Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-14 15:17:47    
Pan Weilian Ogah Beranjak Dari Xiamen

cri

Kalau menyebut nama William Brown di Xiamen, kota pesisir laut Tiongkok Tenggara, mungkin banyak orang yang tidak tahu siapa pria asal Amerika Serikat ini. Tapi coba saja Anda sebut nama Tiongkoknya yang dipanggil Pan Weilian, setiap penduduk setempat pasti mengaku mengenal tokoh satu ini. Terkadang ia juga dipanggil dengan sebutan Lao Pan. Ia bukan saja orang asing pertama yang menetap di Xiamen, ia juga adalah salah satu orang yang membuka kursus MBA untuk masuk perguruan tinggi Tiongkok. Dalam acara hari ini kami akan angkat secara khusus kisah hidup Lao Pan.

Rumah Pan Weilian yang menghadap laut dan dikelilingi bunga-bunga terletak di dalam kompleks Universitas Xiamen. Pan Weilian mengatakan, sejak tahun 1988 ia sudah menempati rumah tersebut. Kepada tamu-tamunya yang berkunjung, ia selalu dengan bangga mengatakan bahwa rumahnya adalah rumah terindah di dunia. Dikatakannya:

"Saya sering mengatakan bahwa saya mempunyai rumah terbaik di dunia. Tiongkok adalah negara yang menarik. Dan kota terindah di Tiongkok ialah Xiamen, dan yang paling indah di Xiamen ialah Universitas Xiamen, dan tempat terindah di Universitas Xiamen ialah gunung. Disitulah rumahku berada. Karena itu, saya berpikir betapa beruntungnya saya, mendiami rumah terbaik di dunia."

Sudah 30 tahun lamanya Pan Weilian menetap di Xiamen. Pan Weilian mengatakan bahwa karena rasa tertariknya kepada negeri Tiongkok, ia pun memutuskan untuk datang ke Tiongkok. Dikatakannya:

"Tadinya saya datang ke Tiongkok hanya karena ingin belajar bahasa Mandarin. Saat itu saya masih tidak tahu apa-apa tentang Xiamen. Pada tahun 1988, ada seseorang yang meneleponku dari Thailand. Ia menyebut soal belajar bahasa Mandarin di Universitas Xiamen. Seminggu kemudian, ada satu orang lagi yang meneleponku dan mengatakan hal yang sama. Dan saya pun terdorong utnuk menghubungi universitas Xiamen. Akhirnya saya memutuskan untuk datang ke Xiamen."

Setelah belajar bahasa Mandarin beberapa bulan di Xiamen, di luar dugaan sebuah kesempatan terbuka lebar bagi dirinya. Ketika itu, universitas Xiamen membutuhkan seorang dosen MBA dan Pan Weilian pun mencoba mengadu peruntungannya. Di luar perkirannya, ia diterima dan sejak itulah ia memulai riwayatnya dalam mengajar selama kurang lebih 20 tahun di universitas Xiamen. Dikatakannya:

"Ekonomi Tiongkok telah berkembang pesat selama 20 tahun yang lalu. Dasar perubahan tersebut adalah perdagangan. Bagi Tiongkok, belajar perdagangan internasional adalah sangat penting demi mencapai prestasi dan dapat terus berkembang, Hal itu membuat saya memiliki pekerjaan terbaik di dunia dan saya merasa senang sekali. Tiongkok adalah harapan negara-negara berkembang, dan kalau ingin mengembangkan ekonomi, saya dengan senang hati akan membantu."

Yang membuat Pan Weilian bisa terkenal di Xiamen ialah, sebagai juru bicara Xiamen, ia telah berjasa dalam membantu Xiamen menjadi kota taman internasional. Selain itu, beberapa tahun terakhir ini, Pan Weilian juga membantu Quanzhou dan distrik Songjiang Shanghai menjadi kota taman internasional.

Membantu kota-kota di Tiongkok merebut hadiah pemenang di dunia merupakan salah satu caranya memperkenalkan Tiongkok kepada dunia. Beberapa tahun ini, ia menulis buku untuk mempromosikan Xiamen dan Fujian kepada orang asing. Kota Pesona Xiamen dan Pesona Propinsi Fujian telah menjadi buku yang dicari-cari orang asing saat mereka mengunjungi Xiamen dan Fujian. Sementara itu, Pan Weilian juga membuka sebuah situs web yang menjadi platform untuk mempromosikan Xiamen dan Tiongkok.

Pan Weilian mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung karena memilih hijrah ke Xiamen. Selama 20 tahun, Xiamen telah mengalami perubahan besar, dan Pan Weilian memperoleh kehormatan menjadi saksi kemajuan kota Xiamen. Sebenarnya, Pan Weilian pernah merasa khawatir terhadap pesatnya perkembangan ekonomi Tiongkok. Sebagai seorang professor di bidang ilmu pengelolaan industri dan bisnis, ia khawatir bila Tiongkok hanya mengejar perkembangan ekonomi namun mengabaikan perlindungan lingkungan ekologi. Menjawab kekhawatirannya, pemerintah Tiongkok dengan tegas mengajukan pemikiran ilmiah. Dikatakannya:

"Dulu, asal punya uang semua hal dapat dilaksanakan di Tiongkok. Hal itu yang menyebabkan dibangunnya berbagai industri di Tiongkok. Akibatnya, polusi Tiongkok pun mendapat kritikan dari barat, padahal industri yang menyebarkan polusi di Tiongkok adalah milik barat. Sekarang Tiongkok sudah berkembang dan menjadi kaya, dan berhak untuk memilih. Saya berharap Tiongkok dapat menolak industri-industri yang berpolusi tinggi."

Pan Weilian mengatakan dirinya merasa lega karena Tiongkok telah menekankan bahwa pemerintah tidak akan mengorbankan lingkungan ekologisnya untuk perkembangan ekonomi dan industri.