Pertemuan Menteri Keuangan dan Guberbur Bank Senteral Kelompok 7 (G-7) yang berlangsung selama satu hari kemarin malam ditutup di Tokyo, Jepang. Pernyataan bersama yang diumumkan seusai pertemuan itu menunjukkan, walau ketidakpastian dalam perkembangan ekonomi dunia dewasa ini bertambah, namun dasar keseluruhanya tetap mantap.

Pernyataan bersama itu menunjukkan, risiko yang dihadapi perekonomian dunia terus bertambah akibat krisis kredit perumahan Amerika Serikat, di pasar moneter timbul kekacauan serta harga bahan mentah minyak dan lain sebagainya membubung terrus. Untuk menjamin pasar moneter beroperasi secara normal, pernyataan tersebut menyatakan, bank senteral G-7 perlu menjamin peredaran pasar, memasok dana yang cukup kepada pasar; berbagai badan moneter perlu dengan secepatnya mengemukakan keadaan kerugian yang berkaitan dengan krisis kredit perumahan AS. Pernyataan itu menyatakan sambutan baik atas kebijakan mata uang Tiongkok.

Seusai pertemuan itu, Menteri Keuangan Jepang Fukushiro Nukaga sebagai tuan rumah menyatakan, G-7 bersepakat, bahwa negara-negara terkait hendaknya mengambil tindakan, menyelaraskan langkahnya guna menanggapi kegoncangan pasar moneter internasional.

Dalam pertemuan dialog menteri keuangan G-7 dengan Tiongkok, Rusia dan Korea Selatan, Menteri Keuangan Tiongkok Xie Xuren menyatakan, dalam situasi dewasa ini, masyarakat internasional perlu bersatu padu mengantisipasi tantangan, memelihara stabilitas ekonomi dunia dan pasar monter internasional. Dia menyatakan kesediaan Tiongkok untuk bersama dengan masyarakat internasional melakukan sumbnagan untuk stabilitas ekonomi dunia dan pembangnan berkelanjutan.