dalam pengontrolan makro akan dikembangkan lebih lanjut tahun depan, jumlah total kredit dan frekuensi penyaluran kredit akan dikendalikan dengan ketat, total permintaan masyarakat akan diatur dengan lebih baik, keseimbangan neraca pembayaran internasional akan diperbaiki untuk menjaga kestabilan dan keamanan moneter. Sementara itu, pembangunan proyek-proyek baru akan dikendalikan dengan ketat dan mencegah kembali meningkatnya investasi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi berkisar pada taraf yang rasional.

Untuk membendung inflasi dan mengurangi dampak kenaikan harga terhadap penghidupan rakyat, konferensi menunjukkan perlunya mendorong konfigurasi kerja di mana pemerintah mengambil peran dominan, terutama terdiri dari badan usaha dan didorong bersama oleh seluruh masyarakat untuk menjamin dicapainya kemajuan penting dalam penghematan energi dan pengurangan emisi; kebijakan dan peraturan akan disempurnakan dan instrumen hukum akan lebih diandalkan untuk mendorong penghematan energi dan pengurangan emisi, mempercepat penyusunan dan pelaksanaan kebijakan insentif di bidang harga, perpajakan dan moneter yang menguntungkan penghematan energi dan pengurangan emisi, mempercepat perumusan dan pelaksanaan standar akses pasar, standar efisiensi energi dan standar pelestarian lingkungan wajib untuk mendorong penghematan energi dan pengurangan emisi. Sementara itu, upaya penghematan energi dan pengurangan emisi di sektor-sektor dan bidang titik berat harus dilakukan dengan baik, penerapan teknologi layak guna yang maju akan dipercepat, kapasitas produksi yang terbelakang akan diafkir, penyelesaian target penghematan energi dan pengurangan emisi akan dijadikan kriteria penting untuk menilai hasil pembangunan ekonomi.

Konferensi telah mengatur pula langkah-langkah ekonomi pemerintah tahun depan dalam mendukung perkembangan pertanian. Dalam mana dinyatakan bahwa pemerintah akan mengkonsolidasi dan menyempurnakan kebijakan yang mendukung perkembangan pertanian dan menguntungkan petani, memperkuat pembangunan infrastruktur pedesaan, meningkatkan daya produksi terpadu pertanian, memperbaiki syarat produksi pertanian dengan irigasi sebagai titik berat, mempercepat inovasi ilmu dan teknologi pertanian, menyempurnakan sistem jaminan hidup minimum di pedesaan, dan mendorong pengembangan untuk pengentasan kemiskinan agar masyarakat petani yang luas dapat dengan lebih baik ikut menikmati hasil pembangunan ekonomi.

Konferensi telah menetapkan pula tugas-tugas pekerjaan ekonomi Tiongkok di bidang-bidang inovasi mandiri, perkembangan regional yang seimbang, keterbukaan terhadap dunia luar, reformasi struktur ekonomi dan perkembangan usaha sosial.