Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-02-06 14:37:29    
Masyarakat Tiongkok Rayakan Tahun Baru Imlek Dengan Meriah

cri

Satu hari menjelang Tahun Baru Imlek adalah hari terakhir satu tahun dalam penanggalan Imlek. Pada hari itu, orang sibuk melepas tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru. Mulai tahun ini, liburan Tahun Baru Imlek dimulai dari hari menjelang Tahun Baru Imlek, dengan demikian akan tersedia lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perayaan tahun baru.

Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek mempunyai arti penting bagi rakyat Tiongkok seperti Hari Natal bagi orang Barat. Setiap Tahun Baru Imlek akan tiba, hampir setiap keluarga di berbagai tempat seluruh negeri akan sibuk membeli kebutuhan untuk perayaan tahun baru, menempelkan kuplet tahun baru dan guntingan kertas di jendela, memasang lampion dan pita warna warni untuk memeriahkan suasana hari raya. Meski sekitar Tahun Baru Imlek tahun ini sejumlah besar daerah di Tiongkok selatan dilanda badai salju dan suhu dingin yang belum pernah dijumpai dalam puluhan tahun lalu, namun antusiasme masyarakat untuk merayakan Tahun Baru Imlek tetap tinggi. Bagi sejumlah penumpang yang tidak dapat pulang kampung sesuai rencana karena terhambat badai salju, pihak-pihak terkait dan pemerintah daerah di Tiongkok juga menyatakan kesediaan untuk menyediakan makanan dan akomodasi bagi mereka serta tempat rekreasi agar mereka dapat merayakan Tahun Baru Imlek dengan gembira.

Bagi sebagian besar masyarakat Tiongkok, selama tidak ada tugas khusus, mereka akan pulang untuk berkumpul dengan keluarga dan menghadiri pesta reuni keluarga pada malam menjelang Tahun Baru Imlek. Angkatan muda menyampaikan salam tahun baru kepada angkatan senior, sedang angkatan senior memberikan hadiah uang dalam sampul atau yang disebut "angpao" kepada mereka.

"Kakek, nenek, ayah dan ibu masing-masing memberi hadiah tahun baru 50 yuan untuk saya", demikian kata Zhang Yifan, seorang anak di kota Changshu, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur. Anak-anak selalu menantikan angkatan senior memberikan "angpao" kepada mereka. Ini telah menjadi kelaziman di berbagai tempat seluruh negeri. Dengan memberikan "angpao", angkatan senior berharap keberuntungan akan menyertai anak-anak.

Bibi Zhang Yifan bernama Wang Jiemin yang lulus universitas tahun lalu bekerja di Beijing. Jauh-jauh hari sebelum Tahun Baru Imlek, ia sudah mudik ke Changshu untuk merayakan tahun baru.

Hari ini sejak pagi-pagi, ia bersama orangtuanya pergi ke rumah kakek dan nenek untuk membantu mempersiapkan pesta reuni keluarga. Wang Jiemin mengatakan,"Nenek, bibi dan ibu diberi tugas menyiapkan makanan untuk pesta reuni. Sejak pagi tadi, ibu sudah sibuk mengadakan persiapan dan sekarang sedang sibuk di dapur. Paman saya juga datang untuk berkumpul malam ini."

Menurut kebiasaan masyarakat setempat, daging ayam, itik dan ikan adalah hidangan yang tak boleh kurang, sedang sayur dan taoge yang melambangkan panjang umur dan kelancaran juga harus ada. Keluarga Wang Jiemin adalah sebuah keluarga besar 4 turunan, pesta reuni keluarga setiap tahun membuat hubungan antara 20 lebih anggota keluarga menjadi dekat sekali. Apalagi ketika menerima "angpao", ia merasa dirinya adalah anak yang tidak pernah tumbuh menjadi dewasa, perasaan hangat perhatian dari keluarga selalu di hati.

Daerah Tiongkok timur laut adalah salah satu daerah yang suasana tahun barunya paling kental di Tiongkok. Di sini, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan banyak kebiasaan tradisional. Xing Lijuan dari Kota Jilin mengatakan bahwa jauh satu bulan yang lalu, ia sudah mulai mempersiapkan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Dikatakannya,"Kami menghias rumah dengan tempelan kuplet, guntingan kertas di jendela dan lampion sehingga tercipta suasana hari raya yang kental."

Xing Lijuan dan keluarga baru saja mengadakan sembahyang untuk nenek moyang, dan sebentar lagi akan ke kota Changchun yang terletak seratus kilometer lebih untuk berkumpul dengan kerabat lain menghadiri pesta reuni keluarga, dan tengah malam pukul 12:00 harus makan pangsit.

Sebagaiman membagi-bagi "angpao", memasang petasan dan kembang api juga acara yang lazim untuk memeriahkan suasana tahun baru. Di Tiongkok timur laut, petasan dan kembang api mulai dinyalakan dari pukul 10:00 malam.

Xing Lijuan mengatakan, langit menjadi sangat indah dihias oleh kembang api warna warni, sungguh sangat indah. Kalau kita melihat ke luar jendela, pemandangan di luar adalah dunia yang putih oleh salju, anak-anak dengan gembira berlari-lari dan berteriak-teriak di bawah cahaya lampu dan kembang api warna warni. Letupan petasan dan kembang api membuat suasana sangat ramai dan meriah.

Tahun Baru Imlek dirayakan di berbagai daerah dengan adat dan kebiasaan masing-masing, misalnya di Provinsi Hunan, masyarakat setelah pesta reuni keluarga lebih suka duduk di ruang tamu menonton acara malam gembira tahun baru yang ditayangkan televisi. Sedang di Daerah Otonom Zhuang Guangxi, penduduk etnis Zhuang menyalakan api unggun semalam suntuk untuk menyambut tahun baru. Sedang di kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, masyarakat berkumpul di bawah menara lonceng menantikan berdentangnya lonceng tahun baru dan memanjatkan doa untuk tahun yang baru.

Tahun 2008 mempunyai arti khusus bagi Tiongkok karena pada tahun ini Tiongkok akan menyelenggarakan Olimpiade. Warga kota Haikou, Wang Wenxuan dan putranya Wang Renhan ingin menyaksikan Olimpiade di Beijing.

Wang Renhan mengatakan, ia ingin ke Beijing untuk menyaksikan Olimpiade dan memberi semangat kepada Liu Xiang, pelari gawang 110 m putra.