Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-29 15:32:53    
Panitia Penyelenggara PON Musim Dingin: Gedung Olahraga Bukanlah Sebuah Beban Melainkan Kekayaan

cri

Pekan Olahraga Nasional (PON) Musim Dingin yang berlangsung di Kota Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut kini telah memasuki tahap akhir. Namun tingginya biaya pemeliharaan gedung olahraga membuat masyarakat semakin khawatir bahwa sarana-sarana olahraga itu akan menjadi beban bagi pemerintah setempat.

"Gedung olahraga yang dimanfaatkan PON kali ini adalah kekayaan yang diberikan PON Musim Dingin kepada tuan rumah, dan bukan sebuah beban. " tutur Direktur Biro Olahraga Kota Qiqihar Li Danping selaku Wakil Sekjen Panitia Penyelenggara PON Musim Dingin. "Seusai pertandingan, gedung-gedung olahraga itu akan dibuka bagi masyarakat dan dikelola secara komersial agar dapat mencapai target pemberian pelayanan bagi masyarakat dan sekaligus menjadi sumber pemasukan."

Dalam PON Musim Dingin kali ini 90 nomor pertandingan dalam 11 cabang olahraga akan dipertandingkan. Di antaranya adalah 5 cabang olahraga akan diselenggarakan di 4 gimnasium di Kota Qiqihar. Untuk memenuhi standar pertandingan, Kota Qiqihar seluruhnya menginvestasi 5 juta yuan untuk renovasi dan perluasan tiga gedung olahraga. Sementara itu dengan dukungan sekuat tenaga pemerintah Provinsi Heilongjiang, Qiqihar mengalokasikan 66 juta yuan untuk membangun Gedung Skating Cepat dengan total luas bangunan sebesar 1,96 juta meter persegi. Upacara pembukaan PON kali ini justru diadakan di gedung ini. Keempat gedung olahraga itu berdiri berderetan di satu pekarangan. Hal ini merupakan sesuatu yang jarang ditemukan di Asia.

Sarana-sarana olahraga yang berskala besar itu menyediakan syarat kelas satu bagi penyelenggaraan sukses PON Musim Dingin. Namun biaya operasionalnya pun ikut bertambah, sehingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

"Biaya pemeliharaan gedung olahraga musim dingin memang cukup tinggi, akan tetapi sama sekali tak perlu dikhawatirkan. Menurut penghitungan, biaya pemeliharaan per tahun untuk tiga gedung olahraga yang direnovasi adalah kurang lebih 800.000 yuan. Sedangkan ongkos pemeliharaan gedung olahraga skating cepat yang operasioanalnya belum mencapai satu tahun masih sulit dihitung. Kota Qiqihar yakin dapat menurunkan biaya pemeliharaannya sampai titik minimum melalui pemanfaatan tenaga listrik secara rasional." Demikian kata Li Danping kepada wartawan.

Selain berusaha menekan biaya pemeliharaan, pihak tuan rumah PON Musim Dingin kali ini juga sudah mempunyai konsep dalam menyelenggarakan sarana-sarana olahraga itu untuk tujuan komersial. Li Danping mengatakan kepada wartawan, dewasa ini pemerintah Kota Qiqihar sedang mengadakan tender kepada perusahaan-perusahaan domestik menyangkut pemanfaatan gedung-gedung olahraga itu secara komersial. Dengan pendapatan yang diperoleh nanti, diharapkan dapat meringankan beban pemerintah untuk menyelenggarakan gedung-gedung olahraga itu. "Akan tetapi pemanfaatan gedung-gedung olahraga itu secara komersial hanya sebuah ikhtiar untuk memperoleh pendapatan, dan bukan sebagai tujuan akhir. Pemanfaatan gedung-gedung itu secara komersial harus dapat menjamin latihan sehari-hari para atlet dan membantu pemasyarakatan olahraga musim dingin. Yang pasti ialah gedung-gedung olahraga itu akan dibuka bagi publik dalam waktu tertentu tak peduli siapa yang akan menyewakannya." Demikian kata Li Danping.