Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-02-05 11:34:02    
Penyertaan Saham Chinalco Dalam Rio Tinto Adalah Investasi Mandiri Perusahaan

cri

Chinalco, sebuah perusahaan logam nonfero terbesar di Tiongkok tanggal 1 Februari lalu mengumumkan melalui Bursa Saham London bahwa pihaknya dan perusahaan aluminium Amerika Alcoa telah membeli 12 persen saham Rio Tinto di Inggris, sebuah raksasa mineral Inggris dengan harga 14,05 miliar dolar Amerika. Ini adalah invesasi terbesar perusahaan mineral ?Tiongkok di luar negeri sejauh ini, juga sebuah transaksi saham yang terbesar di dunia sepanjang sejarah. Direktur Utama Chinalco, Xiao Yaqing kemarin menekankan di Australia bahwa investasi perusahaan Tiongkok di luar negeri adalah perilaku mandiri perusahaan, dan investasi seperti itu pasti saling menguntungkan dan merupakan kemenangan semua pihak.

Rio Tinto yang listing di Inggris dan Australia, sekitar 72 persen sahamnya berada di Inggris, sisanya 28 persen berada di Australia, maka 12 persen saham Rio Tinto Inggris yang dibeli Chinalco kali ini kurang lebih sama dengan 9 persen saham grup Rio Tinto. Mengingat pemegang saham Rio Tinto cukup terpencar, maka pemilikan 9 persen saham praktis merupakan pemegang saham besar yang utama.

Dikatakan oleh Xiao Yaqing, kini pihak Chinalco masih belum mempertimbangkan apakah akan terus menambah pemilikan saham Rio Tinto, tapi tak peduli apakah akan menambah pemilikan saham atau tidak di masa depan, dapat dipastikan akan merupakan situasi yang menguntungkan semua pihak.

"Keinginan kami yang terbesar ialah bahwa investasi apapun dari kami, tidak saja akan menguntungkan Chinalco dan Alcoa, tapi juga akan meningkatkan nilai pemegang saham Rio Tinto. Partisipasi Chinalco dan Alcoa juga akan mendorong perkembangan Rio Tinto dalam jangka panjang, maka dapat dipastikan merupakan suatu situasi yang menguntungkan kedua pihak dan pihak-pihak lain. Sesuatu investasi tidaka akan berhasil apabila tidak membawa keuntungan pada kedua belah pihak dan multi pihak." Demikian kata Xiao Yaqing.

Sementara itu, Xiao Yaqing menekankan bahwa Chinalco tidak mengupayakan untuk duduk dalam Dewan Komisaris Rio Tinto, juga tidak akan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan tersebut. Ini suatu kesepahaman yang dicapai Chinalco dan Alcoa.

Menurut Xiao Yaqing, dalam pembelian saham kali ini, Alcoa mengeluarkan dana 1,2 miliar dolar Amerika, selebihnya atau lebih 90 persen dari Chinalco. Ditekankan oleh Xiao Yaqing, pembelian saham kali ini sepenuhnya investasi strategis komersial perusahaan.

Rio Tinto yang didirikan tahun 1873 menjadi produsen aluminium yang memimpin di dunia dengan membeli grup perusahaan aluminum Kanada tahun lalu. Sebagai salah satu dari tiga pemasok bijih besi terbesar di dunia, Rio Tinto bersama BHP Billinton yang bermarkas besar di Australia dan Vale do Rio Doce Brasilia menguasai lebih 70 persen volume angkutan laut bijih besi di dunia. BHP Billinton akhir tahun lalu bemaksud mengakuisisi Rio Tinto, tapi kemudian ditolak pihak Rio Tinto dengan alasan harga yang ditawarkan BHP Billiton terlalu rendah.

Presiden Pelaksana Alcoa Australia, Alan Cransberg juga menyatakan, dilihat dari segi jangka panjang, penyertaan saham dalam Rio Tinto adalah suatu investasi yang sangat menguntungkan.

Rio Tinto Australia yang bermarkas besar di Melbourn merupakan salah satu dari 10 perusahaan terbesar di Australia. Dalam distribusi sumber pemasukan penjualan Rio Tinto, Tiongkok menempati sekitar 5 persen. Mengenai pembelian saham oleh Chinalco dan Alcoa kali ini, Komisaris Utama Rio Tinto Paul Skinner menyatakan, pembelian inisiatif tersebut telah memperkuat pengakuan mereka atas nilai jangka panjang Rio Tinto.

Menurut para ahli, pola yang ditempuh Chinalco dengan bekerjasama dengan Alcoa kali ini bercermin pada banyak pengalaman serupa di dunia internasional, disamping mengurangi risiko pasar, dapat pula dengan lancar melalui ambang pengawasan, merupakan suatu contoh sukses akuisisi perusahaan Tiongkok di luar negeri dengan menarik pelajaran sebelumnya.