Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-31 13:08:42    
Waduk Tiga Ngarai: Kecap Atau Air Bersih

cri

Pembangunan Poros Pengairan Tiga Ngarai Tiongkok sebagai proyek pengairan terbesar di dunia akan dirampungkan tak lama lagi setelah melalui proses pembangunan selama 13 tahun. Selama beberapa akhir tahun ini, sejumlah media asing berkali-kali mempermasalahkan proyek tersebut, dengan menyebutnya sebagai "bencana ekologis". Terhadap pemberitaan seperti itu, pemerintah Tiongkok segera memberikan tanggapan dengan mengadakan jumpa pers dan mengajak para wartawan dalam dan luar negeri untuk bersama-sama mengadakan liputan ke Tiga Ngarai.

Dalam jumpa pers tersebut, pejabat Tiongkok tidak mengesampingkan berbagai masalah lingkungan dan ekologis, seperti memburuknya kualitas air, tanah longsor dan lain-lain. Pemerintah Tiongkok sebaliknya malah memberikan respon terhadap masalah tersebut.

Wakil Direktur Komite Pembangunan Proyek Tiga Ngarai Dewan Negara Tiongkok, Wang Xiaofeng pertama-tama membantah apa yang disebut oleh sejumlah media asing bahwa "Tiongkok tidak mempertimbangkan masalah ekologis tersebut sebelumnya". Dikatakannya, sebelum proyek Tiga Ngarai diresmikan pemerintah Tiongkok telah melakukan pembuktian terhadap kelayakan proyek tersebut selama puluhan tahun. Selain itu, pakar terkait juga sudah sangat memperhatikan masalah dan bahaya terselubung yang mungkin diakibatkan oleh proyek tersebut. Karena itu, apa yang disebut oleh sejumlah media asing bahwa "Tiongkok tidak mempertimbangkan masalah ekologis tersebut sebelumnya" adalah opini yang sama sekali tidak beralasan.

"Seperti diketahui umum, buku evaluasi lingkungan Proyek Tiga Ngarai dibuat pada tahun 1991, yang menunjukkan bahwa dampak positif yang ditimbulkan proyek tersebut lebih besar dibandingkan dampak negatif. Hal ini juga menerangkan bahwa ada sejumlah kerugian yang ditemukan dalam Proyek Tiga Ngarai. Namun, buku itu sudah mengajukan berbagai usulan untuk mengatasi kerugian tersebut."

Pejabat Tiongkok itu menunjukkan, setelah Proyek Tiga Ngarai diresmikan, pemerintah Tiongkok telah menyalurkan dana khusus untuk pelestarian lingkungan ekologis di daerah waduk. Saat ini, bila ditelaah secara keseluruhan berdasarkan data dari berbagai hasil pemantauan, keuntungan terhadap lingkungan akibat Proyek Tiga Ngarai lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan.

"Hasil pemantauan yang dilakukan setelah penampungan air di Waduk Tiga Ngarai dilakukan menunjukkan, pengaruh proyek terhadap lingkungan ekologis berada pada seputar ramalan laporan kelayakan. Nyatanya, tanah longsor telah dikontrol dengan ekfetif; kualitas air di aliran pokok Sungai Yangtze di daerah waduk lebih baik dibandingkan air jenis ke-3; volume kedatangan lumpur ke daerah waduk telah menurun; gempa bumi di wilayah sekitar waduk dipertahankan pada skala rendah; serta hewan dan tumbuh-tumbuhan berharga dan langka di daratan dan perairan di Tiga Ngarai terpelihara dengan baik. Pada umumnya, keuntungan yang diperoleh Proyek Tiga Ngarai lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan."

Pakar proyek pengairan Tiongkok yang terkemuka, Pan Jiazhen ikut menghadiri jumpa pers tersebut. Lebih dari 20 tahun yang lalu, Pan Jiazhen pernah menjabat sebagai Wakil Kepala dan penanggung jawab teknologi Tim Pembimbing Pembuktian Proyek Tiga Ngarai. Setelah Perusahaan Umum Proyek Eksploitasi Tiga Ngarai didirikan, Pan Jiazhen berturut-turut menjabat sebagai direktur komite teknologi dan kepala tim pakar pemeriksaan kualitas. Dengan menyandang status rakyat sipil, Pan Jiazhen menghimbau media asing agar dengan objektif memberitakan soal Proyek Tiga Ngarai.

Jadi, bagaimana keadaan lingkungan ekologis di daerah Waduk Tiga Ngarai? Apakah air di Waduk Tiga Ngarai keruh atau jernih? Setelah mengadakan jumpa pers, pemerintah Tiongkok mengajak wartawan dari belasan media dalam dan luar negeri mengadakan liputan ke Tiga Ngarai. Berikut laporan wartawan CRI, Leng Fengqi dari salah satu pabrik pengolahan air kotor di Kota Chongqing.

"Saudara pendengar, saya sekarang berada di Pabrik Pengolahan Air Kotor Mingjingtan, Kota Chongqing yang terletak di bagian hulu Tiga Ngarai. Lokasi pabrik pengolahan air kotor itu dihuni oleh hampir 80 ribu orang dan hampir 90% air kotor yang dihasilkan di daerah tersebut dikumpulkan dan diolah di pabrik tersebut. Sekitar 30 ribu ton air kotor setiap hari diolah dan kemudian disalurkan ke Tiga Ngarai. Air kotor yang sudah diolah itu semuanya memenuhi standar tingkat pertama."

Pejabat Komite Pembangunan Proyek Tiga Ngarai Dewan Negara Tiongkok, Zhou Wei mengatakan, selama belasan tahun lalu, pemerintah Tiongkok telah menyalurkan dana sejumlah 40 milyar RMB untuk membangun 50 lebih pabrik pengolahan air kotor dan 40 lebih pabrik pengolahan sampah di daerah Waduk Tiga Ngarai.

Para wartawan dalam dan luar negeri diajak meliput dengan menaiki perahu dari Kota Yichang ke Chongqing. Jalur tersebut merupakan jalur pariwisata yang terkenal dengan pemandangan yang indah permai. Wartawan CRI Leng Fengqi mengatakan, pemandangan di sana memang sangat indah.

"Sayang, saya tidak bisa bertamasya di sana sebelum Proyek Tiga Ngarai diresmikan. Karena itu, saya tidak bisa dengan mata kepala saya sendiri menilai kualitas air sebelum dan sesudah diresmikannya Tiga Ngarai. Tapi, menurut saya airnya jernih"

Seperti Leng Fengqi, banyak wartawan asing baru pertama kali bertamasya di Tiga Ngarai. Sebelum datang ke Tiga Ngarai, pengetahuan mereka soal Tiga Ngarai kebanyakan didapat dari laporan negatif media asing. Karena itu, setibanya di sana mereka sangat terkejut, karena air di sana jernih sekali ditambah dengan pemandangan gunung yang hijau di kedua tepi Tiga Ngarai. Wartawan Stasiun Televisi Negara Spanyol untuk Tiongkok, Rosa Maria Calafsole mengatakan, dulu ia pernah membaca sejumlah laporan mengenai berbagai dampak negatif Tiga Ngarai. Karena itu ia sangat antusias ingin menyaksikan Tiga Ngarai dengan matanya sendiri. Ia mengatakan, apa yang disaksikannya langsung jauh berbeda dengan laporan-laporan media asing.

Wartawan Kantor Berita Kyodo Jepang, Kyoji Bamba untuk kedua kalinya datang ke Tiga Ngarai dalam 10 tahun terakhir ini. Berikut adalah penilaiannya terhadap perubahan lingkungan di Tiga Ngarai: (rekaman-8) "Pada tahun 2001, pertama kalinya saya datang ke Tiga Ngarai, saya menemukan banyak sampah di permukaan air. Sekarang sampah-sampah masih terlihat, tapi sudah jauh berkurang dibandingkan pertama kali saya datang."

Selain menikmati pemandangan indah Tiga Ngarai, para wartawan dalam dan luar negeri juga menemukan sejumlah masalah. Walaupun air dari daerah-daerah di sekitar aliran utama Sungai Yangtze yang disalurkan ke Waduk Tiga Ngarai telah memenuhi standar, namun polusi di sejumlah aliran cabangnya berada dalam kondisi sangat serius. Selain itu, kualitas air dari belasan sungai kecil atau kali di daerah yang dikontrol oleh Kota Chongqing masih belum memenuhi standar.

Pakar pengairan Pan Jiazhen mengatakan, masalah utama polusi air di Waduk Tiga Ngarai ada pada sejumlah cabang Sungai Yangtze, karena itu air di Waduk Sungai Yangtze tidak bisa dianggap keruh.