Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-18 14:54:23    
Hong Kong Bukan "Pasir Budaya"

cri

Kesan paling mendalam pada kota Hong Kong di mata sejumlah besar orang ialah gedung-gedung pencakar langit, jalan bar Lan Kwan Fong serta langkah cepat yang diayunkan para pekerja kantoran di pusat kota Hong Kong. Namun, menurut Konduktor Senior Orkes Musik Tradisional Tiongkok Hong Kong Yan Huichang, kesan ini hanya mencerminkan satu sisi dari kota Hong Kong.

Dalam wawancaranya dengan wartawan baru-baru ini, Yan Huichang mengatakan: "Pada kenyataannya, Hong Kong memiliki nuansa budaya yang mendalam. Warga kota Hong Kong cinta akan berbagai bentuk kesenian. Mereka sering menikmati pertunjukan elit dari berbagai tempat di dunia dan Hong Kong sama sekali bukanlah 'pasir budaya' yang artinya kering budaya seperti yang dianggap oleh sejumlah orang."

Yan Huichang lahir di Propinsi Shaanxi, Tiongkok Barat. Ia adalah lulusan Institut Musik Shanghai, dan mendapat predikat sebagai konduktor pertama tingkat nasional dalam penilaian tingkat profesional Tiongkok pertama pada tahun 1987. Ia berturut-turut menjabat sebagai konduktor senior Orkes Musik Tradisional Pusat Tiongkok dan Inspektur Jenderal Kantor Produksi Musik Klasik Ala Singapura dan lain sebagainya. Bulan Juni tahun 1997, Yan Huichang diundang sebagai Konduktor Senior Orkes Musik Tradisional Hong Kong.

Selama 10 tahun tinggal di Hong Kong, Yan Huichang mengatakan bahwa ia sangat mencintai kota ini. Menurutnya, warga kota Hong Kong mencintai seni. Besar minat mereka terhadap kesenian jarang dapat disaingi di dunia karena setiap tahun Hong Kong mengundang banyak rombongan kesenian dari berbagai belahan dunia untuk menggelar pertunjukkan di Hong Kong.

Setiap tahun Orkes Musik Tradisional Hong Kong akan mengadakan 100 kali lebih konser yang menarik perhatian sejumlah besar penggemar musik tradisional di Hong Kong. Untuk membina lebih banyak penggemar musik tradisional, Orkes Musik Tradisional Hong Kong setiap tahun juga mengadakan berbagai kegiatan besar-besaran yang berkaitan dengan musik nasional, misalnya Festival Musik Gendang Hong Kong, Festival Hu Qin dan Festival Gu Zheng dan lain sebagainya.

Yan Huichang mengatakan, melalui berbagai kegiatan promosi musik, semakin banyak warga Hong Kong mulai mengenal dan menggemari musik tradisional Tiongkok. "Yang paling menyenangkan ialah di antara penonton yang hadir di konser musik tradisional, sekurang-kurangnya separuhnya adalah anak-anak muda."

Menurut Yan Huichang, Daratan Tiongkok dan Hong Kong masing-masing mempunyai keunggulan di bidang pengembangan musik tradisional. Di daratan Tiongkok terdapat banyak seniman kaliber yang memahami kebudayaan Tiongkok secara mendalam. Sedangkan kelebihan Hong Kong ialah suasana kebudayaan Tiongkok-Barat yang saling membaur.

Dikatakannya, Orkes Musik Tradisional Hong Kong berdiri karena ciri khas Hong Kong yang menggabungkan kebudayaan Tiongkok dan Barat. Ke depannya nanti pihaknya akan terus maju berkembang seiring dengan minat warga kota Hong Kong terhadap musik tradisional.