Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-01-30 13:46:57    
Bumi Memanas, Mengapa Tiongkok Dilanda Bencana Salju?

cri

Bencana salju yang langka sejak berdirinya Tiongkok Baru tetap melanda sebagian besar daerah Tiongkok. Di bawah latar belakang memanasnya suhu bumi, mengapa di Tiongkok terjadi turun hujan salju dan suhu rendah yang begitu besar skalanya?

Berdasarkan data statistik terbaru dari badan terkait, dari tanggal 10 hingga 28 bulan ini, curah hujan salju di sembilan provinsi dan daerah otonom termasuk Hubei jarang ditemukan selama 20 tahun lebih, di antaranya Sichuan 50 tahun lebih, Shaanxi 70 tahun lebih, sedangkan Gansu dan Qinghai 100 tahun lebih .

Dilihat dari waktu berkelanjutan turunnya hujan salju, pada tanggal 10 hingga 28 bulan ini, jumlah hari turunnya salju di 11 provinsi termasuk Jiangxi dan Hunan melampaui 20 tahun sekali, di antaranya lima provinsi Henan, Shaanxi, gansu, Qinghai dan Shanxi jarang ada dalam 100 tahun lebih, sedangkan turunnya hujan salju di Provinsi Anhui tercatat paling panjang waktunya dalam sejarah menurut data observasi cuaca.

Terhitung sampai tanggal 27 bulan ini, suhu udara kota-kota Wuhan dan Changsha telah berturut-turut selama hampir setengah bulan mendekati atau di bawah nol derajat Selsius. Catatan sejarah juga menyediakan indeks referensi bagi umum untuk mengenal suhu rendah kali ini. Suhu udara di Hubei, Anhui barat, Jiangxi baratlaut, sebagian besar daerah Hunan dan Guizhou lebih rendah 2 hingga 4 derajat Selsius dari pada masa sama tahun-tahun sebelumnya. Cuaca hujan salju dan dingin di Hunan dan Hubei waktunya paling panjang dan dampaknya paling serius sejak tahun 1954, sedangkan dampak cuaca sejenis di Jiangxi adalah paling serius menurut catatan data observasi cuaca tahun 1959. waktu berkepanjangan cuaca hujan beku di 26 kota dan kabupaten Guizhou telah mendobrak rekor sejarah.

Peramal cuaca utama dari badan cuaca pusat, Shun Jun mengatakan bahwa keabnormalan sirkulasi atmosfer menjadi sebab utama langsung yang mengakibatkan cuaca hujan salju lebat dalam lingkup besar pada waktu dekat ini.

Kenapa terus turun salju lebat tahun ini, para pakar menyimpulkan bahwa sebabnya adalah stabilnya sirkulasi atmosfer. Shun Jun mengatakan, " Justru karena stabil dan kurang perubahan sirkulasi atmosfer pada kurun waktu ini, arus udara yang hangat dan lembab dan udara dingin di bagian barat daya selalu terjadi di dekat garis lintang utara 30 derajat, terutama terpusat di daerah bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze baru memungkinkan cuaca hujan salju dalam waktu dekat ini tidak mengalami perubahan yang nyata.

Proses munculnya turun salju berturut-turut tahun ini di Tiongkok diakibatkan karena pertemuan arus udara yang hangat dan lembab bagian barat daya di sisi barat dan udara dingin sebelah timur Danau Baikal di sisi timur di Sungai Kuning-Sungai Huaihe, Sungai Yangze-Sungai Huaihe dan bagian utara hilir Sungai Yangtze, ditambah bergairahnya arus udara yang hangat dan lembab di jalur Sungai Kuning-Sungai Huaihe, semuanya itu mudah terjadi cuaca dan hujan salju yang lebat.

Bukannya hal yang aneh kalau keadaan ini terjadi di bagian utara Tiongkok, tapi sebaliknya di sejumlah daerah bagian selatan mengakibatkan bencana yang tidak ditemukan dalam puluhan tahun bahkan seratus tahun. Pakar berpendapat, sebab utama bencana hebat itu yalah relatif lemahnya mekanisme pencegahan dingin di daerah bagian selatan yang luas.

Di bawah latar belakang pemanasan suhu bumi, selain meningkatkan pembentukan mekanisme pencegahan hawa dingin, aktif melakukan dengan baik pengontrolan dan pencegahan bencana, juga perlu meningkatan kesadaran umum terhadap pencegahan terjadinya peristiwa cuaca dan suhu ekstrem seperti badai salju lebat, lebih awal mengambil langkah yang pro-aktif dan efektif.