Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-18 14:46:58    
Kelompok "Gadis Kering" Menjamur di Kota Metropolitan Tiongkok

cri

Tidak berolahraga, tidak bergaul, dan tidak memiliki pasangan, demikianlah kaum hawa metropolitan zaman sekarang yang semakin menjamur di Tiongkok. Mereka masih muda tapi tidak mau punya pasangan dan lebih suka menghabiskan waktu libur di rumah. Kehidupan mereka monoton bak jamur kekurangan air. Julukan "Gadis Kering" pun hinggap pada mereka.

Sebutan "Gadis Kering" ini berasal dari Jepang dan sekarang telah menjadi gambaran kehidupan banyak wanita muda di kota metropolitan Tiongkok. Bagi mereka, menjalani hidup seperti itu bisa mengurangi beban hidup mereka.

Seorang wanita metropolitan bernama Wang Ling adalah pengurus keuangan sebuah perusahaan logistik. 4 tahun lalu, ia melepaskan pekerjaannya yang stabil di Heilongjia dan seorang diri datang ke Beijing. Pekerjaannya yang sibuk dan tekanan yang berat membuat dirinya kelelahan.

Setiap hari, Wang Ling menjalani kehidupannya hanya di dua tempat, yaitu rumah dan kantor. Ia pergi ke tempat lain hanya bila ingin membeli buah-buahan atau makanan kecil. Ia mengatakan, yang paling ia inginkan ialah tidur nyenyak di rumah. Wang Ling mengatakan, biasanya selama liburan, ia lebih memilih untuk beristirahat di rumah, mengenakan pakaian santai dan tidak pergi ke mana-mana, juga tidak bertemu siapa-siapa. Selain tidur, ia menghabiskan waktunya di depan TV atau di depan komputer untuk berchatting ria.

Wang Ling mengatakan, walaupun ia jarang pergi keluar, tapi bukan berarti ia tidak mempunyai pergaulan di luar. Justru, ia sebenarnya sering bergaul dengan teman-temannya, hanya saja pergaulan yang ia maksud adalah melalui telepon atau internet.

Seorang "gadis kering" lainnya adalah Chen Yan, berprofesi sebagai seorang manager perusahaan Asuransi Pasifik. Di mata teman-temannya Chen Yan yang berusia 29 tahun adalah wanita gila kerja. Chen Yan mengatakan, karena tekanan dari pekerjaan yang begitu besar membuatnya tidak bisa tenang bergaul dan bersenang-senang dengan orang lain. Dan karena kelelahan, ia pun sudah malas berbincang-bincang, karena itu ia lebih memilih untuk hidup sendiri.

Kehidupan kaum adam di zaman sekarang juga tidak jauh berbeda dengan kelompok "gadis kering". Sebagian pemuda menganggap dirinya kering. Ma Deng yang berusia 27 tahun bekerja di media Ningxia. Selain di kantor, ia suka menyendiri di rumahnya. Ia jarang keluar untuk bergaul dengan orang lain karena ia merasa cukup lelah dan merepotkan.

Keadaan demikian banyak dikritik sebagian orang. Wakil kepala Akademi Iptek Dan Sosial Ning Xia, Chen Tong Ming berpendapat, keadaan tersebut berkaitan erat dengan tekanan dari perkembangan sosial modern. Khususnya bagi anak-anak muda yang baru lulus dari perguruan tinggi.

Chen Tongming mengatakan, pergaulan merupakan salah satu aksi sosial yang tak boleh dihilangkan dari kehidupan. Bila kehidupan menyendiri terus dibiarkan berlangsung, maka dampak negatif akan muncul dan mempengaruhi kesehatan mental orang bersangkutan.