Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-20 16:44:18    
Dukungan Dana Pemerintah Basis Shanghai untuk Perusahaan Terkait

cri

Pasokan dana bantuan dari pemerintah basis Kota Shanghai telah mulai mengubah model 'ekstensif' semula, dan mulai mencoba memasuki pasar investasi modal ventura yang profesional, berorientasi pada berbagai sasaran masyarakat yang cocok menerima investasi, sekaligus mementingkan nilai tapi bukan 'identitasnya', memasuki pasar bukan untuk mengejar keuntungan.

Dikabarkan, terdapat tiga kekurangan nyata dalam proses penanaman dana pemerintah: Pertama, lebih banyak mempertimbangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungannya, yaitu hanya mengenal badan terkait dalam sistem pemerintahannya; Kedua, penanaman dana itu relatif 'ekstensif', kekurangan penyaringan dan penilaian ketat terhadap projek investasi serta saat penanaman dana itu juga kurang bersasaran; Ketiga adalah kebanyakan dana pemerintah sulit mendapat pengembalian, dan kekurangan evaluasi efisiensi.

Baru-baru ini, pemerintah Distrik Xuhui Kota Shanghai terlebih dahulu mendirikan badan investasi perintisan usaha tipe baru dengan bekerja sama dengan dana sosial, dan membentuk mata rantai pendanaan dengan bimbingan pemerintah kepada berbagai jenis perusahaan inovasi mandiri yang tengah berada pada "masa pertumbuhan" di distrik tersebut. Setelah mencapai tujuan, dana pemerintah ditarik kembali dengan prinsip "menjamin modal", dan tidak mengambil laba bisnis.

Menurut penjelasan, Badan Investasi Huike yang dibentuk bersama oleh pemerintah Distrik Xuhui dan Perusahaan Investasi Iptek Shanghai dengan modal terdaftar 30 juta Yuan Renminbi pada tahap pertama menjadikan perusahaan inovasi mandiri dan sebagian perusahaan industri jasa modern setempat yang sedang berada pada ' tahap pertumbuhan ' sebagai tujuan investasinya. Badan investasi yang dana pemerintah 'memiliki saham bertahap' akan menugaskan grup investasi ventura yang profesional untuk melakukan penyaringan, penilaian dan pengelolaan terhadap projek sasaran investasi berdasarkan cara operasional marketisasi, dan hanya mempertimbangkan nilai tapi bukan 'idensitasnya', berorientasi pada semua perusahaan setempat yang cocok dan memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) independen dan mempunyai prospek pasar yang cerah, sedangkan BUMN di bawah naungannya tidak lagi menerima perlakuan istimewa.

Dengan demikian, " saat pemasokan dana " dukungan pemerintah itu juga lebih akurat. Menurut tokoh terkait pemerintah Distrik Xuhui, dewasa ini, perusahaan inovasi mandiri pada tahap perintisan usaha dapat memperoleh bantuan berbagai jenis dana dari pemerintah dan masyarakat. Setelah perusahaan itu menjadi kuat, khususnya sebelum terbuka juga akan menjadi incaran berbagai jenis perusahaan investasi ventura di masyarakat. Tapi pada tahap pertumbuhannya, karena ketidakpastian prospeknya, pendanaan perusahaan nyata sangat sulit. Dengan demikian, dana bantuan pemerintah justru dapat memainkan peranan pada tahap tersebut, sehingga perusahaan inovasi mandiri dalam tiga tahap antara lain perintisan usaha, pertumbuhan dan sebelum terbuka, semuanya mempunyai "mata rantai pendanaan"

Masuknya dana pemerintah ke pasar telah menghindarkan efisiensi rendah sebelumnya seperti tidak mendapat pemulangan bahkan nol, tapi juga bukan bertujuan mengejar keuntungan yang berlebihan sehingga menyimpang maksud awal pemerintah mengenai pemberian dukungan dan pengarahan. Kini, masuknya dana pemerintah Distrik Xuhui ke dalam badan investasi dengan model pemilikan saham bertahap, setelah badan investasi membentuk skalanya serta membentuk pola investasi yang stabil dan menghasilkan hasil guna investasi yang baik, dana pemerintah akan ditarik keluar dengan prinsip " menjamin modal", yakni modal ditambahkan suku bunga bank waktu itu, dan tidak mengambil laba perusahaan yang menerima pasokan dana.