Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-02-01 13:13:09    
Tiongkok Berupaya Tingkatkan Taraf dan Mutu Pemanfaatan Modal Asing

cri

Kongres Nasional ke-17 Partai Komunis Tiongkok yang diadakan bulan Oktober tahun lalu mengemukakan jalan pemikiran baru kebijakan terbuka terhadap dunia luar "memperluas dan memperdalam keterbukaan dan meningkatkan taraf ekonomi tipe terbuka". Wartawan dalam liputan akhir-akhir ini mengetahui, berbagai pihak terkait Tiongkok kini sedang aktif mengadakan perancangan dan mengambil langkah relevan untuk berupaya meningkatkan taraf dan mutu pemanfataan modal asing dan mengubah pola pertumbuhan perdagangan luar negeri. Komentar mengatakan, langkah-langkah itu akan mempererat hubungan ekonomi Tiongkok dan dunia. Berikut laporan wartawan kami.

Selama 30 tahun sejak dilaksanakannya kebijakan terbuka terhadap dunia luar, Tiongkok telah berubah dari sebuah ekonomi yang relatif tertutup menjadi salah satu negara berkembang yang paling tinggi taraf keterbukaannya. Sementara itu, salahsatu titik berat kerja sama ekonomi dan teknologi Tiongkok dengan luar negeri dewasa ini telah berubah dari berupaya mendatangkan modal asing menjadi meningkatkan mutu dan hasil guna pemanfaatan modal asing.

Misalnya, Kota Dalian Tiongkok Timurlaut adalah salahsatu kota pesisir yang paling awal terbuka terhadap dunia luar di Tiongkok. Sejak tahun lalu, sebuah ciri khas nyata dalam penyerapan modal asing di Dalian ialah bertambah banyaknya dengan nyata proyek besar perusahaan besar dunia yang tinggi teknologinya dan nilai tambahannya. Berkenaan itu, Wakil Direktur Jawatan Hubungan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Kota Dalian Mei Yuzheng mengatakan,

"Kami mengemukakan politik tender dan seleksi modal. Memilih proyek yang sedikit polusinya, tinggi nilai tambahan dan kadar ipteknya untuk dibangun di Dalian. Industri yang ingin dikembangkan Dalian dengan sekuat tenaga antara lain industri manufaktur yang canggih, industri jasa modern dan industri IT. Semua itu merupakan sektor investasi modal asing yang diinginkan kami."

Sejak Kongres Nasional ke-17 PKT, lebih jelas arah perkembangan Tiongkok dalam pemanfaatan modal asing dari kuantitas tipe perluasan ke kualitas tipe hasil guna. Dalam sebuah rapat kerja perdagangan belum lama berselang juga telah disusun sejumlah langkah kongkret dalam meningkatkan mutu pemanfaatan modal asing, termasuk menginovasi lebih lanjut cara pemanfaatan modal asing dan menggairahkan pengusaha asing menginvestasi di bidang teknologi tinggi dan baru, industri hemat energi dan ramah lingkungan dan manufaktur canggih; merintis bidang baru pemanfaatan modal asing, dengan proaktif dan mantap memperluas keterbukaan industri jasa seperti moneter, asuransi dan telekomunikasi. Sementara itu, mendorong investasi pengusaha asing beralih dari daerah bagian timur ke daerah bagian tengah dan bagian barat Tiongkok.

Selain itu, menurut sumber dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, Tiongkok juga akan membatasi dengan ketas masuknya proyek modal asing yang rendah tarafnya, tinggi pengausan energi dan tinggi polusi serta tipe sumber daya. Sementara itu, meningkatkan pengarahan dan pembakuan terhadap merger modal asing dan memelihara daya kontrol negara terhadap sektor dan bidang yang penting.

Dalam keadaan ini, sejumlah perusahaan asing juga mulai mengubah arah investasinya untuk mengadabtasi kecenderungan baru kebijakan keterbukaan Tiongkok. Misalnya, Perusahaan Cisco AS belum lama berselang mengumumkan, dalam waktu 3 sampai 5 tahun mendatang, pihaknya akan menambah investasi 16 miliar dolar Amerika di Tiongkok, terutama di bidang yang merupakan tunjangan titik berat pemerintah Tiongkok seperti pendidikan, pelestarian lingkungan hidup dan teknologi informasi. Penanggung-jawab perusahaan tersebut John Chambers mengatakan,

" Proyek kerja sama pihaknya dengan Kementerian Pendidikan Tiongkok yaitu pada tiga tahun mendatang menitik-beratkan pembangunan 300 institut teknologi internet di institut vokasional di daerah bagian tengah dan barat Tiongkok dan menatar sekitar 100.000 siswa sehingga mendapat lowongan kerja."

Bersamaan dengan meningkatkan taraf pemanfaatan modal asing, Tiongkok tahun ini akan lebih memperhatikan peralihan pola pertumbuhan perdagangan luar negeri dan pengoptimalan struktur ekspor dan impor dalam proses keterbukaan terhadap dunia luar.

Wakil Perdana Menteri Wu Yi yang membidangi pekerjaan perdagangan luar negeri mengatakan,

"Pertama, harus mengoptimalkan struktur ekspor, dengan ketat membatasi produksi dan ekspor produk yang tinggi pengausan energi dan emisi sulfur dioksida dan bersifat sumber daya. Sementara itu, harus meningkatkan mutu, kelas dan nilai tambahan produk ekspor. Kedua, harus aktif memperbesar impor, dengan titik berat menambah impor teknologi dan perlengkapan maju, bahan baku penting dan komponen yang penting."

Menurut penjelasan, sejak Kongres Nasional ke-17 PKT bulan Oktober lalu, untuk mengoptimalkan lebih lanjut struktur komoditi ekspor dan mengekang momentum terlalu cepatnya pertumbuhan surplus perdagangan, Tiongkok melalui cara penambahan pemungutan pajak ekspor dan penurunan pengembalian pajak ekspor, terus memperbesar intensitas penyesuaian kembali terhadap ekspor produk yang tinggi pengausan energi dan polusinya; dengan cara menurunkan pajak impor menggairahkan impor sehingga laju pertumbuhan impor Tiongkok bertumbuh nyata. Menurut statistik, sejak Oktober lalu, perdagangan luar negeri Tiongkok perbulan telah berturut-turut melampaui 25% selama 3 bulan dibandingkan masa sama sebelumnya dan laju pertumbuhan surplus juga terus diperlamban.

Selain itu, akhir-akhir ini, Tiongkok juga terus meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara maju dan negara berkembang, dengan aktif mengantisipasi berbagai pergesekan perdagangan seperti antidumping dan antisubsidi, sementara mempercepat pelaksanaan strategi kawasan perdagangan bebas. Tiongkok kini telah membangun 12 kawasan perdagangan bebas dengan 29 negara di Asia, Osenia, Amerika-Latin, Eropa dan Afrika.