Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-01 15:28:42    
Masyarakat Indonesia di Beijing Antusias Sambut Tahun Baru 2008

cri

Di malam tahun baru yang dingin menusuk, ditambah dengan terpaan angin keras, masyarakat Indonesia di Beijing tetap merayakan malam akhir tahun 2007 dengan semarak dan penuh khidmat. Bagi sebagian orang, tahun 2007 adalah tahun yang spesial. Seperti Shandra Yudistio yang merayakan malam tahun baru pertamanya di Beijing di sebuah gereja internasional, menganggap bahwa tahun 2007 adalah tahun yang tak terlupakan, karena di tahun itulah ia pertama kalinya mendapatkan pekerjaan. Dan bagi Ernst Chandra, tahun 2007 adalah tahun yang penuh kejutan, di mana di tahun itu ia memulai usaha bisnisnya. Ia berharap di tahun 2008 bisnisnya dapat lebih berkembang.

Sebagian masyarakat Indonesia lainnya memilih melewatkan malam tahun barunya dengan menghadiri acara perayaan yang diselenggarakan KBRI Beijing di Klub M2 yang dihadiri oleh sekitar 100 WNI. Acara perayaan tersebut dipandu oleh Tuti Mariati asal Jakarta yang khusus diundang oleh Duta besar RI untuk Tiongkok, Sudrajat. Walaupun tidak ada persiapan apapun, Tuti yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia presenter, berhasil menghibur seluruh hadirin dengan lelucon-leluconnya yang memancing gelak tawa penonton.

Selain aksi komedinya, Tuti juga mempertunjukkan kehebatannya di bidang tarik suara dalam menyanyikan beberapa lagu yang sudah akrab di telinga para hadirin. Ia juga sempat duet bersama dengan mantan pelaksana fungsi sosial dan budaya KBRI, Djujur SH Hutagalung dalam membawakan lagu tradisional Batak.

Selain penampilan apik Tuti, penonton turut terhibur oleh aktraksi sulap yang dipertunjukkan oleh Pambudi Sunarsihanto dan putrinya, Irma Arfadilah yang dengan mata tertutup dan posisi membelakangi penonton mampu menebak gambar kartu yang dipegang seorang penonton . Pambudi yang berprofesi sebagai kepala personalia di perusahaan ponsel terkemuka Nokia mengaku sudah mendalami hobi ini bersama putrinya sejak lima tahun yang lalu dan kemudian aktif berpartisipasi dan bertukar informasi dengan sesama anggota International Brotherhood of Magician. Pambudi ketika ditanya apa resolusinya di tahun 2008, ia spontan mengatakan bahwa resolusinya itu tidak muluk-muluk karena ia merasa sudah memiliki berkah yang melimpah.

" Resolusi saya adalah mau hidup sehat, diet, olahraga. Jadi mau hidup sehat. Hidup beriman, lebih mendekatkan diri secara spiritual, dan hidup hemat. Jadi sehat, beriman, dan hemat, " ujar Pambudi sambil menepuk-nepuk perutnya yang buncit.

25 menit sebelum jarum jam menunjuk pukul 12, Dubes Sudrajat berkesempatan menyampaikan pidato singkat. Dalam pidatonya itu, Sudrajat sempat mengangkat isu global warming yang mengakibatkan berbagai bencana seperti meluapnya air sungai Bengawan Solo dan tanah longsor di Jawa Timur yang terjadi di akhir tahun 2007. Menurutnya segala keprihatinan itu perlu untuk direnungkan, namun ditegaskannya bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh hanya meratapi kesengsaraan-kesengsaraan itu, tapi juga harus memuliakan suatu kejayaan dan kekayaan. Sudrajat menjelaskan bahwa di tahun 2007 ekonomi Indonesia meningkat sebesar 6 persen lebih, dan target perdagangan dengan Tiongkok di tahun 2008 telah tercapai di tahun 2007. Selain itu pariwisata antar kedua negara juga telah meningkat. Bahkan 30 persen wisatawan yang berlibur ke Bali datang dari Tiongkok.

Tentunya rasanya kurang afdol bila bicara tahun 2008 tanpa menyinggung soal Olimpiade Beijing. Sudrajat dalam pidatonya juga menghimbau agar masyarakat Indonesia di Beijing dapat menjadi tuan rumah dan suporter bagi para delegasi Indonesia yang berpartisipasi dalam Olimpiade Beijing nanti.

"Kita harus menjadi suporter, bukan suporter dalam arti tepuk tangan saja, bukan suporter dalam arti memberikan moral, tapi menjadi suporter yang memberikan dukungan-dukungan yang diperlukan. Kalau ade-ade mahasiswa nanti diminta untuk menjadi guide, menjadi tour guide, menjadi pendamping, saya minta semua bisa turun. Sehingga orang-orang Indonesia yang datang ke Beijing bisa senang dengan mengharapkan kesuksesan meliput, berpartisipasi di dalam Olimpiade 2008." ujar Sudarajat dalam pidatonya.

Usai pidato Dubes Sudrajat, Kolonel Infanteri Yayat Sudrajat selaku atase pertahanan KBRI memimpin doa dan perenungan yang diikuti seluruh hadirin. Dan beberapa menit menjelang Tahun 2008 "lahir ke dunia", seluruh hadirin mulai menyanyikan lagu kebangsaan tahun baru yang berjudul "Auld Lang Syne"

10 detik sebelum jarum jam menghampiri angka 12, Dubes Sudrajat memimpin para hadirin bersama-sama menghitung mundur waktu untuk menyambut tahun 2008. Tepat pukul 12, seluruh hadirin bersorak meneriakkan "Selamat Tahun Baru" sambil bersalam-salaman dan berpelukan. Beberapa WNI yang hadir pada acara malam itu berkesempatan mengucapkan selamat tahun baru bagi para pendengar CRI yang setia. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan grup musik KBRI, dan pengumuman hadiah door prize.

Oleh: Jenlien Pangestoe