Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-08 11:08:24    
Timnas Bola Tangan Sulit Realisasi Impian Merebut Medali Olimpiade

cri

"Turnamen Intivasi Bola Tangan tahun 2008 "Good Luck Beijing" tengah dilangsungkan. Karena sedikitnya partisipasi tim kuat asing, jumlah penonton di lapangan juga tidak banyak. Turnamen itu menjadi pertarungan tim domestik. Bola tangan Tiongkok terpaut jauh dengan berbagai tim favorit asing dan amat sulit meraih medali Olimpiade Beijing." Demikian kata Ketua Bagian Bola Tangan Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing Li Zhiwen.

Pada tahun 1955, olahraga bola tangan diintroduksi dari bekas Uni Soviet dan dijadikan mata pelajaran Institut Olahraga Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Sementara itu, Universitas Olahraga Beijing juga mengintroduksi cabang olahraga itu. Pada tahun 1976, hanya Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sudah mempunyai 20 lebih tim bola tangan dan sekitar 10 provinsi dan kota di seluruh negeri juga mempunyai tim bola tangan. Pada tahun 1982, tim bola tangan putera Tiongkok berhasil meraih medali emas dalam Asian Games dan tim puteri Tiongkok dalam Olimpiade Los Angeles tahun 1984 juga berhasil meraih medali perunggu. Dalam Olimpiade Atlanta tahun 1996, tim puteri Tiongkok juga mencapai prestasi baik urutan ke-5.

Namun, setelah itu, prestasi tim bola tangan Tiongkok terus anjlok. Tim puteri Tiongkok hanya menempati urutan ke-21. Berkenaan itu, Li Zhiwen mengatakan, " Kurang populernya olahraga bola tangan, lemahnya fondasi massa dan kesenjangan besar dengan tim kuat asing di bidang cara pelatihan mengakibatkan keterbelakangan bola tangan Tiongkok. Pada tahun 2004, Tiongkok pernah menyelenggarakan dengan uji-coba Pertandingan Liga Profesional Bola Tangan, tapi karena kekurangan mekanisme eksploitasi pasar, pertandingan liga itu akhirnya gagal."

Putusnya persediaan tenaga trampil adalah krisis mendalam yang mengganggu perkembangan jangka panjang bola tangan Tiongkok. Tokoh terkait berpendapat, pencetakan cadangan tenaga trampil bola tangan kini telah memasuki lingkaran setan. Di satu aspek, pencetakan cadangan tenaga trampil tidak sistematik, dan prestasi timnya sulit ditingkatkan, pada aspek yang lain, prestasi yang kurang baik memungkinkan bola tangan kehilangan fondasi massa dan bibit unggul sulit dicari.

Li Zhiwen menyatakan, "Tiongkok pernah bersama dengan Jepang dan Korea Selatan dikategori sebagai tiga besar. Tapi selama beberapa tahun ini, kekuatan Jepang telah dengan nyata melampaui Tiongkok. Dalam tim-tim Afrika, Tunisia dan Mesir berkembang pesat. Di benua Amerika, Brasil dan Argentina diakui umum sebagai dua negeri kuat bola tangan, sedangkan di Eropa yang mempunyai sejarah panjang bola tangan, taraf berbagai negeri pada umumnya relatif tinggi. "

Umur rata-rata anggota tim puteri Tiongkok kini sekitar 22,6 tahun, dan karier bola tangan sekitar 5 sampai 6 tahun, pengalaman dan kemampuan perlawanan masih kurang dibandingkan dengan tim favorit Eropa yang telah berkarier belasan sampai 20 tahun.

Pejabat Jawatan Umum Olahraga Tiongkok Peng Ning mengatakan," Tim puteri Tiongkok kini berada pada kelas dua dan tim putera Tiongkok hanya kelas tiga, dan kedua-duanya hanya memperoleh kualifikasi dengan identitas tuan rumah. Situasi persiapan Olimpiade amat serius, prospeknya juga tidak optimistis, tim Tiongkok harus berupaya sekuat tenaga demi mencapai prestasi baik."